Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Rabu, 23 Oktober 2024 20:51 WIB

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada atau FH UGM merilis tulisan bertajuk “Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Presiden Joko Widodo: Rapor Merah Sang Raja Jawa”. Tulisan ini berfokus membahas tentang isu-isu yang mendapatkan “nilai merah” oleh banyak pihak selama 2 periode pemerintahan Presiden Jokowi.

Rilis ini bertujuan merangkum kegagalan-kegagalan pemerintahan Jokowi dalam menangani beberapa isu, seperti ketatanegaraan, pemberantasan korupsi, agraria dan lingkungan, ketenagakerjaan, dan kebebasan hak sipil. Penanganan isu yang gagal tersebut terjadi ketika Jokowi berupaya melakukan “pemolesan” citra di akhir masa kepemimpinan.

Salah satu contoh permasalahan yang disorot Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM adalah buruknya formulasi peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan tugasnya. Buruknya formulasi ini terwujud dalam Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua peraturan ini seharusnya hadir untuk menjaga kepentingan masyarakat. Namun, dua aturan tersebut menempatkan masyarakat dalam posisi yang sulit.

Revisi UU KPK berimplikasi pada buruknya pemberantasan korupsi di Indonesia. Dilansir laman Indonesia Corruption Watch (ICW), tingkat pertumbuhan pemberantasan korupsi tidak mengalami kenaikan yang signifikan selama pemerintahan Jokowi. Bahkan, pemberantasan korupsi cenderung turun dari persentase sebelumnya.

Selain itu, RUU Cipta Kerja juga mendapatkan penolakan besar dari masyarakat luas pada 2019. Penolakan ini terwujud dalam aksi demonstrasi untuk membela hak-hak pekerja karena berpotensi dicurangi dan diingkari melalui pasal-pasal UU Cipta Kerja. Selama aksi demonstrasi berlangsung, terdapat faktor lain yang disoroti oleh Dema Justicia ini, yaitu represifitas mengancam kebebasan sipil. Sebab, banyak pelanggaran aparat hukum terhadap massa aksi yang sedang memperjuangkan hak-haknya.

Advertising
Advertising

Tak hanya itu, janji reforma agraria dalam nawacita Jokowi menjadi utopia belaka ketika banyaknya kasus tidak terselesaikan dan bertambah yang signifikan. Salah satu contoh dari kasus agraria adalah fenomena land grabbing yang menjadi kebiasaan pemerintah, tetapi banyak ditentang. Akibatnya, pertentangan ini membuat pemerintah hirau terhadap masalah dalam ruang lingkup agraria dan lingkungan.

Aspek pendidikan juga menjadi salah satu bidang yang tidak mendapatkan perhatian mendalam dari pemerintahan Jokowi. Adapun, permasalahan pendidikan dalam pemerintahan Jokowi, seperti biaya pendidikan tinggi, kesejahteraan tenaga pendidik masih kurang, dan pemerintah turut campur tangan dalam lembaga berbasis ilmu pengetahuan, termasuk BRIN. Permasalahan dalam pemerintahan Raja Jawa ini juga banyak membuat ruang lingkup lain menerima luka dan tidak mendapatkan perhatian serta penanganan baik.

Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM menyatakan, urgensi Catatan Kritis ini terletak pada perlunya refleksi mendalam terhadap perjalanan bangsa selama 10 tahun terakhir. Masyarakat perlu memahami dinamika politik dan tidak boleh lagi terjebak dalam ilusi yang diciptakan oleh para pemimpin. Evaluasi ini bukan hanya mencatat kesalahan, tetapi juga untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan demokrasi yang seharusnya berpihak pada rakyat.

Pilihan Editor: Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

Berita terkait

Jokowi Terima Kunjungan Menteri UEA di Solo Tiga Hari Setelah Lengser

5 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menteri UEA di Solo Tiga Hari Setelah Lengser

Menteri Toleransi UEA berkunjung ke rumah Jokowi hari ini. Apa yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Andalkan Food Estate untuk Capai Swasembada Pangan, Pengamat: Tidak Bisa Simsalabim

7 jam lalu

Prabowo Andalkan Food Estate untuk Capai Swasembada Pangan, Pengamat: Tidak Bisa Simsalabim

Target Prabowo untuk mencapai swasembada pangan melalui program food estate dinilai tidak bisa diberlakukan secara instan.

Baca Selengkapnya

AHY: Prabowo akan Lanjutkan dan Hubungkan Jalan Tol yang Dibangun Jokowi

7 jam lalu

AHY: Prabowo akan Lanjutkan dan Hubungkan Jalan Tol yang Dibangun Jokowi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY memastikan Prabowo akan melanjutkan proyek pembangunan tol yang dibangun Jokowi.

Baca Selengkapnya

Eddy Hiariej Pernah Berurusan dengan Hukum, Prabowo Menunjuknya Jadi Wakil Menteri Hukum

7 jam lalu

Eddy Hiariej Pernah Berurusan dengan Hukum, Prabowo Menunjuknya Jadi Wakil Menteri Hukum

Eddy Hiariej ditetapkan tersangka KPK atas dugaan suap dan gratifikasi, maju praperadilan dan bebas. Kini, Prabowo menunjuk jadi Wakil Menteri Hukum.

Baca Selengkapnya

Alasan Cagub Jateng Ahmad Luthfi Jadikan Pesan Jokowi sebagai Pijakan Utama

8 jam lalu

Alasan Cagub Jateng Ahmad Luthfi Jadikan Pesan Jokowi sebagai Pijakan Utama

PPP mengungkap kemungkinan tim pemenangan paslon Ahmad Luthfi-Taj Yasin menggaet Jokowi sebagai juru kampanye.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tunjuk Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Jadi Utusan Khusus, Ini Bedanya dari Stafsus Milenial Jokowi

8 jam lalu

Prabowo Tunjuk Raffi Ahmad hingga Gus Miftah Jadi Utusan Khusus, Ini Bedanya dari Stafsus Milenial Jokowi

Raffi Ahmad menjabat sebagai utusan khusus Presiden bidang pembinaan generasi muda dan pekerja seni.

Baca Selengkapnya

Riset Pemindaian Laut Indonesia, Peneliti Korea Ungkap Tantangan Akses Lokasi dan Perizinan

9 jam lalu

Riset Pemindaian Laut Indonesia, Peneliti Korea Ungkap Tantangan Akses Lokasi dan Perizinan

Kerja sama teknologi kelautan Korea-Indonesia yang sudah terjalin sejak era Jokowi ini diharap bisa terus berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Toleransi dari Uni Emirat Arab di Hari Ketiga Purnatugas

9 jam lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menteri Toleransi dari Uni Emirat Arab di Hari Ketiga Purnatugas

Jokowi menerima kedatangan Menteri Toleransi dan Koeksistensi Uni Emirat Arab (UEA), HH Sheikh Nahyan bin Mubarak Al Nahyan di kediamannya di Sumber,

Baca Selengkapnya

Prabowo Lanjutkan Food Estate, Pengamat: Mustahil Berhasil dengan Cara Lama

12 jam lalu

Prabowo Lanjutkan Food Estate, Pengamat: Mustahil Berhasil dengan Cara Lama

Pengamat pertanian mewanti-wanti Presiden Prabowo Subianto yang akan melanjutkan program food estate untuk mencapai swasembada pangan.

Baca Selengkapnya

Polri: Pembentukan Kortastipidkor Tunggu Perpol

12 jam lalu

Polri: Pembentukan Kortastipidkor Tunggu Perpol

Perpol akan mengatur penyelarasan lintas sektoral antara Kortastipidkor dengan kementerian dan lembaga lainnya.

Baca Selengkapnya