CSIS Sebut Indonesia Punya Hampir 9 Ribu Peraturan Menteri Sebelum Kabinet Prabowo

Editor

Amirullah

Jumat, 25 Oktober 2024 12:40 WIB

Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan para anggota Kabinet Merah Putih menjalani Retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. Foto: Kantor Komunikasi Kepresidenan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Yose Rizal Damuri, mengatakan ada hampir 9 ribu peraturan menteri yang beredar di Indonesia sebelum Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto.

Yose mengatakan selain peraturan menteri, ada pula puluhan ribu surat edaran menteri yang berlaku dan menjadi dasar untuk regulasi teknis di Indonesia.

“Anda bisa bayangkan dengan kementerian yang bertambah ini menjadi 42, begitu juga ada badan-badan yang lainnya, berapa banyak regulasi-regulasi yang akan dikeluarkan,” kata Yose dalam diskusi webinar ‘Merespons Kabinet Prabowo-Gibran: Implikasi, Risiko, dan Masukan’ yang ditayangkan kanal YouTube CSIS Indonesia, Jumat, 25 Oktober 2024.

Menurut Yose, Indonesia seharusnya tidak menjadi negara yang memproduksi regulasi secara aktif. Semestinya, kata dia, Indonesia bisa meminimalkan jumlah produk hukum atau streamlining regulasi. Apalagi banyaknya kabinet Prabowo juga memiliki lembaga yang punya otoritas mengeluarkan produk hukum sendiri.

“Jadi streamlining regulasi menjadi sangat penting di sini untuk ke depannya,” ujar Yose.

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan nama-nama menteri, wakil menteri dan pejabat setingkat mentri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad malam, 20 Oktober 2024.
Ada 108 orang yang ditunjuk Prabowo untuk menjadi pembantunya dalam pemerintahan. Mereka terdiri atas 7 menteri koordinator, 41 menteri, 55 wakil menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri termasuk jaksa agung dan sekretaris kabinet.

Advertising
Advertising

Jumlah kementerian ini lebih banyak dari kabinet Presiden Joko Widodo yang berjumlah 34 kementerian, termasuk kementerian koordinator.

Gemuknya kabinet Prabowo juga dikritik ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan. Dia mengatakan penambahan jumlah kementerian di kabinet Presiden Prabowo Subianto tidak efisien dan perubahan nomenklatur akan membuat tantangan di masa awal pemerintahan Prabowo lebih berat.

“Risiko dari kabinet super gemuk dalam 1-2 tahun ke depan, selain soal inefisiensi, gerakannya sudah pasti lamban,” kata dia lewat pernyataan resmi, Selasa, 22 oktober 2024.

Padahal, Fadhil mengatakan, Prabowo ingin gerak cepat dalam pelaksaan berbagai program dan visinya. Masalah lain yang akan datang adalah berkaitan dengan koordinasi. Dengan kabinet gemuk ditambah berbagai menteri koordinator dan badan, maka koordinasi kemungkinan besar sulit. “Siapa bertanggung jawab dan satu dengan lainnya timbul overlapping,” kata dia.

Daniel A Fajri, Ilona Estherina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Tanggapan Pramono-Rano dan RIDO soal Survei LSI Pilgub Jakarta

Berita terkait

Kronologi Sritex: Dinyatakan Pailit, Coba Kasasi dan Upaya Pemerintah Menyelamatkannya

7 menit lalu

Kronologi Sritex: Dinyatakan Pailit, Coba Kasasi dan Upaya Pemerintah Menyelamatkannya

Setelah diputus pailit, Sritex menyatakan akan kasasi sementara Presiden Prabowo memerintahkan penyelamatan pabrik tekstil besar itu.

Baca Selengkapnya

Berjuluk Sultan Andara, Raffi Ahmad Diprediksi Akan Jadi Pejabat Paling Tajir di Indonesia

7 menit lalu

Berjuluk Sultan Andara, Raffi Ahmad Diprediksi Akan Jadi Pejabat Paling Tajir di Indonesia

Tercatat sebagai presenter kondang dengan gurita bisnis di mana-mana, dari manakah sumber kekayaan Raffi Ahmad?

Baca Selengkapnya

CSIS soal Prabowo Ajak Partai Gurem Masuk Kabinet: Tak Ingin Ada yang Ganggu Stabilitas Politik

8 menit lalu

CSIS soal Prabowo Ajak Partai Gurem Masuk Kabinet: Tak Ingin Ada yang Ganggu Stabilitas Politik

Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menilai Prabowo ingin stabilitas politik selama dia berkuasa.

Baca Selengkapnya

Serikat Petani Indonesia Sebut Gagal Bayar Utang Tak Sepenuhnya Salah Petani, Sambut Baik Rencana Prabowo

34 menit lalu

Serikat Petani Indonesia Sebut Gagal Bayar Utang Tak Sepenuhnya Salah Petani, Sambut Baik Rencana Prabowo

Ketua Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto untuk memutihkan utang para petani.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Giliran Wamen Naik Pesawat Hercules Saat Pulang dari Akmil Magelang, Ini Alasannya

46 menit lalu

Istana Sebut Giliran Wamen Naik Pesawat Hercules Saat Pulang dari Akmil Magelang, Ini Alasannya

Para menteri dijadwalkan pulang dari Akmil Magelang menggunakan pesawat Boeing A-7306 milik TNI AU.

Baca Selengkapnya

Fungsi Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus yang Dibentuk Prabowo

1 jam lalu

Fungsi Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus yang Dibentuk Prabowo

Aries mengatakan Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus memiliki fungsi untuk mengoptimalkan jalannya program pembangunan.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Perlihatkan Keindahan Alam Desa Sukomakmur Magelang

1 jam lalu

Momen Prabowo Perlihatkan Keindahan Alam Desa Sukomakmur Magelang

Prabowo mengunggah foto keindahan alam Desa Sukomakmur, Magelang, Jawa Tengah, di sela agenda 'Retreat Kabinet Merah Putih'.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Presiden Prabowo Sudah Perintahkan untuk Selamatkan Karyawan dan Perusahaan Sritex

1 jam lalu

Menperin Agus Gumiwang: Presiden Prabowo Sudah Perintahkan untuk Selamatkan Karyawan dan Perusahaan Sritex

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan pemerintah segera mengambil langkah untuk menyelamatkan karyawan PT Sri Rejeki Isman (Sritex).

Baca Selengkapnya

Prabowo: Saya Tak Bermaksud Mambuat Kabinet Militeristik

1 jam lalu

Prabowo: Saya Tak Bermaksud Mambuat Kabinet Militeristik

Presiden Prabowo menyatakan bahwa dia tidak bermaksud membuat kabinet militeristik.

Baca Selengkapnya

Rencana Prabowo Atasi Kemiskinan, Pengamat Minta Fokus Ekonomi Rakyat dan Lapangan Kerja

1 jam lalu

Rencana Prabowo Atasi Kemiskinan, Pengamat Minta Fokus Ekonomi Rakyat dan Lapangan Kerja

Prabowo Subianto dalam pemerintahannya resmi membentuk Badan Pengentasan Kemiskinan.

Baca Selengkapnya