TEMPO Interaktif, Banjarmasin - Evakuasi terhadap korban yang perangkap didalam Kapal Motor Sari Mulya yang tenggelam Jumat (28/8) kemarin, hingga hari ini masih terus dilakukan. Jika hari-hari sebelumnya, upaya pencarian dilakukan di permukaan air, hari ini penyelaman mulai dilakukan untuk mengevakuasi korban yang terjebak didalam kapal.
Enam penyelam tradisional, dengan hanya dilengkapi mesin kompresor, dengan dialirkan melalui pipa plastik digunakan untuk sarana bernafas penyelam didalam air.
Upaya ini berhasil mengangkat sejumlah jasad korban yang sudah mulai membusuk. Dari jumlah semula hanya 13 korban tewas yang ditemukan hingga kemarin, hari ini tim penyelamat menemukan lagi 6 jenazah di dalam kapal. Sehingga total korban tewas 19 orang. "Hingga hari ini (minggu) total korban sebanyak 19 korban,” kata ketua tim penyelamat Sugiri, kepada Tempo, Minggu (30/8).
Sugiri mengatakan, enam penyelam tradisonal didatangkan dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan pertimbangan mereka berpengalaman melakukan penyelaman diair sungai dengan tingkat kekeruhan tinggi.
Para korban yang baru ditemukan terakhir yakni, Karamah, 18 tahun, warga Desa Babirik, H Abdul Hadi, 25 tahun dan istrinya Hj Rina, keduanya juga dari Desa Babirik, kemudian Ny sarifah, 50 tahun, warga desa Buas-Buas Hilir, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Pada Minggu pagi hari hingga siang hari, korban yang ditemukan Tajul, 65 tahun, warga Desa Sungai Pinang dan Hamlan, 57 tahun, juga warga Desa Sungai Pinang. Menurut Sugiri, berdasarkan data pada Pos Tagana di depan Langgar Raudatul Zannah, total warga yang melaporkan kehilangan keluarga sebanyak 24 orang, sementara yang sudah ditemukan 19 orang. Berarti kalau berdasarkan pengakuan keluarga korban tadi, masih ada lima korban lagi didalam kapal. Namun jumlah korban hilang belum pasti, karena kemungkinan masih ada lagi korban yang terperangkap, namun keluarga korban belum mengetahui, jadi tidak melaporkan ke pos Tanaga.
Sementara itu Wakil Kepala Polisi Resor Tapin Komisaris Polisi Agus Fajaruddin Sik, mengakui kalau pihaknya telah memeriksa tiga orang ABK, mereka adalah Syamsuri, Rahmadi dan Dardi bin Muhtar Namun Wakapolres Tapin belum bersedia memberikan penjelasan terhadap hasil pemeriksaan, termasuk penyebab tenggelam kapal KM Sari Mulia Jumat (28/09).
Dari Ketua Satuan Penanggulangan Bencana Kabupaten Tapin Ahmad Fauzi, kapal tenggelam diduga kelebihan muatan, dimana seharusnya kapal hanya memiliki kapasistas angkut 60 orang.
Sedangkan Sugiri menambahkan, kapal dengan panjang sekitar 25 meter, lebar sekitar 6 meter, dengan konstruksi kayu ulin bertingkat dua itu, mengangkut sebanyak 140 orang.
Berikut data nama-nama korban kapal tenggelam MVSari Mulya hingga Minggu (30/8) sore ini.
1. Dawiyah, 30 tahun, warga Desa Bajayau Lama Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS)
2. Fandi, 38 tathun, warga Desa Baduan Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan
3. Laseri, 37 tahun, warga Jalan Samuda I Nagara, Hulu Sungai Selatan
4. Asiah, 60 tahun, warga Sungai Mangala Nagara, Hulu Sungai Selatan
5. Masnah, 6 tahun, Banua Hanyar, Kabupaten Hulu Sungai Selatan
6. Intan, 38 tahun, Bayanan Nagara, Hulu Sungai Selatan
7. Abdul Gani, 4 tahun Bajayau Lama Nagara, Hulu Sungai Selatan
8. Usai, 30 tahun, warga Buas-Buas Hilir, Hulu Sungai Selatan
9. Ny Dariah, 30 dariah, Desa Babibirik Kabupaten Hulu Sungai Utara
--------------------data terbaru-----------
10. Syamsuni, 3 tahun Desa Buas-Buas Hilir Hulu Sungai Utara
11. Faisal 3 tahun, warga Desa Samuda Nagara Hulu Sungai Utara
12. Atmawati, 35 tahun, Desa Sajawa Nagara Hulu Sungai Utara
13. Jamri, 19 tahun, penduduk Desa Banua Hanyar Hulu Sungai Utara
14. Ijai alias Sujaya, 45 tahun, Desa Sawaja Kecamatan Candi Laras Utara, Huku Sungai Sekatan
15. Tahjul, 25 tahun, penduduk Sungai Pinang Nagara Kabupaten, Hulu Sungai Utara
16. Karamah, 18 tahun, warga Desa Babirik Kabupaten, Hulu Sungai Utara
17. H Abdul Hadi, 22 tahun, warga Desa Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara
18. Hj Rina, 25 tahun, warga Desa Babirik, Kabupaten Hulu Sungai Utara.
19. Ny Sarifah, 50 tahun, Desa Buas-Buas Hilir.
FIRMAN HIDAYAT