AS Tawarkan 34 Hercules ke Tentara Nasional Indonesia  

Reporter

Editor

Rabu, 12 Agustus 2009 18:31 WIB

Hercules/TEMPO/ Aman Rochman
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat menawarkan 34 pesawat angkut C-130 Hercules tipe E kepada Tentara Nasional Indonesia. Tawaran membeli itu telah disampaikan kepada Departemen Pertahanan beberapa bulan lalu. Saat ini Departemen Pertahanan telah meminta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara untuk mengkaji penawaran tersebut. “Minggu depan tim perencanaan mulai bekerja,” kata Kepala Dinas Penerangan Tentara Nasional Indonesia Angkutan Udara, Marsekal Pertama Bambang Soelistyo di Jakarta, Rabu (12/8).

Menurut Bambang pesawat-pesawat tersebut sudah tidak lagi digunakan di Amerika Serikat. Jika sepakat dibeli, Aamerika Serikat akan melakukan perbaikan dan modifikasi terlebih dahulu. Satu pesawat dibanderol U$ 40 juta atau sekitar Rp 400 miliar. Sebagai perbandingan untuk satu pesawat terbaru Hercules tipe J harganya mencapai U$ 90 juta atau hampir Rp 1 triliun.

Bambang mengatakan, dengan keterbatasan anggaran pertahanan, diperkirakan hanya enam pesawat yang akan diambil. “Tapi semua masih dikaji dahulu,” katanya. Departemen Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia menempatkan prioritas pembelian dan pemeliharaan pesawat angkut untuk lima hingga sepuluh tahun mendatang. Alasannya, pesawat angkut memiliki dua fungsi baik militer maupun non militer. “Armada angkut juga efektif membantu penanganan bencana,” kata Bambang.

Pengamat Militer Universitas Indonesia Andi Widjojanto menilai, Departemen Pertahanan harus memanfaatkan tawaran negeri adidaya tersebut. “Harus diambil,” kata dia. Namun, Andi mengingatkan, pembelian harus berlangsung secara paket. Artinya, setidaknya pesawat dimodifikasi setara kemampuan tipe H. Jaminan suku cadang juga harus diminta Departemen Pertahanan. “Paling tidak ada
garansi tiga tahun,” katanya.

Dia mencontohkan pembelian 39 kapal bekas dari Jerman Timur awal tahun 1990-an. Meski Indonesia membeli kapal dengan harga murah, tidak adanya jaminan suku cadang dan pelatihan bagi anak buah kapal membuat anggaran pembelian jadi membengkak.

Saat ini Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara memiliki dua skadron Hercules yang berada di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, dan Pangkalan Udara Abdurrachman Saleh, Malang. Dengan rata-rata tingkat kesiapan sekitar 60 persen. Untuk meningkatkan kesiapan pesawat, matra udara melakukan program peremajaan. Sembilan pesawat tipe B (buatan tahun 1960) masuk program ini. Empat di antaranya telah selesai diremajakan di Singapore Technical Industry, Singapura. Peningkatan kemampuan Hercules di Singapura mencakup perbaikan badan pesawat, modifikasi avionik dan modifikasi mesin.

Dalam program itu Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara sekaligus mengirimkan teknisi untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan dan perbaikan pesawat Hercules. Peremajaan selanjutnya dilakukan di dalam negeri. Depo Pemeliharaan 30, Lanud Abdurrahman Saleh akan peningkatan kemampuan mesin tipe B ke tipe H.

TITIS SETIANINGTYAS

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya