Penjelasan UI soal Bahlil Raih Gelar Doktor Kurang dari 2 Tahun

Kamis, 17 Oktober 2024 06:06 WIB

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global (SKSG) di Universitas Indonesia, Depok pada Rabu, 16 Oktober 2024. Judul disertasi yang diujikan adalah "Kebijakan, Kelembapan dan Tata Kelola Hirilisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia"

Dalam sidang itu, Bahlil Lahadalia dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia.

Bahlil membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 8 bulan atau 3 semester untuk bisa mengikuti Sidang Promosi Doktor. Dikutip dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau pddikti.kemdikbud.go.id, Bahlil menjadi mahasiswa S3 di SKSG UI pada 13 Februari 2023. Umumnya, butuh waktu sekitar 3 tahun atau 6 semester untuk menyelesaikan gelar Doktor.

Menanggapi hal itu, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia mengatakan, Bahlil tercatat sebagai mahasiswa SKSG UI tahun 2022. Ia mendaftar melalui jalur riset dalam program Doktor UI.

"Jadi, program doktor di SKSG ada yang by research, sama seperti di beberapa perguruan tinggi lain," kata Amelita saat dihubungi, Rabu.

Advertising
Advertising

Program pendidikan jalur riset menekankan pada kemampuan calon doktor dalam melakukan penelitian ilmiah.

Dengan program ini, Bahlil tak perlu berfokus mengikuti mata kuliah di dalam kelas. Ia bisa memperoleh gelar doktor dengan mengerjakan sebuan penelitian independen. Adapun beban studi Program Doktor UI adalah 48–52 SKS.

Jalur riset tersebut diatur dalam Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2026 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI. Pada Pasal 14, Program Doktor dirancang untuk 6 (enam) semester, dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya dalam 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

"Jadi, mereka dimungkinkan selesai dalam jangka waktu seperti dimuat dalam Peraturan Rektor itu," kata Amelita.

Tempo berupaya bertanya hal ini kepada Bahlil melalui WhatsApp. Namun, pesan yang dikirimkan ke WhatsApp pribadi Bahlil belum dibalas.

Bahlil menjalani sidang promosi doktor dengan Promotor Chandra Wijaya dan Kopromotor Teguh Dartanto dan Athor Subroto. Sedangkan Ketua Sidang akan diampu oleh Ketua Program Studi Kajian Wilayah Jepang UI yang juga menekuni pembangunan berkelanjutan, I Ketut Surajaya.

Sejumlah akademisi bertindak selaku penguji dalam sidang terbuka ini. Mereka yakni Margaretha Hanitha, A. Hanief Saha Ghafur, Didik Junaidi Rachbini, Arif Satria, dan Kosike Mizono

Koran Tempo Edisi Jumat 9 Agustus 2024 sebelumnya menuliskan artikel Bahlil yang diduga mempublikasikan artikel di dua jurnal predator. Kedua tulisan ilmiah Bahlil itu berjudul “Nickel Down Streaming in Indonesia: Policy Implementation and Economic, Social, and Environmental Impacts” serta “Into Sustainable and Equitable Nickel Downstreaming in Indonesia: What Policy Reforms are Needed?”. Artikel pertama diterbitkan di Kurdish Studies –jurnal yang konsen menerbitkan tulisan tentang suku Kurdi di kawasan Timur Tengah.

Selanjutnya artikel kedua terbit di Migration Letter –jurnal yang konsen menerbitkan tulisan tentang perpindahan penduduk. Bahlil mengirim artikelnya ke Kurdish Studies pada Oktober 2023. Lalu Kurdis Studies menerbitkannya pada 17 Januari 2024, dengan registrasi volume 12 nomor 1 pada 1 Januari 2024. Lalu artikel kedua Bahlil terbit di Migration Letters pada 17 Januari 2024.

Kedua karya Bahlil ini membahas tentang hilirisasi nikel di Indonesia, baik mengenai implementasi kebijakan dan dampaknya terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan, maupun agenda reformasi hilirisasi nikel.

Guru Besar UI Sulistyowati Irianto mengatakan, kedua jurnal itu diduga predator. Sebab, kedua tulisan karya Bahlil itu membahas tentang hilirisasi nikel tapi diterbitkan di dua jurnal yang cakupannya bukan pada karya-karya ilmiah soal nikel.

Ia mengatakan cakupan bidang ilmu Kurdish Studies seharusnya pada urusan Suku Kurdi. Lalu Migration Letters seharusnya hanya menerbitkan artikel mengenai perpindahan masyarakat. Sedangkan tulisan Bahlil tentang hilirisasi nikel. “Itu saja sudah jadi pertanyaan besar buat kami,” kata Sulistyowati, kemarin.

Kejanggalan berikutnya, kedua jurnal tempat publikasi karya Bahlil sudah masuk kategori jurnal discontinued atau dihentikan oleh Scopus. Jurnal discontinued artinya jurnal yang dihentikan karena berbagai alasan, seperti pelanggaran etika publikasi, kualitas penelitian yang buruk, dan penyalahgunaan sistem. Per Juni 2024, Elsevier –perusahaan pengelola Scopus— melaporkan bahwa dari sekitar 850 jurnal di Kurdish Studies dan Migration Letters sudah discontinued sejak 2022. Artinya, kedua jurnal ini semestinya tidak lagi menerbitkan karya ilmiah sejak dua tahun lalu.

Bahlil sempat memberikan tanggapan ihwal karyanya yang terbit di jurnal predator. Menurut dia, dua jurnal tersebut masih masuk ke dalam list scopus pada 2023. Ia dan tim mengaku sudah memerika kredibilitas kedua jurnal itu sebelum memutuskan menerbitkan artikelnya. Kala itu, belum ada keterangan eksplisit bahwa jurnal tersebut sudah tidak lagi terindeks di Scopus.

Selain itu, berdasarkan penelusuran Bahlil di situs Scimago, database pemeringkat jurnal menunjukkan bahwa pada 2023, jurnal tersebut masih diklasifikasikan jurnal kredibel. Karena itu, ia mengaku kaget ketika jurnal itu masuk ketegori discontinued.

“Ketika saya mendengar berita bahwa jurnal tersebut dikeluarkan dari indeks Scopus, terus terang saya pun kaget dan kecewa karena ketika artikel saya terbit, kedua jurnal tersebut masih terindeks Scopus,” kata Bahlil dalam keterangannya kepada Tempo, Jumat 9 Agustus 2024.

Bahlil mengaku artikel yang dipublikasikan itu merupakan sebagai salah satu syarat mendapatkan nilai di salah satu mata kuliah. Ia saat ini menjadi mahasiswa program doktor SKSG UI sejak 2022. Kebutuhan Bahlil menerbitkan artikel di jurnal bereputasi internasional karena mengambil jalur riset dalam program studi S3. Bahlil lantas menyusun tiga buah karya ilmiah dengan topik yang sesuai dengan tema disertasinya, yakni dampak dan kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia.

Untuk menyusun artikel itu, Bahlil berdiskusi dengan promotor dan dua ko-promotornya. Bahlil mengaku juga dibantu beberapa asisten peneliti untuk mematangkan substansi pokok tulisan.

Pilihan Editor: Cerita Bahlil Gemetar dan Takut Salah Omong saat Sidang Terbuka Promosi Doktor

Berita terkait

Rencana Ma'ruf Amin setelah Purnatugas sebagai Wapres: Urus Pesantren dan Bangun PKB

1 jam lalu

Rencana Ma'ruf Amin setelah Purnatugas sebagai Wapres: Urus Pesantren dan Bangun PKB

Ma'ruf Amin mengatakan tetap akan mengabdi dan memberikan kontribusi meski tak lagi menjadi Wapres RI.

Baca Selengkapnya

Sandang Gelar Doktor, Bahlil Ingin Ikuti Jejak Senior di Golkar

4 jam lalu

Sandang Gelar Doktor, Bahlil Ingin Ikuti Jejak Senior di Golkar

Bahlil Lahadalia ingin mengikuti jejak para seniornya di Golkar, yang mempunyai latar pendidikan baik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

5 jam lalu

Terpopuler: Bahlil Lulus Doktor dari UI dengan Predikat Cumlaude, Profil 3 Calon Wakil Menteri Keuangan Sri Mulyani

Menteri SDM Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di UI Depok.

Baca Selengkapnya

Cerita Bahlil Gemetar dan Takut Salah Omong saat Sidang Terbuka Promosi Doktor

14 jam lalu

Cerita Bahlil Gemetar dan Takut Salah Omong saat Sidang Terbuka Promosi Doktor

Dalam sidang doktoralnya hari ini, Bahlil memaparkan disertasi soal hiliriaasi nikel.

Baca Selengkapnya

Cerita Bahlil Lahadalia Bisa Dapat Gelar Doktor Kurang dari Dua Tahun

15 jam lalu

Cerita Bahlil Lahadalia Bisa Dapat Gelar Doktor Kurang dari Dua Tahun

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cumlaude dari Universitas Indonesia

Baca Selengkapnya

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

18 jam lalu

Bahlil Lahadalia Resmi Sandang Gelar Doktor dengan Predikat Cumlaude dari Universitas Indonesia

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia selesai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor yang digelar oleh Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Depok, 16 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sidang Promosi Doktor di UI, Disertasinya Temukan Hilirisasi Nikel Belum Untungkan Warga Lokal

23 jam lalu

Bahlil Sidang Promosi Doktor di UI, Disertasinya Temukan Hilirisasi Nikel Belum Untungkan Warga Lokal

Sebelumnya, Bahlil pernah menyebutkan hasil penelitiannya menunjukkan manfaat terbesar hilirisasi nikel diterima oleh investor dan pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sidang Promosi Doktor Siang Ini, Selesaikan S3 Kurang dari 2 Tahun

1 hari lalu

Bahlil Sidang Promosi Doktor Siang Ini, Selesaikan S3 Kurang dari 2 Tahun

Bahlil akan memaparkan disertasi berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, Tata Kelola, Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.'

Baca Selengkapnya

FKUI Buka Tiga Program Studi Baru, Ada Subspesialis Urologi

1 hari lalu

FKUI Buka Tiga Program Studi Baru, Ada Subspesialis Urologi

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam mengatakan masih terdapat keterbatasan dalam penanganan kasus-kasus kompleks yang menuntut keahlian dari dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Siang Ini, Bahlil Lahadalia akan Jalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI

1 hari lalu

Siang Ini, Bahlil Lahadalia akan Jalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia alan menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor di UI, siang ini. Bidang Kajian Stratejik dan Global.

Baca Selengkapnya