Soal Hak Angket Kasus Indosat, Sikap DPR Terbelah

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah anggota DPR menanggapi beragam usul penggunaan hak angket untuk meneliti kasus divestasi saham PT Indosat. Ketua Fraksi Partai Bulan Bintang, Ahmad Sumargono, menilai penggunaan hak ini penting untuk mengklarifikasi masalah itu. Kita setuju saja. Itu hak DPR. Jadi, lebih bagus agar tidak banyak rumor di luar, kata dia, saat dihubungi Tempo News Room, Jumat (3/1). Namun, ia menyarankan, sebelum hak angket digunakan, dewan sebaiknya menggunakan hak interpelasi terlebih dahulu. Jangan langsung digenjot begitu!. Kalau tidak puas, baru dengan hak angket, kata Sumargono, sembari tertawa. Sikap berbeda ditunjukkan Mayjen Slamet Supriyadi, Ketua Fraksi TNI/Polri. Ia tegas menolak penggunaan hak itu. Alasannya, proses divestasi 41,94 persen saham Indosat telah selesai dibicarakan di Komisi IX dan Panitia Anggaran DPR. Kita tidak ikut-ikutan hak angket. Nggak mendukung, baik secara pribadi atau fraksi, kata dia, sembari menyebut pernyataan itu sebagai pendapat pribadi. Mengenai transaksi divestasi, Slamet menilai, secara politis maupun ekonomis, sudah tidak ada masalah lagi. Selanjutnya, ia mengingatkan bahwa dewan saat ini memiliki agenda yang cukup penting untuk diselesaikan, seperti UU Pemilu. Saat ini, UU Pemilu belum selesai. Dan, kita (TNI/Polri) tidak ikut pemilu. Tapi, yang ikut pemilu kok masih ribut, kata Slamet. Ditambahkan, hingga saat ini, fraksinya belum melakukan rapat internal karena masih dalam masa reses. Selain itu, Slamet juga mengakui belum melakukan konsultasi dengan Panglima TNI mengenai masalah tersebut. (Budi Riza-Tempo News Room)

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

1 menit lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

2 menit lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

7 menit lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

9 menit lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

14 menit lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

17 menit lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

17 menit lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

18 menit lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

28 menit lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

30 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya