Dewan Guru Besar UGM Luncurkan Buku 'Tantangan Presiden ke-8'

Jumat, 11 Oktober 2024 20:53 WIB

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Sri Suryawati, menunjukkan buku 'Tantangan Presiden ke-8 Republik Indonesia' yang ditulis oleh Dewan Guru Besar UGM, di kantor Tempo, Jumat, 11 Oktober 2024. TEMPO/Anastasya Lavenia

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan sebuah buku yang merangkum pemikiran dan pesan untuk pemimpin Indonesia. Buku yang diterbitkan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, itu berjudul ‘Tantangan Presiden ke-8 Republik Indonesia: Pemikiran Akademisi Universitas Gadjah Mada’.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM, Sri Suryawati, mengatakan tulisan dalam buku ini murni pemikiran dari para pakar dan tidak dipengaruhi oleh intervensi atau 'titipan' dari elit penguasa. “Jadi ini merupakan betul-betul pemikiran kami, kerisauan kami, harapan-harapan kita,” kata Sri ketika ditemui di kantor Tempo, Jumat, 11 Oktober 2024.

Buku yang ditulis oleh akademisi lintas disiplin ini memuat sembilan belas tulisan. Buku ini terbagi menjadi empat bagian; etika dan budaya bangsa, kekayaan alam, kependudukan dan pemberantasan kemiskinan, serta pengembangan industri.

Versi digital buku ini nantinya bisa dibaca oleh publik secara gratis. “Kami sedang berusaha agar buku ini open akses sehingga bisa di download oleh siapapun, dan ini sedang dalam proses dengan percetakan UGM,” jelasnya.

Meski belum bisa memberi kepastian kapan buku ini bisa diakses secara digital, tapi Sri berharap prosesnya selesai sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden. Prosesi pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan presiden dan wakil presiden akan berlangsung dalam sidang paripurna MPR pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Advertising
Advertising

Pada awal tahun, kalangan akademisi UGM sempat mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dianggap menyimpang dan menabrak etika—salah satunya terkait pencalonan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakil presiden. Kritik tersebut dituangkan dalam Petisi Bulaksumur yang dibacakan pada 31 Janurari 2024.

Gibran bisa menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materi Pasal 169 huruf q Undang-Undang Pemilu pada Oktober 2023. Paman GIbran, Anwar Usman, yang saat itu menjabat Ketua MK, berperan mengabulkan permohonan uji materi pasal yang mengatur batas usia calon presiden dan wakil presiden.

Anwar lantas dilaporkan ke Majelis Kehormatan MK. Majelis Kehormatan MK memutus Anwar melakukan pelanggaran berat kode etik. Anwar dikenai sanksi pencopotan jabatan sebagai Ketua MK.

"Kami menyesalkan tindakan-tindakan menyimpang yang justru terjadi dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada," kata Ketua Dewan Guru Besar UGM, Profesor Koentjoro di Balairung UGM, Rabu, 31 Januari 2024.

Rachel Farahdiba Regar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor:

Berita terkait

Terima Usulan Calon Menteri dari Partai Koalisi, Prabowo: Banyak yang Bagus

3 jam lalu

Terima Usulan Calon Menteri dari Partai Koalisi, Prabowo: Banyak yang Bagus

Menurut Prabowo, mayoritas nama yang diajukan oleh para pimpinan partai memiliki kapabilitas untuk membantu menjalankan visi misinya.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Elite PKS: Kalau Mendapat Kawan Baru, Kawan Lama Jangan Dilupakan

4 jam lalu

Prabowo ke Elite PKS: Kalau Mendapat Kawan Baru, Kawan Lama Jangan Dilupakan

Pimpinan PKS menyatakan keseriusannya untuk berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gibran Mengaku Tak Ada Persiapan Khusus untuk Pelantikan Presiden-Wakil Presiden

4 jam lalu

Gibran Mengaku Tak Ada Persiapan Khusus untuk Pelantikan Presiden-Wakil Presiden

Gibran mengaku tak punya persiapan khusus untuk pelantikannya sebagai Wakil Presiden terpilih pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Wajib: Kalau Tidak Mau Makan Boleh Saja

4 jam lalu

Hashim Sebut Makan Bergizi Gratis Tidak Wajib: Kalau Tidak Mau Makan Boleh Saja

Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan adik kandung dari presiden terpilih Prabowo Subianto, mengatakan bahwa program makan bergizi gratis tidak diwajibkan.

Baca Selengkapnya

Tunjangan dan Gaji Hakim Janji Dinaikkan, Hashim Klaim Para Hakim Sekarang Dukung Prabowo

4 jam lalu

Tunjangan dan Gaji Hakim Janji Dinaikkan, Hashim Klaim Para Hakim Sekarang Dukung Prabowo

Dukungan itu, diklaim Hashim, terjadi setelah beberapa waktu lalu Prabowo menjanjikan kenaikan gaji dan tunjangan untuk para hakim.

Baca Selengkapnya

PUPR: Lembaga Asal China Berminat Kerja Sama Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Prabowo

4 jam lalu

PUPR: Lembaga Asal China Berminat Kerja Sama Bangun Proyek Tanggul Laut Raksasa Prabowo

Rencana minat kerja sama pembangunan tanggul laut disampaikan setelah pertemuan terakhir Kementerian PUPR dengan perusahaan asal China.

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Jalin Kerja Sama dengan Semua Partai Politik

5 jam lalu

Alasan Prabowo Jalin Kerja Sama dengan Semua Partai Politik

Prabowo menerima rombongan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri di kediamannya, hari ini. Ia mengungkap alasannya bekerja sama semua partai.

Baca Selengkapnya

FSGI Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Pencitraan

6 jam lalu

FSGI Sebut Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jakarta Pencitraan

FSGI menilai uji coba program makan bergizi gratis seharusnya diprioritaskan untuk daerah 3T.

Baca Selengkapnya

Alasan Hashim Djojohadikusumo Minta Grup Ciputra dan Lainnya Tak Ikut dalam Proyek Rumah Desa di Era Prabowo

6 jam lalu

Alasan Hashim Djojohadikusumo Minta Grup Ciputra dan Lainnya Tak Ikut dalam Proyek Rumah Desa di Era Prabowo

Hashim Djojohadikusumo mewanti-wanti Grup Ciputra dan kontraktor besar lainnya tidak ikut dalam proyek rumah era Prabowo-Gibran di desa.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi dan Investor di IKN, Bocoran Menteri di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi dan Investor di IKN, Bocoran Menteri di Kabinet Prabowo

Jokowi mengklaim ada banyak investor yang berminat menanamkan modal di Ibu Kota Nusantara.

Baca Selengkapnya