Pantauan di lapangan, kobaran api cepat membesar karena saat kebakaran tiupan angin begitu kencang. Itu sebabnya dalam hitungan menit saja puluhan kios sudah terbakar. “Api sudah dikendalikan karena api bertiup kencang”, kata Adam pemilik kios yang sehari-harinya sebagai pedagang beras.
Pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota mengerahkan empat unit mobil. Hembusan angin dan teriknya matahari membuat api sudah dikendalikan. Beruntung warga di sekitar pasar berusaha keras memadamkan api dengan meruntuhkan kios-kios yang belum terbakar.
Pemilik kios di sekitar lokasi kebakaran menyelamatkan barang-barang berharga ke tempat yang jauh dari jangkauan api. Asap hitam terlihat mengepul di atas pasar dan dapat dilihat dari jarak satu kilometer. Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut.
Saat sebuah mobil pemadam kebakaran sudah meluncur ke lokasi kejadian yang terletak di Jalan Tanjung Pangimpuan, angin bertiup kencang dan kios yang terbuat dari kayu membuat api cepat membesar dan menjalar ke tempat lainnya.
Ratusan orang terlihat menyaksikan kebakaran dari kejauhan sehingga membuat arus lalu lintas di sekitar Pasar Masomba macet. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun kerugian diperkirakan miliaran rupiah.
Pasar tradisional Masomba untuk kedua kalinya terbakar. Pada akhir 2008 , pasar ini juga terbakar dengan menghanguskan ratusan kios.
DARLIS