Survei IPO: Masyoritas Warga Jakarta Menerima Politik Uang

Reporter

Alfitria Nefi P

Editor

Imam Hamdi

Sabtu, 12 Oktober 2024 20:16 WIB

Ilustrasi politik uang. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei seputar pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Dalam survei tersebut, IPO menemukan sebagian besar warga Jakarta masih menilai bahwa politik uang sebagai sesuatau yang wajar.

"Tapi tidak lantas kemudian mampu mempengaruhi pilihan politik responden," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam keterangan tertulisnya, pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Dalam survei IPO itu sebanyak 24 persen warga Jakarta akan memilih paslon yang memberikan uang, 43 persen tidak memilih, 27 persen memilih yang lain, dan sisanya menjawab tidak tahu.

Sedangkan soal cara kampanye pasangan calon (paslon), sebanyak 29,7 persen responden penelitian menyatakan bahwa mereka akan memilih kandidat jika ada bagi-bagi uang. Selain bagi-bagi uang, sebanyak 28,4 persen responden juga cenderung akan memilih paslon yang memberikan sembilan bahan pokok.

Selain itu, 11,5 persen akan memilih jika dibagikan alat-alat pertanian. Di samping itu, sebanyak 48 persen masyarakat akan memilih menerima pemberian apapun dari paslon, saat melakukan kampanye. "Sedangkan 32 persen lainnya memilih menolak," ucapnya.

Advertising
Advertising

Hasil survei ini juga memperlihatkan pemberian seperti apa yang diharapkan oleh paslon saat melakukan kampanye. Dalam kategori ini, sebanyak 68 persen pemilih mengharapkan pemberian berupa uang tunai. Kategori tersebut menjadikan jenis pemberian yang paling diharapkan. Kemudian diikuti dengan pemberian paket sembako dengan jumlah 14,2 persen.

Meski mereka menerima pemberian dari paslon saat kampanye, IPO menemukan bahwa 43 persen tidak akan memilih kandidat yang memberinya bantuan apabila bukan paslon pilihannya. Sementara itu, 24 persen lainnya akan memberikan suara mereka terhadap paslon yang memberikan bantuan.

Temuan ini menjadi kesimpulan IPO yang menunjukkan bahwa tingginya kesadaran masyarakat atas buruknya politik uang tidak lantas memengaruhi pilihan politik responden. “Hal ini menunjukkan jika money politik tidak signifikan dalam meningkatkan elektabilitas,” mengutip dokumen survei IPO.

Metode survei yang digunakan IPO metode multistage random sampling (RMS) dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2.50 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden berasal dari seluruh Kota administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.

Jumlah sampel sebanyak 800 orang. Teknik pengambilan data dengan melakukan wawancara secara langsung, dilakukan pada 21-27 September 2024.

Pilihan editor: Cagub Maluku Utara Benny Laos Meninggal Dunia, Sempat Dirawat Intensif

Berita terkait

KPU DKI Jakarta Targetkan Pencetakan Surat Suara Selesai 16 Oktober

4 jam lalu

KPU DKI Jakarta Targetkan Pencetakan Surat Suara Selesai 16 Oktober

KPU DKI Jakarta juga menyediakan 2.000 surat suara tambahan untuk menyelenggarakan pemungutan suara ulang Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pilkada Jakarta, KPU Cetak 8.427.775 Surat Suara

5 jam lalu

Pilkada Jakarta, KPU Cetak 8.427.775 Surat Suara

KPU Jakarta juga menyediakan 2.000 surat suara tambahan untuk menyelenggarakan pemungutan suara ulang Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kun Wardana Janjikan Beasiswa untuk Guru Honorer Jakarta

7 jam lalu

Kun Wardana Janjikan Beasiswa untuk Guru Honorer Jakarta

Salah satu cara Kun Wardana untuk memberdayakan guru honorer adalah dengan merekrut mereka menjadi tim pembina adab.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Berencana Rombak Kantor Camat Jadi Hunian Jika Menang Pilkada Jakarta

7 jam lalu

Pramono Anung Berencana Rombak Kantor Camat Jadi Hunian Jika Menang Pilkada Jakarta

Pramono Anung menyebut akan membuat terobosan jika menang di Pilkada Jakarta 2024. Terobosan itu membangun perumahan di gedung Kecamatan.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu Telusuri Dugaan Politik Uang Paslon di Banten

8 jam lalu

Sentra Gakkumdu Telusuri Dugaan Politik Uang Paslon di Banten

Seseorang menyebar duit dari jendela atas kendaraannya. Dilaporkan atas dugaan melakukan politik uang.

Baca Selengkapnya

Survei Pasca-Debat Pilkada Jakarta, IPO: Ridwan Kamil-Suswono Berpotensi Menang

8 jam lalu

Survei Pasca-Debat Pilkada Jakarta, IPO: Ridwan Kamil-Suswono Berpotensi Menang

Debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta membawa pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dalam survei terkini IPO.

Baca Selengkapnya

Kun Wardana Sebut Tim Pembina Adab Bisa Cegah Kekerasan di Kalangan Pelajar

9 jam lalu

Kun Wardana Sebut Tim Pembina Adab Bisa Cegah Kekerasan di Kalangan Pelajar

Kun Wardana mengatakan anggota tim pembina adab ini akan dilatih untuk bisa menyerap keluhan sekaligus memberikan solusi kepada warga.

Baca Selengkapnya

Ketika Said Iqbal Klaim 87,5 Persen Buruh di Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono

9 jam lalu

Ketika Said Iqbal Klaim 87,5 Persen Buruh di Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono

Said Iqbal mengklaim 95 persen serikat buruh di Jakarta meminta Partai Buruh mendukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sapa Pendukung di Velodrome, Pramono Anung Yakin Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

10 jam lalu

Sapa Pendukung di Velodrome, Pramono Anung Yakin Menang Satu Putaran di Pilgub Jakarta

Pramono Anung menyebut lebih dari 3.000 relawan yang siap mendukungnya berkumpul di Velodrome pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Dukung Ridwan Kamil, Ini Pesan Sylviana Murni untuk Hadapi Pilgub Jakarta

18 jam lalu

Dukung Ridwan Kamil, Ini Pesan Sylviana Murni untuk Hadapi Pilgub Jakarta

Mantan Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat menyatakan dukungan kepada calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya