Debat Pilgub Sulawesi Selatan Diwarnai Ketegangan Antarpendukung

Reporter

Antara

Selasa, 29 Oktober 2024 00:58 WIB

Suasana tegang di depan halaman hotel saat dua massa pendukung calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut satu Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) dan paslon nomor urut dua Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi Masse (Andalan Hati) saling berhadap-hadapan usai insiden disela debat kandidat Pilkada Gubernur Sulsel di Hotel Four Poin by Sheraton Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 28 Oktober 2024. ANTARA/Darwin Fatir

TEMPO.CO, Makassar - Debat perdana pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan bertema "Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Aksesibel dan Responsif di Makassar, Senin malam 28 Oktober 2024, berlangsung tegang hingga nyaris bentrok antarpendukung.

Peristiwa yang terjadi di halaman Hotel Four Poin by Sheraton Makassar, itu bermula saat pasangan nomor urut 1, Mohammad Ramdhan Pomanto-Ashar Arsyad, tiba di lokasi debat, tetapi disambut sorakan massa pendukung paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi, yang sedari awal memadati halaman hotel tersebut.

Hal ini pun memicu ketegangan antarpendukung hingga sempat terjadi adu mulut hingga nyaris adu fisik. Kepolisian pun segera bertindak dengan meminta para pendukung untuk tenang.

Ketegangan kembali terjadi saat pendukung paslon nomor urut satu berusaha masuk ke dalam hotel arena debat saat mengantar jagoannya, namun dihalau petugas pengamanan karena tidak memiliki ID khusus.

Hal ini memicu massa pendukung paslon nomor urut dua memprotes agar mereka tidak diikutkan masuk sehingga terjadi adu mulut dan saling teriak hingga suasana kembali tegang. Aparat kepolisian berusaha meredam ketegangan itu meski sempat terjadi insiden saling dorong dan adu fisik.

Advertising
Advertising

Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Sulsel Hasbullah membenarkan kejadian tersebut. Ia memastikan kejadian tersebut tidak akan terulang dalam debat berikutnya dengan membahas dengan tim paslon dan kepolisian.

"Kita nanti menyampaikan ke paslon tim untuk selanjutnya mereka tidak ada ngotot-ngototan di lapangan. Nanti kita membatasi ruang area masuk tempat kegiatan. Hari ini kita lepas, siapa pun mau hadir sepanjang di area batas tertentu, 100 bisa masuk. Di luar berapa pun mau silahkan, itu hasil kesepakatan," katanya.

Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Didik Supranoto saat ditanya wartawan soal kejadian itu malah berdalih tidak ada insiden yang berarti. Namun pada intinya, semua sudah selesai dan debat kandidat pertama berjalan lancar.

"Tadi rekan-rekan lihat itu biasalah untuk mereka melakukan orasi karena datangnya bersamaan, ada juga sudah di sini cuman belum masuk, dan satunya mau masuk. Tapi, pada intinya mereka hanya menunjukkan eksistensinya bahwa mereka itu datang untuk menyampaikan orasinya, dan tidak ada sesuatu yang berarti," katanya.

Pilihan Editor: Ketika Rano Karno Diserang Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun pada Debat Kedua Pilkada Jakarta

Berita terkait

Hasto Pastilan Megawati Bakal Bertemu Prabowo, Ini Urgensinya

5 jam lalu

Hasto Pastilan Megawati Bakal Bertemu Prabowo, Ini Urgensinya

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bakal bertemu Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Temui Pendukung, Ridwan Kamil Sebut Dapat Doa Menang Satu Putaran

9 jam lalu

Temui Pendukung, Ridwan Kamil Sebut Dapat Doa Menang Satu Putaran

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, melakukan pertemuan dengan relawan keumatan.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Sebut Akan Fokus Blusukan hingga Akhir Masa Kampanye Pilkada 2024

13 jam lalu

Ridwan Kamil Sebut Akan Fokus Blusukan hingga Akhir Masa Kampanye Pilkada 2024

Ridwan Kamil akan blusukan hingga akhir masa kampanye. Ia akan menyambangi daerah yang masih minim kemenangan untuk dirinya.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Terima 12 Laporan Pelanggaran Pidana yang Libatkan Kepala Desa

13 jam lalu

Bawaslu Terima 12 Laporan Pelanggaran Pidana yang Libatkan Kepala Desa

Bawaslu menerima 136 laporan pelanggan Pilkada yang masuk ke hingga Senin, 28 Oktober 2024. Laporan tersebut berasal dari 25 dari 38 Provinsi.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Rawan Dimobilisasi Menjelang Pilkada, Akademisi: Mudah Pengaruhi Warga

14 jam lalu

Kepala Desa Rawan Dimobilisasi Menjelang Pilkada, Akademisi: Mudah Pengaruhi Warga

Kepala desa menjadi sasaran utama kartel politik. Mereka dianggap bisa membantu pemenangan kontestasi politik seperti Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Dukungan untuk Airin-Ade Bertambah, Giliran Relawan Phinisi Deklarasi

15 jam lalu

Dukungan untuk Airin-Ade Bertambah, Giliran Relawan Phinisi Deklarasi

Relawan Phinisi terdiri dari komunitas masyarakat asal Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Mereka menilai Airin dan Ade menjunjung tinggi keragaman suku dan budaya Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tekad Kader Banteng untuk Ekonomi, Pemberdayaan, dan Pelayanan

18 jam lalu

Tekad Kader Banteng untuk Ekonomi, Pemberdayaan, dan Pelayanan

Pasangan calon kepala daerah dari PDI Perjuangan di Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Timur, menyampaikan cita-cita mereka untuk pembangunan, perbaikan kesejahteraan masyarakat, dan pelayanan publik.

Baca Selengkapnya

Ketika Rano Karno Diserang Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun pada Debat Kedua Pilkada Jakarta

20 jam lalu

Ketika Rano Karno Diserang Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun pada Debat Kedua Pilkada Jakarta

Pada debat kedua Pilkada Jakarta, cagub Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun menanyakan hal ini kepada cawagub Rano Karno.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Bilang Sistem Zonasi PPDB Masih Diperlukan

22 jam lalu

Rano Karno Bilang Sistem Zonasi PPDB Masih Diperlukan

Cawagub Jakarta, Rano Karno, menilai bahwa sistem zonasi dalam pendidikan masih diperlukan sembari membangun infrastruktur sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Kun Wardana Ingin Naikkan Jabatan Guru Honorer Jadi PPPK

23 jam lalu

Kun Wardana Ingin Naikkan Jabatan Guru Honorer Jadi PPPK

Kun Wardana ingin tingkatkan mutu guru honorer dengan meningkatkan status menjadi PPPK.

Baca Selengkapnya