BEM Unair: Pertemuan dengan Dekan hingga Surel Mengenai Pembekuan
Reporter
Haura Hamidah
Editor
Bram Setiawan
Senin, 28 Oktober 2024 08:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) menjadi viral. BEM Unair menjadi sorotan setelah membuat karangan bunga satire yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Foto yang tersebar di media sosial, menunjukkan karangan bunga yang berbentuk persegi panjang dan terpampang foto Prabowo-Gibran. Papan tersebut bertuliskan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi'.
Di bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Adapun di bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan 'Dari: Mulyono (B******n Penghancur Demokrasi)'.
1. Kata Dekan FISIP Unair
Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto, akan bertemu dengan BEM pada, Senin, 28 Oktober 2024. “Iya, Senin kami bertemu,” kata Bagong kepada Tempo, Ahad, 27 Oktober 2024. Namun, Bagong tidak menjelaskan lanjutan soal pembekuan BEM tersebut. Ia meminta kepada media massa untuk menunggu hari Senin. “Ditunggu nggih,” kata Guru Besar Sosiologi Unair tersebut.
2. Tanggapan Presiden BEM FISIP Unair
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah, telah mengonfirmsasi organisasinya kini sedang terancam akibat karangan bunga tersebut. “Betul, sejak Jumat, 25 Oktober 2024 (dibekukan),” kata Tuffahati Ulayyah kepada Tempo, Sabtu 26 Oktober 2024.
Tufa menjelaskan bahwa karangan bunga tersebut dipasang karena bertujuan untuk mengungkapkan kekecewaan terhadap fenomena rentetan yang terjadi selama Pemilu 2024. “Kami sengaja pasang di taman kampus FISIP Unair agar bisa menarik perhatian. Ternyata juga viral di media sosial,” katanya.
3. Kronologi Karangan Bunga Satire
Sebelumnya, melalui Berita Acara yang dibagikan di Instagram @bemfisipunair, pemasangan karangan bunga itu dilakukan pada Selasa, 22 Oktober 2024 pukul 15.00 WIB. Pada pukul 18.45 WIB, karangan bunga tersebut ditarik kembali karena hujan. Namun, karena ditempatkan di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus, karangan bunga dengan pesan satire itu, kemudian viral di platform X dan Tiktok.
Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait kepemilikan karangan bunga tersebut, pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Pada Jumat, 25 Oktober 2024, pukul 09.30 WIB, pimpinan BEM FISIP Unair memenuhi panggilan dari Komisi Etik Fakultas. Pada sorenya, pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair mendapat surel yang dikirim melalui alamat email dekanat. Surel yang berisi surat dengan No. 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang menyatakan BEM FISIP Unair dibekukan.
4. Pembekuan BEM FISIP Unair
Surat pembekuan itu juga menyatakan bahwa ‘Penggunaan narasi dalam karangan bunga tidak sesuai dengan etika dan kultus akademik insan kampus,’.
Di bagian akhir surat ditulis 'Dekan FISIP Unair Memutuskan bahwa Kepengurusan BEM FISIP Unair, sejak hari ini dinyatakan beku dan menunggu diterbitkannya surat Keputusan Dekan FISIP Unair selanjutnya'.
Surat itu juga ditandatangani oleh Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto, dengan tembusan ke tujuh pejabat kampus, salah satunya Rektor Unair. BEM FISIP Unair telah membalas surat itu dengan menghubungi Dekan FISIP Unair. “Kami diizinkan bertemu pak Dekan pada Senin, 28 Oktober 2024,” kata Tufa.
HANA SEPTIANA
Pilihan Editor: BEM Unair Undang Adu Gagas Pilgub Jatim, Tiga Paslon Tak Hadir Lengkap