Hari Ini, BEM FISIP Unair Akan Bertemu Dekanat soal Karangan Bunga Satire Prabowo-Gibran
Reporter
Hanaa Septiana
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Senin, 28 Oktober 2024 08:14 WIB
TEMPO.CO, Surabaya - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto mengatakan, pihaknya akan bertemu dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Unair pada hari ini, Senin, 28 Oktober 2024.
“Iya, Senin kami bertemu,” kata Bagong kepada Tempo, Ahad, 27 Oktober 2024.
Meski begitu, Bagong menolak untuk menjelaskan lebih lanjut soal pertemuan tersebut. Dia hanya meminta pihak media untuk menunggu hari Senin.
“Ditunggu nggih,” ucap Guru Besar Sosiologi Unair itu.
Sebelumnya, BEM FISIP Unair dibekukan usai membuat karangan bunga satire untuk Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dekanat FISIP Unair beralasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.
Dari foto yang disebar di sosial media, karangan bunga itu berbentuk persegi panjang dan terdapat foto Prabowo-Gibran.
Karangan bunga itu bertuliskan ‘Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi’.
Pada bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Sementara pada bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan ‘Dari: Mulyono (B******n Penghancur Demokrasi)'.
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah, membenarkan bahwa organisasinya kini sedang dibekukan karena karangan bunga tersebut.
“Betul, sejak Jumat 25 Oktober 2024 (dibekukan),” ucap Tufa kepada Tempo, Sabtu 26 Oktober 2024.
Menurut dia, karangan bunga itu memang berasal dari inisiatif BEM FISIP Unair dan dipasang sejak Selasa, 22 Oktober 2024 pukul 15.00 WIB. Ucapan pada karangan bunga tersebut bertujuan untuk mengungkapkan ekspresi kekecewaan atas rentetan fenomena yang terjadi selama pemilihan umum atau Pemilu 2024.
“Kami sengaja pasang di taman kampus FISIP Unair agar bisa menarik perhatian. Ternyata juga viral di media sosial,” kata Tufa.