Prabowo Pilih Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka KPK Lalu Maju Praperadilan dan Dibebaskan, Apa Kasusnya?

Rabu, 23 Oktober 2024 17:00 WIB

KPK menetapkan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej menjadi tersangka gratifikasi. Dia diduga menerima gratifikasi senilai Rp 8 miliar dari Direktur PT Citra Lampia Mandiri Helmut Hermawan. KPK menduga suap tersebut diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam perebutan kepemilikan PT CLM. Selain itu, gratifikasi diduga diberikan agar Eddy membantu Helmut dalam kasus pidana yang menjeratnya di Badan Reserse Kriminal Polri. Namun, hingga kini Eddy masih belum ditahan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan susunan kabinet yang dikenal sebagai Kabinet Merah Putih. Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej ditunjuk sebagai Wakil Menteri Hukum.

Sebelumnya, Eddy Hiariej menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, tetapi ia dicopot dari jabatannya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 24 November 2023 terkait tuduhan suap dan gratifikasi.

Pada 4 Desember 2023, Eddy mengajukan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menantang status tersangkanya. Meskipun sempat mencabut gugatan tersebut, ia mengajukannya kembali pada 3 Januari 2024. Hakim tunggal praperadilan kemudian menerima gugatan tersebut, sehingga Eddy dibebaskan dari status tersangkanya.

Profil Eddy Hairiej

Edward Omar Sharif Hiariej, yang biasa dipanggil Eddy, lahir pada 10 April 1973. Ia adalah seorang akademisi dan profesor hukum pidana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Eddy meraih gelar doktor dari fakultas yang sama pada usia 37 tahun, menjadikannya salah satu tokoh muda yang berprestasi.

Advertising
Advertising

Eddy menyelesaikan pendidikan sarjana di UGM antara tahun 1993 hingga 1998, lalu melanjutkan studi magister di bidang Ilmu Hukum di universitas yang sama dan lulus pada tahun 2004. Ia mendapatkan gelar doktor pada tahun 2009 dan telah menjadi dosen di UGM sejak tahun 1999.

Karier akademik Eddy semakin pesat setelah ia menjabat sebagai asisten wakil rektor bidang kemahasiswaan UGM dari tahun 2002 hingga 2007. Pada tahun 2010, ia resmi diangkat sebagai guru besar hukum pidana di UGM.

Selain aktif di dunia akademik, Eddy Hiariej juga sering diundang sebagai ahli dalam berbagai persidangan. Salah satu contohnya adalah ketika ia memberikan keterangan ahli untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dalam kasus penistaan agama.

Profesor Ilmu Hukum Pidana ini juga berperan sebagai ahli dalam persidangan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) untuk pemilihan presiden dan wakil presiden 2019, yang diajukan oleh tim kuasa hukum pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baru-baru ini, dalam sengketa Pilpres 2024, Eddy Hiariej kembali diajukan sebagai ahli oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Karier politik

Eddy Hiariej mulai memasuki dunia politik ketika diangkat menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) pada tahun 2020 oleh Presiden ke-7 Joko Widodo. Dalam posisi ini, ia berfungsi sebagai wakil Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Kabinet Indonesia Maju.

Eddy menyatakan akan membagi tugas dengan Yasonna dan terlebih dahulu akan mempelajari serta mengidentifikasi masalah-masalah penting di Kemenkumham untuk mencari solusi.

"Saya pasti akan berkoordinasi karena sebagai wamen adalah membantu menteri," kata Eddy di Istana Negara Jakarta, Rabu, 23 Desember 2020.

Setelah menjabat kurang dari tiga tahun, Eddy Hiariej mengundurkan diri sebagai Wamenkumham pada 4 Desember 2023 karena ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus dugaan tindak pidana korupsi yang menjerat Eddy Hiariej berawal ketika eks Wamenkumham itu bertemu dengan pengusaha tambang nikel, Helmut Hermawan pada April 2022 lalu. Saat itu, Helmut sedang berebut saham PT Citra Lampia Mandiri dengan perusahaan lain. Sebagai informasi, perusahaan tersebut memiliki konsesi tambang nikel seluas 2.660 hektare di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Saat itu, Eddy Hiariej diduga memperjual-belikan kekuasaannya untuk memihak salah satu kubu yang bersengketa. Setelah beberapa kali pertemuan dan kesepakatan, Helmut akhirnya mengirimkan uang kepada Eddy melalui rekening PT Citra Lampia Mandiri ke rekening Yogi Arie Rukmana, asisten Eddy, pada periode April-Mei 2022. Bulan berikutnya, ia kembali mentransfer US$ 200 ribu atau setara Rp 3 miliar kepada Yogi.

Pada rentang waktu penerimaan uang tersebut, Eddy Hiariej membuat katebelece ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum agar pengurusan akta baru PT Citra Lampia Mandiri dibuat atas nama Helmut Hermawan sebagai pemilik sahamnya.

KPK mengklaim telah memiliki bukti yang cukup untuk penetapan status tersangka Eddy Hiariej.

Tidak menerima status tersebut, Eddy Hiariej mengajukan gugatan praperadilan terhadap KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Setelah persidangan yang dipimpin oleh hakim tunggal Estiono, pada Selasa, 30 Januari 2024, penetapan tersangka terhadap Eddy Hiariej oleh KPK dinyatakan tidak sah.

Setelah sembilan bulan tidak terlibat di dunia politik, Eddy Hiariej kembali dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Menteri Hukum untuk periode 2024-2029.

SUKMA KANTHI NURANI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | NOVALI PANJI NUGROHO

Pilihan Editor: Eddy Hiariej Jadi Wakil Menteri Lagi, Begini Jawaban KPK Soal Status Tersangkanya

Berita terkait

Mayor Teddy Anggota TNI Aktif Jadi Sekretaris Kabinet, Ini 13 Fungsi yang Dijalankannya

6 menit lalu

Mayor Teddy Anggota TNI Aktif Jadi Sekretaris Kabinet, Ini 13 Fungsi yang Dijalankannya

Masih jadi anggota TNI aktif Mayor Teddy resmi dilantik menjadi Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Akhirnya Mayor Teddy Jadi Sekretaris Kabinet, Jalan Emas Dimulai dari Ajudan Prabowo

25 menit lalu

Akhirnya Mayor Teddy Jadi Sekretaris Kabinet, Jalan Emas Dimulai dari Ajudan Prabowo

Mayor Teddy resmi dilantik menjadi Sekretaris Kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. Begini perjalanan karirnya.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pembekalan di Akmil, Menteri Prabowo Diberi Jaket Loreng dan Sepatu Tentara

41 menit lalu

Menjelang Pembekalan di Akmil, Menteri Prabowo Diberi Jaket Loreng dan Sepatu Tentara

Anggota Kabinet Merah Putih bersiap untuk mengikuti pelatihan tambahan yang disiapkan Presiden Prabowo di kompleks Akmil Magelang

Baca Selengkapnya

Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

47 menit lalu

Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

Gus Miftah menuturkan Prabowo selalu menitip pesan tentang menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama jauh sebelum jadi presiden.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pembekalan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang Bukan Militerisme

59 menit lalu

Istana Sebut Pembekalan Kabinet Prabowo di Akmil Magelang Bukan Militerisme

Hasan Nasbi menyebut hampir seluruh anggota kabinet Prabowo akan mengikuti penggemblengan di Akmil Magelang.

Baca Selengkapnya

Segini Gaji 4 Ajudan Baru Prabowo, Kandidat Pengganti Mayor Teddy

1 jam lalu

Segini Gaji 4 Ajudan Baru Prabowo, Kandidat Pengganti Mayor Teddy

Prabowo akan memiliki empat ajudan baru pengganti Mayor Teddy dari Polri dan TNI. Berapa gaji yang diterima?

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Punya Agenda Transmigrasi ke Papua, Apa Kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman?

1 jam lalu

Alasan Prabowo Punya Agenda Transmigrasi ke Papua, Apa Kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman?

Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman komitmen selesaikan berbagai masalah soal transmigrasi. Ia menjawab soal agenda Prabowo, transmigrasi ke Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Menteri dan Wakil Menteri Wajib Lapor LHKPN sebelum 21 Januari 2025

1 jam lalu

KPK Sebut Menteri dan Wakil Menteri Wajib Lapor LHKPN sebelum 21 Januari 2025

Prabowo Subianto melantik 48 menteri, 55 wakil menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri dalam susunan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya

Profil Iftitah Sulaiman, Menteri Transmigrasi Kabinet Prabowo yang Pernah Jadi Ajudan SBY

1 jam lalu

Profil Iftitah Sulaiman, Menteri Transmigrasi Kabinet Prabowo yang Pernah Jadi Ajudan SBY

Pada pemerintahan Prabowo-Gibran, posisi Menteri Transmigrasi diduduki oleh Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. Siapa dia?

Baca Selengkapnya

Gaji Setara Menteri, KPK Sebut Utusan Khusus Presiden Termasuk Raffi Ahmad Patut Lapor LHKPN

1 jam lalu

Gaji Setara Menteri, KPK Sebut Utusan Khusus Presiden Termasuk Raffi Ahmad Patut Lapor LHKPN

Juru bicara KPK Budi Prasetyo menyoroti wewenang yang diberikan kepada para utusan khusus.

Baca Selengkapnya