Indikator Politik Indonesia: Survei Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Masih Tinggi

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 16 Oktober 2024 12:34 WIB

Hari-hari menjelang lengser, Jokowi memerintahkan anak buahnya mengampanyekan puja-puji terhadap kebijakan dan programnya dalam dua periode. Konten itu diorkestrasi oleh para pejabat pemerintahan atas suruhan Jokowi sendiri.

TEMPO.CO, Jakarta - Kurang dari sepekan lagi, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan lengser dari jabatannya dan digantikan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Belakangan ini, kinerja Jokowi selama menjabat menjadi kepala negara menjadi perhatian dan menuai banyak kritikan. Kendati demikian, survei terbaru menunjukkan kepuasan masyarakat terhadapnya masih tinggi.

Belakangan ini, citra Presiden Jokowi mengalami penurunan dengan penilaian yang cenderung negatif dari publik, pasalnya ia dinilai melakukan berbagai cara untuk meloloskan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Tak hanya itu, kedua anaknya yakni Gibran dan Kaesang juga menjadi sorotan karena masalah yang kontroversial. Gibran dengan Akun Fufufafa dan Kaesang dengan permasalahan penggunaan jet pribadi ke Amerika Serikat.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengklaim kritik-kritik terhadap dinasti politik tidak terlalu berdampak terhadap hasil survei kepuasan publik. Adi mensinyalir masyarakat, khususnya di kelas menengah ke bawah, masih merasa puas terhadap Jokowi.

“Secara umum, masyarakat kelas menengah ke bawah adalah yang mendominasi,” kata Adi saat ditemui usai menghadiri seminar nasional Korps Alumni Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) di Wisma Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, pada Rabu, 9 Oktober 2024.

Advertising
Advertising

Sebagaimana diketahui, dalam survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia tercatat bahwa masih ada sebanyak 75 persen masyarakat Indonesia yang mengaku puas terhadap kinerja Jokowi menjelang masa jabatannya berakhir. Menurut Adi, kepuasan ini disebabkan oleh pembagunan infrastruktur dan penyaluran bantuan sosial (bansos) yang kerap dilakukan Presiden Jokowi.

Hasil Survei Kepuasan Terhadap Jokowi

Survei Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 3.540 responden di seluruh Indonesia. Adapun jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang, dengan over sampel di 11 Provinsi terbesar, yaitu Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Periode survei ini mulai dilakukan pada 22 sampai 29 September 2024 dengan penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat 4 Oktober 2024, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin dalam ‘Rilis Temuan Survei Nasional: Evaluasi Publik Terhadap 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo’ mengatakan, ada penurunan dari survei Indikator Politik terhadap kinerja Jokowi. Pada bulan Juli 2024, Jokowi mendapatkan angka 82 persen. Lalu September 2024 di angka 75 persen.

Sementara dalam survei terbaru itu, Burhanuddin merinci, sebanyak 15,04 persen masyarakat merasa sangat puas dan 59,92 persen masyarakat cukup puas terhadap Jokowi. Lalu, sebanyak 20,21 persen yang merasa kurang puas dan 4,23 persen tidak puas sama sekali.

Survei itu juga menunjukkan bahwa berdasarkan usia, ada kecenderungan tingkat kepuasan semakin rendah pada kelompok yang semakin muda. Begitu pula berdasarkan pendidikan, ada kecenderungan tingkat kepuasan semakin rendah pada kelompok yang semakin terdidik. Dan menurut kelompok pendapatan, tingkat kepuasan ada kecenderungan semakin rendah pada kelompok yang lebih kaya.

Survei tersebut menanyakan kepada publik tentang kepuasan mereka terhadap Presiden Jokowi, kepuasan kinerja di berbagai bidang, awareness terhadap perkembangan politik dan sikap mereka tentangnya, dan kepercayaan pada institusi. Survei juga menanyakan tentang permasalahan mendesak yang harus diselesaikan pemerintah, serta keyakinan publik kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Sejumlah orang dekat Jokowi, seperti ditulis Majalah Tempo edisi 7 September 2024, mengatakan Jokowi masih berupaya menjaga simpati dua kelompok masyarakat bawah. Menerima laporan rutin dari sejumlah konsultan, Jokowi memperhatikan sentimen masyarakat terhadapnya lewat percakapan-percakapan di media sosial.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi juga tak membantah soal Jokowi yang memperhatikan monitoring media dari laporan berbagai pihak. Untuk menjaga sentimen di lapis masyarakat bawah, Jokowi blusukan ke berbagai daerah.

Ketika datang ke Mandalika, Nusa Tenggara Barat, 29 September lalu, Jokowi menyebar kaus bergambar wajahnya. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyatakan Jokowi melakukan kunjungan kerja untuk memastikan program-program prioritas nasional berjalan meski mendekati pensiun. “Menjelang masa akhir pemerintahannya, Presiden tetap bekerja,” kata Ari, Sabtu, 5 Oktober 2024.

NI MADE SUKMASARI | ANASTASYA LAVENIA Y | HENDRIK YAPUTRA | DANIEL A. FAJRI
Pilihan editor: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi Gagal Atasi Ketahanan Pangan



Berita terkait

Jokowi Mengaku Masih Ingin Kunker Sebelum Lengser

1 jam lalu

Jokowi Mengaku Masih Ingin Kunker Sebelum Lengser

Masa jabatan pemerintahan Presiden Jokowi akan berakhir dan digantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Meleset dari Target, Baru 16 Tower Rusun ASN di IKN yang Siap Huni Bulan Ini

3 jam lalu

Meleset dari Target, Baru 16 Tower Rusun ASN di IKN yang Siap Huni Bulan Ini

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan 13 dari total 47 tower rumah susun aparatur sipil negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah siap digunakan

Baca Selengkapnya

Menjelang Jokowi Lengser, BEM SI Demo di DPR

3 jam lalu

Menjelang Jokowi Lengser, BEM SI Demo di DPR

Aksi ini dilakukan untuk memperingati 10 tahun pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pensiun, Jokowi Mengaku Belum Beli Tiket Pesawat ke Solo

3 jam lalu

Menjelang Pensiun, Jokowi Mengaku Belum Beli Tiket Pesawat ke Solo

Jokowi mengaku belum membeli tiket pesawat komersial untuk kepulangannya ke Solo, Jawa Tengah menjelang pensiun sebagai presiden.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Menteri Zaman Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi?

4 jam lalu

Berapa Jumlah Menteri Zaman Presiden Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi?

Jumlah menteri di kabinet Prabowo Subianto diperkirakan lebih banyak dibanding jumlah menteri di kabinet presiden Indonesia sebelum-sebelumnya.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Pemerintah Jokowi Gagal Atasi Ketahanan Pangan

6 jam lalu

10 Tahun Pemerintah Jokowi Gagal Atasi Ketahanan Pangan

10 tahun Jokowi memimpin Indonesia, dianggap gagal dalam mengatasi ketahanan pangan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komentar Presiden Jokowi soal Kekalahan Timnas Indonesia dari Cina: Menang Kalah Itu Biasa

6 jam lalu

Komentar Presiden Jokowi soal Kekalahan Timnas Indonesia dari Cina: Menang Kalah Itu Biasa

Presiden Joko Widodo meminta Timnas Indonesia tetap semangat meski kalah dari China pada laga keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Soal Pencalonan Kepala BIN Lebih Awal, Hasan Nasbi Ungkap Keinginan Prabowo

7 jam lalu

Soal Pencalonan Kepala BIN Lebih Awal, Hasan Nasbi Ungkap Keinginan Prabowo

DPR menyatakan Muhammad Herindra akan dilantik sebagai Kepala BIN bersamaan dengan pelantikan menteri.

Baca Selengkapnya

Uji Kelayakan Herindra sebagai Kepala BIN di DPR Berlangsung Tertutup

7 jam lalu

Uji Kelayakan Herindra sebagai Kepala BIN di DPR Berlangsung Tertutup

Herindra dipastikan menjadi Kepala BIN menggantikan Budi Gunawan setelah Presiden Jokowi berkirim surat ke DPR.

Baca Selengkapnya

DPR Kebut Porses Pengangkatan Kepala BIN Herindra Sebelum Presiden Jokowi Lengser

7 jam lalu

DPR Kebut Porses Pengangkatan Kepala BIN Herindra Sebelum Presiden Jokowi Lengser

Hasil fit and proper test terhadap calon Kepala BIN Herindra akan segera dibawa ke rapat paripurna DPR sebelum Presiden Jokowi lengser.

Baca Selengkapnya