DPR Tagih Keseriusan Prabowo dalam Penegakan HAM

Reporter

Nandito Putra

Editor

Devy Ernis

Kamis, 31 Oktober 2024 11:37 WIB

Wakil Ketua Komisi XIII, Andreas Hugo Pareira, saat ditemui di kompleks gedung DPR, Kamis, 31 Oktober 2024. TEMPO/Nandito Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, akan menagih komitmen Presiden Prabowo Subianto terkait dengan penegakan hak asasi manusia (HAM) di masa pemerintahannya. Menurut dia, komitmen pemerintah tersebut sudah terlihat dengan dibentuknya Kementerian HAM.

“Presiden sudah memutuskan membentuk Kementerian HAM. Tinggal bagaimana para menteri menjalankan penugasan dari presiden,” kata Andreas saat ditemui di kompleks gedung DPR, Kamis, 31 Oktober 2024.

Andreas enggan berkomentar lebih jauh soal Prabowo yang tidak menyinggung soal HAM dalam pidato pelantikannya sebagai presiden pada 20 Oktober lalu. “Ya, kita akan melihat bagaimana komitmen pemerintah nanti. Apa yang disampaikan dalam pidato, itu akan menjadi pegangan kita,” ujarnya.

Di lain sisi, Andreas mengatakan dengan adanya Kementerian HAM, program dan kebijakan pemerintah ke depannya diharapkan lebih mengedepankan perspektif HAM. Untuk itu, dia mendorong agar restrukturisasi kementerian hasil pecahan dari Kementerian Hukum dan HAM itu bisa dipercepat.

“Restrukturisasi ini adalah hal yang paling menyita waktu dan tenaga, dan ini harus segera dilakukan,” kata Andreas.

Advertising
Advertising

Andreas mengatakan saat ini baru ada satu Direktorat Jenderal di bawah Kementerian HAM. Saat ditanya soal rincian struktur kelembagaan kementerian yang dipimpin Natalius Pigai itu, Andreas mengatakan akan membahasnya di Komisi XIII.

“Nanti kami akan mendengarkan seperti apa struktur Kementerian HAM ini, setelah itu baru diputuskan apakah penyusunan struktur ini memerlukan perubahan regulasi atau bagaimana, nanti akan dibahas,” katanya.

Koordinator KontraS, Dimas Agus Arya, mengatakan penegakan HAM di masa pemerintahan Prabowo bergantung pada kemauan politik. Terlebih, kata Dimas, pemerintahan Prabowo memiliki pekerjaan rumah yang ditinggalkan Jokowi dalam penuntasan kasus pelanggaran HAM berat yang tak kunjung selesai.

“Apakah ada kemauan politik dari Prabowo untuk menuntaskan ini di pemerintahannya?”kata Dimas.

Kendati demikian, Dimas mengatakan upaya penegakan dan pengusutan pelanggaran HAM berat mesti didorong secara konsisten lewat parlemen. Salah satu dorongan yang bisa dilakukan DPR, kata Dimas, yakni menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat dengan mendesak pemerintah membentuk lembaga pengadilan HAM ad hoc.

“Dasar hukumnya sudah jelas sehingga tidak perlu membuat regulasi baru. Tinggal mengacu pada Undang-Undang tentang Pengadilan HAM,” katanya.

Berita terkait

Nusron Wahid Bicara Mafia Tanah: Selama Menghirup Udara, Selama Itu Mereka Ada

3 menit lalu

Nusron Wahid Bicara Mafia Tanah: Selama Menghirup Udara, Selama Itu Mereka Ada

Menteri Agraria dan Tata Ruang dan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid mengatakan eksistensi mafia tanah akan selalu ada.

Baca Selengkapnya

Survei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser

33 menit lalu

Survei Kawula17 Ungkap Penyebab Nilai Kinerja Jokowi Merosot Menjelang Lengser

Sigi Kawula17 menunjukan bahwa dari rentang nilai 1-10, nilai kinerja Jokowi merosot dari 5,7 di Q2 2024 menjadi 5,4 di Q3 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Menteri HAM Minta Tambahan Pegawai dari 188 Menjadi 2.544 Orang, Butuh Rp 1,2 Triliun

40 menit lalu

Menteri HAM Minta Tambahan Pegawai dari 188 Menjadi 2.544 Orang, Butuh Rp 1,2 Triliun

Menteri HAM, Natalius Pigai, meminta tambahan pegawai di kementerian yang dipimpinnya dari 188 pegawai menjadi 2.544 pegawai

Baca Selengkapnya

Janji Pemerintahan Prabowo Beresi Sawit: dari Pengemplang Pajak Rp300 T sampai 2,5 Juta Ha Lahan Tanpa HGU

40 menit lalu

Janji Pemerintahan Prabowo Beresi Sawit: dari Pengemplang Pajak Rp300 T sampai 2,5 Juta Ha Lahan Tanpa HGU

Pemerintahan Prabowo menghadapi masalah sawit mulai dari isu deforestasi, perkebunan tidak bayar pajak Rp300 triliun dan 500 perusahaan tanpa HGU.

Baca Selengkapnya

Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional

57 menit lalu

Ratusan Relawan Jokowi dan Prabowo-Gibran Masuk ke Gerakan Solidaritas Nasional

GSN akan dihuni oleh ratusan organisasi maupun relawan pendukung Jokowi dan Prabowo-Gibran. Organisasi ini juga bakal dipimpin oleh Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Bahlil Sebagai Ketua Tim Pengkajian Optimalisasi Subsidi Energi

1 jam lalu

Prabowo Tunjuk Bahlil Sebagai Ketua Tim Pengkajian Optimalisasi Subsidi Energi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyampaikan ini usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta pada siang ini.

Baca Selengkapnya

Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun, Yasonna Laoly Minta Realistis

2 jam lalu

Natalius Pigai Minta Anggaran Rp 20 Triliun, Yasonna Laoly Minta Realistis

Politikus PDIP Yasonna Laoly menilai usulan Menteri HAM Natalius Pigai agar anggaran kementeriannya ditambah menjadi Rp 20 triliun tidak realistis

Baca Selengkapnya

Lawatan Pertama ke Luar Negeri sebagai Presiden, Negara Mana Saja yang akan Dikunjungi Prabowo?

2 jam lalu

Lawatan Pertama ke Luar Negeri sebagai Presiden, Negara Mana Saja yang akan Dikunjungi Prabowo?

Presiden Prabowo dijadwalkan akan mengunjungi beberapa negara dan juga forum internasional seperti KTT APEC dan KTT G20.

Baca Selengkapnya

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Berencana Bentuk Dewan Pertahanan Nasional, Ini Alasannya

2 jam lalu

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Berencana Bentuk Dewan Pertahanan Nasional, Ini Alasannya

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menilai perlu adanya perbaikan organisasi dalam menerapkan sentralisasi kebijakan pertahanan negara.

Baca Selengkapnya

Natalius Pigai Sebut Tak Punya Program 100 Hari Kerja: Kami Fokus Lima Tahun Kalau Dipertahankan

2 jam lalu

Natalius Pigai Sebut Tak Punya Program 100 Hari Kerja: Kami Fokus Lima Tahun Kalau Dipertahankan

Menteri HAM Natalius Pigai menegaskan lembaganya berkomitmen memastikan setiap kebijakan memiliki perspektif hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya