Produksi Batik Pewarna Alami Kembali Digalakkan

Reporter

Editor

Senin, 22 Maret 2010 15:44 WIB

TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surakarta Joko Pangarso mengatakan saat ini sedang menggalakkan kembali pemakaian pewarna alami pada batik.

Sebab, sejak dicanangkan awal 2009, minat pengusaha batik untuk memakai pewarna alami cenderung menurun. “Alasannya karena prosesnya yang rumit untuk membuat warna alami,” jelasnya, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (22/3).

Karena proses yang rumit, alhasil harga jual produk menjadi lebih mahal daripada jika perajin memakai pewarna kimia. Saat ini pihaknya berupaya memotong proses pembuatan warna agar menjadi lebih sederhana. “Kalau dulu secara manual, sekarang perajin kami bantu dengan alat,” tuturnya.

Joko menambahkan, sudah saatnya para perajin batik beralih ke pewarna alami. Selain bahan mentahnya mudah didapat, juga murah dan ramah lingkungan. “Tren pasar dewasa ini juga menyukai batik dengan warna-warna lembut, dimana bisa didapat dengan menggunakan pewarna alami,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Gunawan Setiawan mengakui bahwa semakin sedikit perajin batik yang mau mencoba menggunakan pewarna alami. Senada dengan Joko, alasannya tidak efisien dan justru menambah biaya produksi. “Prosesnya lama, biaya tinggi, butuh kesabaran, dan harga jualnya tinggi,” sebutnya.

Dia mencontohkan, untuk mewarnai kain sepanjang 2 meter dibutuhkan satu kilogram warna alami. Sedangkan jika menggunakan pewarna kimia, hanya butuh satu gram. Belum lagi dengan proses pewarnaan yang dilakukan berkali-kali.

“Standarnya butuh 30 kali celupan. Tapi sekarang kami cukup dengan 5-7 kali dengan konsekuensi warna batik tidak terlalu kental,” ucapnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

23 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

1 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

7 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya