Penembakan Jaksa Ferry Silalahi Bermotif Dendam

Reporter

Editor

Kamis, 21 Januari 2010 21:08 WIB

TEMPO Interaktif, Palu - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menggelar rekonstruksi kasus penembakan Jaksa Ferry Silalahi, 46 tahun, Rabu 26 Mei 2004, dengan menghadirkan tersangka Arifudin Lako, alias Iiin, Kamis (21/1).

Tersangka mengaku melakukan penembakan karena dendam dengan korban yang berperan sebagai jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus penyerangan di Desa Beteleme, Kabupaten Morowali, yang menewaskan tiga orang dan menghanguskan belasan rumah.

Dalam rekonstruksi tersebut, terlihat Arifudin Lacko dengan tiga tersangka lainnya, yakni Iwan Asapa alias Ale, (Alm) Dedi Parsan, dan Lili Purnomo alias Haris, mendatangi kediaman korban Ferry dengan menggunakan dua sepeda motor. Sementara pelaku lainnya menunggu korban di sekitar kediamannya.

Untuk menghilangkan kecurigaan warga, sebuah senjata api laras panjang M 16 yang mereka gunakan, disembunyikan pada salah satu tempat sampah di depan pagar rumah.

Beberapa saat kemudian, tepatnya pada adegan ke-38, sang eksekutor Arifudin Lako, menunggu kemunculan mobil yang digunakan Ferry beserta istrinya Yulia Girsang, sambil memegang sepucuk pistol yang dibawanya.

Sementara seorang tersangka lainnya, memegang senjata api laras panjang dan bersembunyi di balik tembok pagar. Saat mobil Kijang silver B 7707 AN, milik Ferry muncul, tiba-tiba dalam rekonstruksi yang disaksikan puluhan warga tersebut, tersangka Arifudin Lako, mendekati mobil korban, sekitar jarak dua meter dari mobil, ia langsung melepas tembakan lebih dari satu kali ke arah kaca depan mobil.

Advertising
Advertising

Seusai melaksanakan aksinya, Arifudin Lako dan salah seorang eksekutor lainnya dijemput dua tersangka lain dengan menggunakan dua sepeda motor.

Setelah melakukan 44 adegan, Arifudin mengaku melakukan penembakan tersebut dengan alasan, Ferry merupakan jaksa penuntut umum kasus penyerangan di Desa Beteleme yang melibatkan beberapa orang rekannya.

”Kami kesal dengan korban yang memegang posisi JPU pada kasus penyerangan di Desa Beteleme. Dia bilang apa itu Negara Islam, itu akal-akalan,” kata Arifudin, sambil melangkah menjauhi wartawan.

Saat ini tersangka Iwan Asapa, masih menjadi buron polisi, sementara Lili Purnomo saat ini tengah menjalani hukuman (narapidana) dan Dedi Parsan tewas dalam penyergapan yang dilakukan polisi pada 11 Januari 2007.

Arifudin Lako, merupakan tersangka yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2004 dan baru menyerahkan diri ke polisi (di Mapolda Sulteng) pada Rabu 18 November 2009.

Darlis

Berita terkait

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

4 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

7 hari lalu

Polisi Ungkap Alasan Keluarga Menolak Autopsi Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi yang Diduga Tewas Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis kanan dan tembus ke kiri akibat tembakan senjata api. Diduga bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

7 hari lalu

Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga

Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

7 hari lalu

Dinas di Polresta Manado, Brigadir RA yang Tewas dengan Luka Tembak Disebut Pengawal di Rumah Mampang

Tetangga mengenal Brigadir RA sebagai pengawal sekaligus sopir di rumah Mampang tersebut. Ia ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

7 hari lalu

Polisi Duga Bunuh Diri dengan Cara Tembak Pelipis, Brigadir RA Dikenal Rajin Beribadah dan Pandai Bergaul

Brigadir RA atau Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard. Dikenal rajin beribadah dan pandai bergaul.

Baca Selengkapnya

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

7 hari lalu

Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Brigadir RA Berdinas di Polresta Manado

Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan menduga Brigadir RA tewas karena diduga bunuh diri. Ditemukan luka tembak di kepala.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

7 hari lalu

Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak di dalam Mobil Alphard di Mampang, Keluarga dari Manado cek TKP dan CCTV

Keluarga almarhum Brigadir RA datang langsung dari Manado untuk mengecek TKP dan melihat CCTV. Ditemukan luka tembak di kepala korban.

Baca Selengkapnya

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

7 hari lalu

Ada Luka Tembak di Kepala Brigadir RA yang Ditemukan Tewas di dalam Mobil Alphard di Mampang

Polisi menemukan luka tembak di pelipis kanan kepala Brigadir RA yang tembus ke bagian kiri kepala, bahkan hingga ke atap mobil Alphard.

Baca Selengkapnya