Alasan 7 Politikus KIM Plus Dukung Pramono Anung di Pilkada Jakarta
Reporter
Alif Ilham Fajriadi
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Kamis, 31 Oktober 2024 15:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ahmad Syukri menjelaskan kedatangannya bersama 6 politikus lainnya menemui calon gubernur (cagub) Pramono Anung yang berkontestasi di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta.
Diketahui, tujuh politikus itu merupakan anggota partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus). Koalisi ini mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono.
Alih-alih mendukung Ridwan Kamil-Suswono, ketujuh politikus ini malah menyatakan dukungannya dan siap menjadi relawan dari Pramono Anung-Rano Karno.
Ahmad mengatakan, keputusannya beralih memberikan dukungan ke Pramono sebagai bentuk menyalurkan aspirasi masyarakat yang menjadi konstituen mereka di pemilihan legislatif atau Pileg Jakarta.
"Prinsip kami meneruskan aspirasi yang ada pada pileg kemarin yang memilih kami. Bahwa sebagian besar itu menitipkan amanat suaranya untuk membantu memenangkan Mas Pram dan Mas Doel. Jakarta ini butuh kepemimpinan, leadership," ucap Ahmad melalui video wawancara yang didapat dari tim Pramono, Kamis, 31 Oktober 2024.
Menurut Ahmad, kedatangan mereka ke kediaman Pramono tidak ada paksaan ataupun permintaan khusus dari cagub Jakarta Pramono. Mereka, kata Ahmad, mengaku berinisiatif untuk bertemu dan memberikan dukungan kepada Pramono di Pilkada Jakarta.
"Pertama, enggak ada Mas Pram (Pramono Anung) minta dukungan. Ini kami yang berinisiatif dan dia mengucapkan terima kasih banyak, mau membantu dan ngobrol santai saja. Tapi dari pertemuan sekilas itu ya kami lebih bisa mengenal Mas Pram," kata Ahmad.
Ahmad menyebut meskipun dia bukan pengurus partai, namun masih menjadi anggota aktif. Dia juga menyadari kedatangan dirinya bersama sejumlah politikus yang lain ke rumah Pramono akan diketahui oleh pimpinan partai politiknya. Namun dia menegaskan belum sampai berpikir ke arah sanksi maupun semacamnya.
"Ya (masih) anggota, setelah ini pasti tahulah (para pimpinan partai), karena berita ini pasti keluar juga. Setiap keputusan kan pasti ada pro dan kontra, kalau ada sanksinya ya saya kira itu pasti ada, cuma kan nanti kami pasti dipanggil dan itu akan kami berikan penjelasan. Saya kira belum berpikir ke sanksilah," ucap Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad juga membeberkan kesediaannya untuk mendukung pemenangan Pramono di Jakarta. Namun dia enggan untuk membeberkan strategi selanjutnya karena dianggap sebagai sebuah rahasia.
"Jangan dikasih tahu dong strategimu, nanti ketahuan," ucap Ahmad.
Selain Ahmad, ada 6 politikus lainnya yang menemui Pramono. Mereka adalah Muhammad Ishaq dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nafiudin dari Partai NasDem, Ahmad Faisal dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Firman Abdul hakim dari PPP.
Kemudian Riko dari Partai Amanat Nasional (PAN), Ahmad Syukri dari PKB, dan Redim Okto Fudin dari PKB. Mereka semua juga merupakan mantan calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta.
Pada Pilkada Jakarta 2024 terdapat tiga paslon. Paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana dari calon independen, dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Maju (PDIP).
Pilihan Editor: Bahlil Turut Prihatin Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula