Nasabah Century Adukan Nasibnya ke Dewan

Reporter

Editor

Selasa, 24 November 2009 17:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 30 nasabah Bank Century yang merasa dirugikan mengadukan nasib mereka ke Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka di antaranya berasal dari Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Palembang dan Makassar.

Yanti, 42 tahun, yang menjadi nasabah Bank Century Cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengaku rugi 300 juta. Ia mendepositokan uangnya Juni 2008 lalu. "Uang saya hilang. Satu sen pun tidak terima, nol,"kata dia di ruang raat Komisi III Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/11).

Yanti mengaku awalnya tidak mencurigai tawaran mendepositokan uangnya di bank tersebut mengingat bunga deposito yang diberikan tak jauh berbeda dengan yang lain. Namun kecurigaannya muncul saat pihak bank mengatakan bahwa deposito tersebut tidak dikenai pajak dan ia pun mempertanyakannya. Pertanyaan Yanti itu dijawab santai oleh Kepala Cabang Bank Century Kelapa Gading bernama Listiana bahwa hal tersebut juga diialami nasabah lain dan itu tidak masalah.

Nasabah lain, Esther Nuryadi tak bisa menyembunyikan emosinya saat menyebut Bank Century. Sejak mendepositokan uang 670 juta Agustus 2008 lalu, ia tidak mendapatkan uangnya kembali bahkan bunga sekali pun. "Saya mau tampar itu kepala cabangnya, tapi nanti jadi masalah lagi," kata dia sambil menunjukkan buku tabungan berwarna merah muda itu.

Koordinator Nasabah Bank Century Edo Abdurahman rugi lebih besar lagi, uang Rp 13 miliar milik dana paguyuban petani tembakau di Madura yang didepositokan di Bank Century Cabang Panglima Sudirman Surabaya tahun 2008 lalu lenyap tak bisa dicairkan hingga kini. Setelah melakukan proses meminta pertanggung jawaban selama hampir setahun ini, ia pun tak memperoleh apa-apa. "Jangankan Century dan LPS itu diberi sanksi, ditegur pun tidak," ujarnya kecewa.

Advertising
Advertising

Ia menganggap pimpinan Century yang sekarang telah melakukan pembohongan publik. Begitu juga dengan institusi lain yang pernah ditemui seperti Bank Indonesia. "Mereka selalu bersembunyi dibalik undang-undang perbankan ini dan itu, sedangkan kami tidak paham sama sekali. Tapi apa yang kami bicarakan ini fakta. Uang Rp 6,7 triliun itu tak sedikit pun yang datang ke kami," kata dia. Ia berharap setelah bertemu dengan anggota dewan, aspirasi mereka tak sekedar direspon sesaat tapi ditindaklanjuti.

Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edy mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti pertemuan ini kedepan. Ia beranggapan semua anggota komisi III mempunyai nada yang sama memberikan dukungan kepada nasabah bank yang sudah berganti nama menjadi Bank Mutiara ini. "Setelah menerima keluhan dan aspirasi mereka, kita akan segera menggelar rapat internal membahas masalah ini,"kata dia.

MUNAWWAROH

Berita terkait

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

30 Desember 2015

MA Dukung Putusan Bebas Terdakwa Korupsi BJB Banten  

Putusan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang membebaskan terdakwa Wawan Indrawan bukan putusan haram.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

16 Maret 2015

Tak Ada Alasan KPK Tunda Pemeriksaan Hadi Poernomo

Hadi Poernomo sudah dua kali mangkir dari pemanggilan KPK.

Baca Selengkapnya

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

12 Desember 2014

SP3 Bank Bukopin, Wakil Jaksa Agung: Enggak Tahu  

Kasus tersebut sudah muncul sejak 2012.

Baca Selengkapnya

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

26 November 2014

KPK: Kalau Saham BCA Anjlok, Itu Risiko

KPK tak mau ambil pusing kalau saham BCA turun gara-gara disebut-sebut terlibat di kasus korupsi Hadi Poernomo.

Baca Selengkapnya

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

14 Oktober 2014

TPDI Pertanyakan Status Tersangka Setya Novanto  

Di berkas peninjauan kembali, terpidana kasus cessie Bank Bali yang buron, Joko Tjandra, dituliskan status tersangka Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

14 Oktober 2014

TPDIP Gugat KPK dan Kejaksaan Kasus Setya Novanto

Surat TPDI dibalas pada Juni 2014, yaitu KPK mengatakan akan mengambil sikap atas kasus ini. "Tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan juga dari KPK."

Baca Selengkapnya

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

3 Oktober 2014

Silikon Payudaranya Lumer, Malinda Dee ke Klinik  

"Katanya Malinda Dee sudah sekitar dua-tiga hari dirawat di klinik akibat mengalami gangguan di payudaranya," kata Dominikus.

Baca Selengkapnya

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

30 September 2014

Pembobol BJB Dituntut 10 Tahun Penjara

Selain membobol BJB, Yudi Setiawan juga terbukti menggangsir Bank Jatim Cabang HR Muhammad Surabaya lewat kredit fiktifnya.

Baca Selengkapnya

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

27 Mei 2014

Jenguk Ayah di KPK, Nadia Mulya Bawa Nasi Kuning

KPK juga kedatangan pembesuk untuk bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan bekas Kepala Bappebti Syahrul R. Sampurnajaya.

Baca Selengkapnya

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

26 Mei 2014

Empat Analis Bank Jatim Divonis Bebas

Pekerjaan terdakwa bukan sebagai analis kredit, melainkan
sebagai staf pemasaran.

Baca Selengkapnya