TNI Tak Mau Tarik Pasukan dari Nduga seusai Pilot Susi Air Dibebaskan

Kamis, 3 Oktober 2024 17:02 WIB

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berfoto bersama prajurit batalyon infanteri penyangga daerah rawan Papua selepas acara peresmian yonif penyangga di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (2/10/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

TEMPO.CO, Jakarta - Markas besar TNI menyatakan tidak akan menarik maupun menambah pasukan ke wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, usai dibebaskannya pilot Susi Air, Philip Marks Merhtens, pada 21 September lalu.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Hariyanto, mengatakan keberadaan aparat seperti TNI-Polri di wilayah Nduga dan Papua, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan, perekonomian, dan kondusifitas keamanan.

"Tidak ada penarikan maupun penambahan pasukan ke sana," kata Hariyanto melalui pesan singkat, Kamis, 3 Oktober 2024.

Mengenai pengungsi Nduga, Hariyanto mengatakan keberadaan TNI-Polri untuk membantu para pengungsi dan menjaga keamanan dari ancaman gangguan yang dilakukan milisi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM.

Ia mengklaim, situasi keamanan di Nduga bakal berisiko terancam TPNPB-OPM yang acapkali melakukan intimidasi terhadap masyarakat sipil apabila dilakukan penarikan total pasukan TNI-Polri di Papua.

Advertising
Advertising

"Apalagi akan dilaksanakan pilkada, tentunya situasi keamanan harus kondusif," ujar Hariyanto.

Perwira tinggi TNI Angkatan Darat itu juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan propaganda TPNPB-OPM, yang menginginkan dilakukannya penarikan pasukan di tanah Papua.

Sebelumnya, masyarakat Nduga yang mengungsi selama dilakukannya operasi pembebasan Philip Mark Mehrtens meminta agar pemerintah melakukan penarikan pasukan di tanah Nduga.

Tim relawan pengungsi Nduga, Raga Kogeya mengatakan penarikan pasukan dapat memnberikan rasa aman bagi masyarakat karena tidak akan memicu konflik bersenjata antara TNI-Polri dengan TPNPB.

"Kami hanya ingin bagaimana TNI-Polri segera ditarik kembali supaya pengungsi bisa pulang ke kampung halaman," kata Raga.

Keinginan para pengungsi untuk segera pulang ke kampung halaman, kata dia, semakin menguat setelah terjadi gesekan antarsuku.

Raga mengatakan baru-baru ini terjadi perang antara suku Lani dan suku Nduga di Wamena. Akibatnya, ada rumah yang menampung 5 kepala keluarga dibakar. Oleh karena itu, Raga mengatakan penting bagi suku Nduga untuk pulang ke kampung agar tidak terjadi gesekan antarsuku.

"Kalau kami di Nduga tidak mungkin perang suku seperti ini. Perang suku antara suku Lani dan suku Nduga berulang-ulang," ucap Raga.

Tokoh agama di Nduga, Pendeta Eliaser Tabuni, juga berharap aparat TNI-Polri bisa menarik diri agar pengungsi bisa pulang ke kampung halaman dengan kondusif.

Koordinator Gereja Kingmi Nduga ini mengatakan pembebasan Philip Mark Mehrtens oleh kelompok Egianus Kogoya pada 21 September kemarin bisa menjadi momentum kepulangan pengungsi Nduga.

"Intinya adalah kalau pilot itu sudah bebas berarti anggota TNI-Polri yang turun ke masing-masing distrik ini kita harus kurangi,” ujar Eliaser.

Eliaser menilai kekuatan militer memang terlalu berlebihan. Sehingga masyarakat Nduga meminta penarikan kekuatan itu supaya pengungsi bisa kembali ke rumah masing-masing dan berkebun.

Menurut dia, pembebasan pilot Susi Air juga bisa menjadi momentum membuka kembali dialog semua pihak. "Kami punya keinginan, kita harus duduk sama-sama bagaimana kita harus menyelesaikan Papua pada umumnya dan Nduga lebih khususnya," katanya.

Eka Yudha Saputra berkontribusi alam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Istana sebut Belum Ada Tanggal Pasti Penyerahan Nama Capim KPK ke DPR

Berita terkait

Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI

4 hari lalu

Dadan Hindayana Ungkap Alasan Struktur Badan Gizi Nasional Didominasi Purnawirawan TNI

Setidaknya ada lima dari delapan jabatan di struktur pelaksana atau pejabat eselon 1 di Badan Gizi Nasional yang dihuni oleh pensiunan TNI.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Sulaiman Ajak Prajurit TNI Tanam Cabai hingga Ternak Lele di Pekarangan Rumah

4 hari lalu

Mentan Amran Sulaiman Ajak Prajurit TNI Tanam Cabai hingga Ternak Lele di Pekarangan Rumah

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak prajurit TNI turut terlibat program pekarangan pangan lestari. Tanam cabai, pelihara ayan, hingga ternak lele

Baca Selengkapnya

TMMD ke-122 Berhasil Bangun Jalan Tembus Antar Desa di Kabupaten Kediri

4 hari lalu

TMMD ke-122 Berhasil Bangun Jalan Tembus Antar Desa di Kabupaten Kediri

TMMD ke-122 merupakan program yang melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat.

Baca Selengkapnya

Persiapan Pilkada 2024 Masuk Program Prioritas 100 Hari Pertama, Kemenko Polkam Lakukan Ini

4 hari lalu

Persiapan Pilkada 2024 Masuk Program Prioritas 100 Hari Pertama, Kemenko Polkam Lakukan Ini

Kemenko Polkam memetakan wilayah rawan pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

5 hari lalu

Komnas HAM: Ada Lima Pelanggaran HAM dalam Penembakan 3 Warga Papua oleh Militer

Komnas HAM menyatakan tiga warga Papua yang tewas ditembak TNI pada Juli lalu tidak memiliki catatan kriminal

Baca Selengkapnya

Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

5 hari lalu

Ini Kata Peneliti BRIN soal Pentingnya Pelestarian Motif Megalitik Tutari Papua

Peneliti BRIN menekankan pentingnya pelestarian motif Megalitik Tutari sebagai sumber inspirasi seni kontemporer Papua.

Baca Selengkapnya

Menhan Sjafrie Gelar Rapat di Mabes TNI, Ini yang Dibahas

6 hari lalu

Menhan Sjafrie Gelar Rapat di Mabes TNI, Ini yang Dibahas

Menteri Pertahanan (Menhan) Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin menekankan pentingnya jiwa korsa kepada jajaran pejabat TNI.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Tingkatkan Pembangunan di Papua, Menteri Transmigrasi: Tidak Harus Mendatangkan Orang dari Luar

6 hari lalu

Prabowo Ingin Tingkatkan Pembangunan di Papua, Menteri Transmigrasi: Tidak Harus Mendatangkan Orang dari Luar

Prabowo ingin tingkatkan pembangunan Papua. Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanegara: Tidak harus datangkan orang dari luar.

Baca Selengkapnya

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

6 hari lalu

Alasan Ketua Komnas HAM Sebut Tugas TNI Tak Bertentangan dengan Pemajuan HAM

Ini untuk pertama kalinya Komnas HAM dan TNI memiliki nota kesepahaman.

Baca Selengkapnya

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

7 hari lalu

TNI dan Komnas HAM Teken MoU soal Kerja Sama Pemajuan dan Perlindungan HAM

TNI menandatangani nota kesepahaman dengan Komnas HAM perihal pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia

Baca Selengkapnya