Harapan PKS Terhadap Pemerintahan Prabowo ke Depan
Reporter
Novali Panji Nugroho
Editor
Rusman Paraqbueq
Jumat, 11 Oktober 2024 20:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera, Salim Segaf Al-Jufri, menyampaikan sejumlah harapan partainya terhadap pemerintahan Prabowo Subianto ke depan. Salim Segaf mengatakan partainya berkeinginan agar Indonesia menjadi pemimpin di kawasan. Ia optimistis pemerintahan Prabowo dapat mewujudkan keinginan tersebut.
"Saya lihat ini dari perjalanan panjang, Bapak Prabowo mampu menjadi pemimpin di kawasan," kata Salim Segaf di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Oktober 2024.
Salim Segaf dan rombongan menemui Prabowo di kediamannya, hari ini. Ia didampingi beberapa orang pengurus partainya, di antaranya Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi dan Pelaksana Harian Presiden PKS Ahmad Heryawan. Adapun Prabowo ditemani oleh jajaran pengurus Gerindra, di antaranya Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad serta dua orang Wakil Ketua Umum Gerindra, Budisatrio Djiwandono dan Sugiono. Pertemuan mereka berlangsung lebih dari satu jam.
Salim Segaf mengatakan partainya juga berharap kepada kepemimpinan Prabowo selama lima tahun mendatang agar bisa menciptakan perdamaian di dunia. Ia pun meminta agar pemerintahan Prabowo bekerja keras untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
"Jadi, itu semua yang membuat kami semangat untuk bersama-sama bergabung dalam pemerintahan Presiden Prabowo," ujar Salim Segaf.
Adapun Prabowo mengapresiasi sikap PKS yang mau bergabung ke pemerintahannya ke depan. Presiden periode 2024-2029 yang akan dilantik pada 20 Oktober ini mengatakan kerja sama antar-partai politik sangat baik untuk kepentingan rakyat Indonesia. Karena itu, Prabowo mengapresiasi upaya setiap partai politik untuk menjalin kerja sama. "Itulah yang kami inginkan politik di Indonesia, politik yang selalu menjunjung tinggi dan menghormati," kata Prabowo.
Di samping PKS, hampir semua partai politik di Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan bergabung ke pemerintahan Prabowo mendatang. Dari delapan partai politik di DPR, tersisa PDI Perjuangan yang belum menyatakan sikap bergabung ke pemerintahan Prabowo. Meski begitu, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu sudah memberi sinyal positif ke Prabowo. Megawati dan Prabowo disebut-sebut akan bertemu pada Senin pekan depan.
Jika PDI Perjuangan ikut mendukung pemerintahan Prabowo, tak ada lagi partai oposisi di DPR. Berbagai kalangan menganggap kondisi ini akan berbahaya bagi demokrasi. Pengawasan DPR terhadap eksekutif akan melemah.
Pilihan Editor: Bahaya Demokrasi tanpa Oposisi