Alasan Pengamat Berharap Prabowo Segera Bentuk Badan Penerimaan Negara

Reporter

Tempo.co

Editor

Sapto Yunus

Sabtu, 19 Oktober 2024 19:37 WIB

Prabowo Subianto setelah menerima calon menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin, 14 Oktober 2024. [Tempo/Eka Yudha Saputra]

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kebijakan Publik Indonesia Development Policy and Local Partnership (IDP-LP) Riko Noviantoro berharap Prabowo Subianto bisa segera merealisasikan rencana pembentukan Badan Penerimaan Negara setelah dilantik sebagai Presiden RI periode 2024-2029 pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Menurut dia, pelembagaan khusus dan fokus dalam mengurus penerimaan negara akan berdampak positif pada keuangan negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta meningkatkan pendapatan negara secara lebih optimal.

“Pembentukan Badan Penerimaan Negara akan menunjukkan detail potensi negara yang selama ini terkesan abstrak atau semu, sekaligus bisa memetakan potensi pendapatan lain bagi negara,” kata Riko dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024 seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan nantinya Badan Penerimaan Negara bisa bekerja sama dengan kementerian teknis lain agar target peningkatan pendapatan negara dapat lebih optimal. Riko menuturkan tata organisasi tingkat kementerian memang tak bisa lepas dari aspek kepentingan politik. Namun hal itu sebaiknya dapat diminimalkan dengan melihat aspek nasional.

Dengan demikian, kata dia, penataan organisasi tingkat kementerian sebaiknya menggambarkan prioritas kebijakan, bukan sebatas pemenuhan balas jasa politik.

Karena itu, dia berpendapat perubahan tata kementerian seperti pembentukan Badan Penerimaan Negara bukan hal mustahil karena dapat dilakukan sepanjang tujuan pemenuhan kepentingan nasional. Pada hakikatnya, Menurut Riko, tata kementerian merupakan jawaban atas dinamika masalah negara, sehingga perlu perubahan.

Untuk memperkuat gagasan itu, Riko menyarankan agar dapat dilakukan kajian ilmiah atas perubahan yang terjadi sebagai cara mencegah adanya praktik balas jasa politik. “Sekali lagi bukan untuk bagi-bagi kekuasaan,” ujarnya.

Pendirian Badan Penerimaan Negara yang baru dan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 23 persen merupakan salah satu dari delapan program hasil terbaik cepat (quick win) yang diusung oleh Prabowo-Gibran.

Hal tersebut dilakukan agar dapat meningkatkan anggaran pemerintah untuk menjalankan berbagai program pembangunan yang berdampak ekonomi.

Selanjutnya, kemungkinan Prabowo menunda pembentukan Kementerian Penerimaan Negara...

<!--more-->

Sebelumnya, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Muhammad Sirod, mengatakan Prabowo ada kemungkinan menunda pembentukan Kementerian Penerimaan Negara. Sirod menyebutkan penundaan ini karena calon Menteri Keuangan kabinet Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Indrawati, kurang menyukai wacana tersebut.

“Setelah bertemu dengan menterinya, Bu Sri Mulyani, agak kurang suka nih dengan ide (pembentukan Kementerian Penerimaan Negara) itu,” ujarnya saat ditemui Tempo usai acara Dialog Industri PSR dan Petani Plasma Katalisator Sawit Indonesia Emas 2045 di Jakarta Rabu, 16 Oktober 2024.

Karena itu, sebagai gantinya, Prabowo akan mengangkat tiga orang wakil menteri di Kementerian Keuangan. “Akhirnya adaptasi, ya sudah ditaruh (oleh Prabowo) 3 wamen,” kata dia.

Dia menuturkan pemecahan suatu kementerian bukanlah hal yang mudah. Apalagi, kata Sirod, dalam pemerintahan ke depan terdapat beberapa kementerian lain yang akan dipecah. “Kan tidak mudah memecah kementerian secara serempak,” kata Sirod.

Menurut dia, komposisi Kementerian Keuangan di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan dikepalai oleh Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan, dengan Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan Anggito Abimanyu sebagai wakil menteri.

OYUK IVANI SIAGIAN | ANTARA

Pilihan editor: Kata Calon Menteri Kabinet Prabowo Soal Rencana Pembekalan di Akmil Magelang

Berita terkait

Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Sejumlah Tamu Negara Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

1 jam lalu

Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Sejumlah Tamu Negara Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Sejumlah tamu negara mulai mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjelang pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Ace Hasan Golkar Ikut Pembekalan di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo?

2 jam lalu

Ace Hasan Golkar Ikut Pembekalan di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo?

Munculnya nama Ace Hasan ini bisa menambah daftar politikus Golkar di susunan calon kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim, Xanana Gusmao, dan Sejumlah Tamu Negara Tiba untuk Pelantikan Prabowo-Gibran

3 jam lalu

Anwar Ibrahim, Xanana Gusmao, dan Sejumlah Tamu Negara Tiba untuk Pelantikan Prabowo-Gibran

Para utusan khusus dari berbagai negara sahabat mulai tiba di Indonesia, menjelang pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Bunga dan Tarian di Istana Menjelang Pelantikan Prabowo Besok

3 jam lalu

Bunga dan Tarian di Istana Menjelang Pelantikan Prabowo Besok

H-1 pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden, suasana Istana Kepresidenan disibukkan dengan persipan prosesi pisah sambut. Banyak karangan bunga sudah berjejer.

Baca Selengkapnya

MPR Sebut 33 Tamu Negara Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo Besok

3 jam lalu

MPR Sebut 33 Tamu Negara Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo Besok

Ketua MPR, Ahmad Muzani, mengatakan sekitar 33 tamu negara sudah mengonfirmasi kehadiran di acara pelantikan Prabowo-Gibran besok.

Baca Selengkapnya

Bahlil Temui Prabowo di Kertanegara H-1 Pelantikan Presiden

4 jam lalu

Bahlil Temui Prabowo di Kertanegara H-1 Pelantikan Presiden

Bahlil mengatakan dirinya memang rutin ke kediaman Prabowo di Kertanegara IV.

Baca Selengkapnya

Celios: APBN Harus Menanggung Rp1,95 T untuk Operasional Menteri Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Celios: APBN Harus Menanggung Rp1,95 T untuk Operasional Menteri Kabinet Prabowo

Celios menaksir, kabinet baru di bawah Presiden Prabowo bisa menghabiskan dana hingga Rp 777 miliar per tahunnya.

Baca Selengkapnya

Ribka Haluk Asal Jayawijaya Lengkapi Calon Menteri Perempuan dalam Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Ribka Haluk Asal Jayawijaya Lengkapi Calon Menteri Perempuan dalam Kabinet Prabowo

Pj Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk turut dipanggil Prabowo. Jika jadi menteri, ia melengkapi menteri perempuan dalam kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Pupus Wacana Pertemuan Megawati-Prabowo Sebelum Pelantikan

5 jam lalu

Pupus Wacana Pertemuan Megawati-Prabowo Sebelum Pelantikan

Pertemuan Megawati-Prabowo disebut-sebut akan terjadi sebelum pelantikan presiden. Namun Sekjen Gerindra menyatakan, pertemuan keduanya batal.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Beberkan Target Prabowo Subianto soal IKN: Fokus Melakukan Percepatan

6 jam lalu

Basuki Hadimuljono Beberkan Target Prabowo Subianto soal IKN: Fokus Melakukan Percepatan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono blak-blakan soal target presiden terpilih Prabowo Subianto terkait dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya