Terjerat Rentenir, Pedagang Pasar Jepara Gulung Tikar

Reporter

Editor

Senin, 18 Januari 2010 13:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pedagang pasar mendesak agar pemerintah mempermudah akses pinjaman ke bank. Sebab, selama ini para pedagang pasar terjerat rentenir. “Contohnya saja, sudah sekitar 70 persen pedagang pasar Kalinyamatan, Jepara gulung tikar akibat kekurangan modal,” ucap Almasri, Ketua Lembaga Pemberdayaan Pedagang Pasar (Leppas ) Jepara, dihubungi (18/1). Di Jepara terdapat 21 pasar tradisional, menurut Almasri, hidupnya bergantung dengan rentenir.

Menurut Almasri, bunga yang dikutip para rentenir 30 persen per bulan. “Biasanya para pedagang mengangsur bunganya tiap hari,” ucap Almasri. Seorang pedagang di Pasar Kalinyamatan, Sukarman, meminjam modal ke rentenir Rp 1 juta. “Tiap hari saya harus bayar bunga Rp 10 ribu,” ucap Sukarman.

Kini, ia sudah mengangsur selama tiga tahun, dan ia tidak tahu kapan harus lunas. “Saya pernah mengajukan kredit ke BPR-BKK, tapi dipersulit,” ujarnya. Apalagi, ke bank seperti BRI dan BPD Jateng, selalu minta agunan dan prosesnya cukup panjang. “Kami berharap pemerintah dapat memberikan pinjaman dengan bunga rendah dan prosesnya tidak bertele- tele,” ujar Almasri.

Selain itu, Almasri mendukung diterbitkannya aturan pendirian pasar modern yang harus berjarak tertentu dengan pasar tradisional. “Pasar modern yang bikin pasar tradisional mati,” ujar Almasri. “Kami setuju pasar modern dibatasi dan sistem tempat dan perizinannya harus diatur dengan baik, jangan dekat dengan pasar tradisional,” ujar Almasri. “Pemkab harus mikirkan pasar rakyat, masak pasar dibangun gur (hanya) ingin narik restribusi melulu,” ucap Almasri.

“Kami berusaha menyerap aspirasi dari berbagai pihak,” ucap KH. Ja’far, Ketua Panitia Khusus DPRD Jepara tentang aturan jarak pasar modern dengan pasar tradisional. “Semoga mereka dapat memberikan solusi dan masukan yang baik guna penyelesaian raperda”, ujar Ja’far.

Advertising
Advertising

Pasar modern di Kabupaten Jepara segera ditertibkan. Aturan itu sedang dibahas dewan setempat. “Tujuan aturan itu agar eksistensi pasar tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi tetap berlangsung,” ucap Ja’far.

Persyaratan pasar modern di antaranya, jarak tempat usaha dibatasi minimal 1,5 kilometer dari pasar tradisional dan dapat didirikan di setiap lokasi system jaringan jalan. “Namun luasnya dibatasi maksimal 200 meter persegi,” ucap Hadipriyanto, juru bicara Pemkab Jepara.

Sedangkan hypermarket berjarak sekitar satu kilometer dari pasar tradisional dan dilarang berlokasi pada system jaringan jalan lingkungan serta kawasan pelayanan lingkungan daerah, dan harus dipinggir jalan arteri. Adapun supermaket dan departemen store berjarak 2,5 kilometer dari pasar tradisional, lokasinya di jalan arteri.

Sekarang pasar modern di Jepara terdapat 27 unit, terdiri 10 unit alfamart dan 17 indomart. Sedangkan toserba mandiri ada dua. Sementara pasar tradisional, menurut Hadi, ada 21 unit, tersebar di semua kecamatan.

BANDELAN

Berita terkait

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.

Baca Selengkapnya

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.

Baca Selengkapnya

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.

Baca Selengkapnya

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.

Baca Selengkapnya

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.

Baca Selengkapnya