Panglima TNI Minta Komandan Satuan Beri Penyuluhan Hukum dan HAM ke Prajurit

Jumat, 4 Oktober 2024 10:37 WIB

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto ditemui seusai menggelar doa bersama dengan anak yatim-piatu menjelang HUT ke-79 TNI, di Lapangan Silang Monas, Jakarta pada Kamis, 3 Oktober 2024. Tempo/Novali Panji

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, meminta komandan satuan untuk memberikan penyuluhan tentang hukum dan hak asasi manusia (HAM) ke prajurit TNI. Dia berharap prajurit TNI bisa lebih profesional dan bertingkah laku yang baik.

Ihwal penyuluhan hukum dan HAM ini, disampaikan Agus, usai ditanyai perihal kritikan yang dilayangkan oleh sejumlah pihak kepada TNI. Kritikan itu seputar kekerasan hingga pelanggaran hukum yang diduga dilakukan oleh oknum TNI di beberapa daerah.

"Kita harapkan tingkah laku prajurit semakin baik, karena diperlengkapi dengan baik, dilatih dengan baik. Dansat (komandan satuan) memberikan penyuluhan tentang hukum, tentang HAM," ujar Agus, saat ditemui usai ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat, 4 Oktober 2024.

Agus menyebut, prajurit TNI harus dalam kondisi prima dan profesional. Adapun maksud prima ini, disebutnya merupakan visi dan misi dia sebagai Panglima TNI. Menurut dia, prajurit prima adalah prajurit profesional yang dilatih dengan baik, serta mendapatkan kesejahteraan yang layak.

"Saya mengacu kepada visi misi saya, prima. Jadi prajurit yang profesional tentunya harus mendapatkan kesejahteraan yang baik, kemudian dilatih dengan baik untuk melengkapi yang baik, sehingga prajurit itu akan profesional," ujar Agus.

Advertising
Advertising

Terkait kritikan untuk TNI, sebelumnya pernah disampaikan oleh Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, saat mengomentari insiden penganiayaan warga Papua yang dilakukan oleh anggota TNI. Usman mengatakan bahwa penganiayaan oleh anggota TNI merupakan peristiwa yang kerap terjadi di Papua.

Menurut Usman, berulangnya kasus itu karena pemerintah dan TNI tidak pernah memberikan hukuman kepada pelaku penganiayaan. "Tindakan bisa berulang karena selama ini tidak ada penghukuman atas anggota yang terbukti melakukan kejahatan penculikan, penyiksaan hingga penghilangan nyawa," kata Usman, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 23 Maret 2024.

Usman melanjutkan, bantahan pejabat militer perihal keterlibatan anggotanya terkesan menutupi kasus. Reaksi seperti ini bisa membuat bawahan merasa dilindungi atasan saat terlibat kejahatan. Padahal, tindakan anggota TNI tersebut tergolong penyiksaan kejam.

Penganiayaan yang dilakukan prajurit itu juga menginjak-injak perikemanusiaan yang adil dan beradab. Tidak seorangpun di dunia ini, termasuk di Papua, boleh diperlakukan tidak manusiawi dan merendahkan martabat. "Apalagi sampai menimbulkan hilangnya nyawa," ujar Usman.

Pilihan editor: Ziarah Nasional HUT ke-79 TNI, Panglima TNI Tabur Bunga di Makam Ahmad Yani hingga BJ Habibie

Berita terkait

Soal Bantuan 769 Alpalhankam, TNI Sebut Sebagian Besar Buatan Dalam Negeri

5 menit lalu

Soal Bantuan 769 Alpalhankam, TNI Sebut Sebagian Besar Buatan Dalam Negeri

Kapuspen TNI, Mayor Jenderal Hariyanto, mengatakan peralatan yang digunakan oleh prajurit TNI lambat laun akan lebih banyak berasal dari produksi dalam negeri.

Baca Selengkapnya

TNI Siap Bantu Evakuasi WNI di Lebanon, Kapuspen: Tunggu Petunjuk dari Kemenlu

54 menit lalu

TNI Siap Bantu Evakuasi WNI di Lebanon, Kapuspen: Tunggu Petunjuk dari Kemenlu

TNI siap membantu dalam evakuasi atau pemulangan WNI yang berada di Lebanon ke Indonesia termasuk prajurit TNI yang bertugas di sana.

Baca Selengkapnya

Ziarah Nasional HUT ke-79 TNI, Panglima TNI Tabur Bunga di Makam Ahmad Yani hingga BJ Habibie

4 jam lalu

Ziarah Nasional HUT ke-79 TNI, Panglima TNI Tabur Bunga di Makam Ahmad Yani hingga BJ Habibie

Peletakan karangan bunga itu dalam rangka Ziarah Nasional menyambut HUT ke-79 TNI.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua Berpotensi Ciptakan Kekerasan dan Praktik Pelanggaran HAM

1 hari lalu

Pengamat Sebut Pembentukan 5 Yonif Baru di Papua Berpotensi Ciptakan Kekerasan dan Praktik Pelanggaran HAM

Pengamat militer menilai pembentukan Yonif Penyangga Daerah Rawan di lima wilayah Papua berpotensi menciptakan kekerasan dan praktik pelanggaran HAM.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Pastikan Kondisi Prajurit yang Bertugas di Lebanon dalam Keadaan Baik

1 hari lalu

Panglima TNI Pastikan Kondisi Prajurit yang Bertugas di Lebanon dalam Keadaan Baik

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengungkap kondisi kondisi prajurit TNI yang bertugas di Lebanon dalam keadaan baik.

Baca Selengkapnya

TNI Terima 764 Alpalhankam dari Kementerian Pertahanan

1 hari lalu

TNI Terima 764 Alpalhankam dari Kementerian Pertahanan

Alpalhankam yang diterima TNI bakal didistribusikan kepada tiga matra militer, yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI Resmikan Pembentukan Batalion Infanteri Penyangga Daerah Rawan di Lima Wilayah Papua

1 hari lalu

Panglima TNI Resmikan Pembentukan Batalion Infanteri Penyangga Daerah Rawan di Lima Wilayah Papua

Yonif baru iitu dibentuk secara khusus untuk mendukung keamanan dan pembangunan daerah rawan di Papua.

Baca Selengkapnya

Elsam Ingatkan Anggota DPR Baru soal Isu HAM dalam Realisasikan RPJMN

3 hari lalu

Elsam Ingatkan Anggota DPR Baru soal Isu HAM dalam Realisasikan RPJMN

Dalam RPJMN 2025-2045 masalah hak asasi manusia atau HAM menjadi salah satu fundamen yang mengisinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahfud Md Pernah Tangani Kasus Pemalsuan Akta Notaris yang Dibekingi Pejabat

6 hari lalu

Cerita Mahfud Md Pernah Tangani Kasus Pemalsuan Akta Notaris yang Dibekingi Pejabat

Menurut Mahfud Md, akta notaris yang dipalsukan itu berhasil mendapatkan tempat di pengadilan dan dinyatakan sah secara hukum.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Masih Ada Harapan untuk Perlindungan HAM di Indonesia

6 hari lalu

Mahfud Md Bilang Masih Ada Harapan untuk Perlindungan HAM di Indonesia

Kata Mahfud Md, angka pembela HAM yang dilindungi oleh negara memang tidak sebanding dengan jumlah kriminalisasi yang mereka rasakan di lapangan.

Baca Selengkapnya