Survei SMRC: Mayoritas Publik Ingin Ada Oposisi di Era Prabowo-Gibran

Kamis, 17 Oktober 2024 20:44 WIB

Pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertemu dan bertukar pikiran di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Juni 2024. Tim Media Prabowo Subianto

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan keberadaan oposisi di era pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Hasil sigi SMRC yang dilakukan pada 4 hingga 11 Oktober menunjukkan 67,5 persen masyarakat berpendapat pemerintah wajib diawasi oleh oposisi.

Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel valid 994, margin of error plus-minus 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Supaya pengawasan ini sungguh-sungguh, harus ada partai politik yang memiliki wakil di DPR berada di luar pemerintah," kata pendiri SMRC, Saiful Mujani, dikutip di kanal YouTube SMRC, Kamis, 17 Oktober 2024.

Saiful mengatakan hanya 28,3 persen publik yang setuju dengan ketiadaan oposisi di era pemerintahan Prabowo. Akan tetapi, kata dia, realitas politik bertolak belakang dengan hasil sigi tersebut.

Sebab, Saiful mengatakan hampir dipastikan semua partai politik di parlemen akan segerbong dalam koalisi Prabowo-Gibran. Menurut dia, apa yang akan terjadi di era Prabowo akan lebih buruk ketimbang era Jokowi.

Advertising
Advertising

"Periode pertama Jokowi masih menyisakan Gerindra, PKS, dan Demokrat di luar koalisi. Dan di periode kedua Jokowi, tinggal PKS sendirian. Sekarang PKS juga bergabung, dan praktis meninggalkan PDIP yang masih belum menentukan sikap," kata Saiful.

Dalam survei tersebut, SMRC juga menanyakan seberapa setuju publik dengan keberadaan partai dengan kekuatan mendekati 50 persen sebagai oposisi. Hasilnya 64,5 persen publik setuju keberadaan kekuatan politik yang signifikan di DPR sebagai pengawas jalannya pemerintahan.

Menurut Saiful, elit partai politik mesti menangkap keinginan publik akan keberadaan oposisi. Dia mengatakan konsep oposisi memang tidak dikenal luas dalam tradisi politik di Indonesia.

"Tapi yang tidak bisa dipisahkan dari konsep organisasi modern seperti pemerintahan yakni pihak yang berada di luar maupun di dalam punya fungsi agar roda pemerintahan bisa berjalan efektif dan bersih," kata Saiful.

Menurut Saiful, upaya Prabowo merangkul semua pihak dengan narasi persatuan telah menyusupi alam bawah sadar publik. Konsekuensi dari kondisi politik hari ini, ujar dia, akan membawa Indonesia terjerumus dalam kekuasaan otoritarianisme.

“Bahasa atau mantra dalam pidato-pidato Prabowo Subianto belakangan adalah tentang persatuan. Karena itu kalau ada partai politik yang tidak ikut bersama pemerintah, maka itu adalah ancaman terhadap persatuan menurut Prabowo,” kata Saiful.

Saiful mengingatkan bahwa Indonesia menganut sistem presidensial. Presiden dipilih secara kompetitif. Dia mengatakan dalam sistem seperti itu, pasti ada yang kalah dan ada yang menang.

“Seharusnya partai-partai yang kalah dalam pemilihan presiden 2024 lalu semuanya menjadi oposisi. Demikianlah seharusnya kita membangun sistem bahwa demokrasi selain membutuhkan the winners, juga membutuhkan the loosers,” kata Saiful.

Pilihan Editor: Prabowo Akan jadi Presiden Tertua RI saat Dilantik, Berusia 73 Tahun

Berita terkait

Serba-serbi Persiapan Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Serba-serbi Persiapan Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran

TNI AU menyiapkan satu pesawat intai Boeing 737 selama operasi pengamanan pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Mahfud Md akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

6 jam lalu

Alasan Mahfud Md akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Mahfud Md sedang berkoordinasi dengan pihak Ganjar Pranowo untuk datang bersama ke pelantikan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rencana Jokowi 20 Oktober: Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran dan Pulang ke Solo

9 jam lalu

Rencana Jokowi 20 Oktober: Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran dan Pulang ke Solo

Jokowi dijadwalkan akan menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024 sebelum pulang ke Solo.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kembalinya Sri Mulyani Adalah Positive Surprise

10 jam lalu

Ekonom Sebut Kembalinya Sri Mulyani Adalah Positive Surprise

Sri Mulyani dinilai sebagai sosok menteri yang jujur, bersih, dan transparan.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran: Prabowo Tanggung Beban Anggaran yang Besar dari Pemerintahan Jokowi

15 jam lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran: Prabowo Tanggung Beban Anggaran yang Besar dari Pemerintahan Jokowi

Meski akan menunda pembentukan Kementerian Penerimaan Negara, Prabowo tetap berkomitmen menuntaskan isu kebocoran penerimaan negara

Baca Selengkapnya

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

17 jam lalu

Prabowo Panggil Gus Miftah ke Kertanegara, Berikut Tanggapan Pengamat Politik Soal Kedekatan Keduanya

Prabowo memanggil Gus Miftah ke Kertanegara. Ia pernah disoroti pengamat tentang dukungannya untuk presiden terpilih ini dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Ikut Dipanggil Prabowo, Sinyal Kedekatan Keduanya dan Kontroversi Saat Pilpres 2024

18 jam lalu

Gus Miftah Ikut Dipanggil Prabowo, Sinyal Kedekatan Keduanya dan Kontroversi Saat Pilpres 2024

Gus Miftah turut dipanggil Prabowo ke Kertanegara. Ia pernah disorot publik lakukan aksi kontroversi saat Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Menguat Tipis di Level 7.648 Hari Ini, Pasar Memantikan Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

IHSG Menguat Tipis di Level 7.648 Hari Ini, Pasar Memantikan Pelantikan Prabowo-Gibran

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,28 persen ke level 7.648,940 pada penutupan perdagangan Rabu, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Puan Sebut PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Puan Sebut PDIP Solid Dukung Pemerintahan Prabowo

Puan Maharani mengatakan PDIP mendukung pemerintah baru dan menepis kabar terbelahnya internal partainya.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Prabowo-Gibran, KSAD: Personel Pengamanan Ditambah Jika Euforia Masyarakat Meningkat

3 hari lalu

Pelantikan Prabowo-Gibran, KSAD: Personel Pengamanan Ditambah Jika Euforia Masyarakat Meningkat

KSAD menuturkan belum punya informasi lebih lanjut soal ada atau tidaknya rencana konvoi setelah pelantikan presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya