TEMPO Interaktif, Jakarta -Kelompok massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Surakarta, Jawa Tengah menyegel Bank Century cabang Surakarta, Kamis (24/12). Bank yang kini bernama Bank Mutiara tersebut disegel dengan tulisan "Bank Century Disegel Oleh Rakyat".
Para mahasiswa berorasi dan menuntut pengusutan Bank Century bebas dari intervensi pihak luar. "Panitia khusus Bank Century harus menyelesaikan kasus Century. Siapapun yang terlibat, tidak peduli pejabat negara sekalipun, harus ditindak tegas," ujar Ketua KAMMI Surakarta Samsul Bahri, Kamis (24/12).
Saat disegel, sempat terjadi keributan dengan petugas keamanan bank, Istamar. Segel yang ditempelkan di pintu bank tersebut langsung dilepasnya. "Tidak boleh seperti itu. Jangan main segel," tegasnya kepada 50 orang mahasiswa itu.
Para mahasiswa juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera menuntaskan kasus Century yang telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun.
Setelah menyampaikan orasi, massa kemudian berjalan mundur dari kantor Bank Mutiara di Jalan Yos Sudarso ke bundaran gladag di Jalan Slamet Riyadi. Samsul menyebut aksi jalan mundur tersebut sebagai simbol mundurnya penuntasan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
UKKY PRIMARTANTYO
Para mahasiswa berorasi dan menuntut pengusutan Bank Century bebas dari intervensi pihak luar. "Panitia khusus Bank Century harus menyelesaikan kasus Century. Siapapun yang terlibat, tidak peduli pejabat negara sekalipun, harus ditindak tegas," ujar Ketua KAMMI Surakarta Samsul Bahri, Kamis (24/12).
Saat disegel, sempat terjadi keributan dengan petugas keamanan bank, Istamar. Segel yang ditempelkan di pintu bank tersebut langsung dilepasnya. "Tidak boleh seperti itu. Jangan main segel," tegasnya kepada 50 orang mahasiswa itu.
Para mahasiswa juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera menuntaskan kasus Century yang telah merugikan keuangan negara sebesar Rp 6,7 triliun.
Setelah menyampaikan orasi, massa kemudian berjalan mundur dari kantor Bank Mutiara di Jalan Yos Sudarso ke bundaran gladag di Jalan Slamet Riyadi. Samsul menyebut aksi jalan mundur tersebut sebagai simbol mundurnya penuntasan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
UKKY PRIMARTANTYO
