Rano Karno Tambahkan Si Doel Pada Namanya, Beberapa Politisi Lebih Populer dengan Nama Panggilan

Senin, 23 September 2024 16:42 WIB

Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mendengarkan aspirasi warga saat mengunjungi Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu, 18 September 2024. Dalam kunjungannya yang ditemani anggota DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike, pria yang berjuluk Bang Doel itu memberikan sosialisasi kepada warga serta bazar minyak murah untuk warga. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, banyak politisi yang memilih untuk menambah atau mengganti nama mereka dengan panggilan yang lebih mudah diingat oleh masyarakat. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat citra diri, tetapi juga untuk mempermudah komunikasi dengan konstituen.

Salah satu contoh terbaru adalah Rano Karno yang menambahkan namanya menjadi Rano Karno Si Doel. Perubahan nama semacam ini lebih dari sekadar panggilan; ia menjadi bagian penting dari strategi politik dan branding pribadi.

Penggunaan nama Si Doel oleh Rano Karno sebagai strategi politik. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review atau IPR Ujang Komarudin, nama Si Doel lebih akrab untuk masyarakat Jakarta dibandingkan dengan nama asli Rano Karno. "Si Doel lebih merakyat dan lebih dikenal luas, sehingga diharapkan mampu meningkatkan elektabilitas," kata Ujang, pada Ahad, 22 September.

Siapa saja tokoh politik yang dikenal dengan nama lain?

Joko Widodo (Jokowi)
Joko Widodo, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Indonesia, lebih dikenal oleh masyarakat dengan nama panggilan "Jokowi." Nama ini diberikan oleh seorang rekan bisnis asal Prancis untuk mempermudah penyebutan. Seiring dengan meningkatnya popularitasnya, "Jokowi" telah menjadi identitas politik yang kuat dan diakui secara luas, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.

Advertising
Advertising

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Abdurrahman Wahid, yang merupakan presiden ke-4 Indonesia, lebih dikenal oleh publik dengan sebutan "Gus Dur." Nama ini terdiri dari dua elemen: "Gus," yang merupakan gelar kehormatan dalam tradisi pesantren untuk putra seorang kiai, dan "Dur," yang diambil dari nama Abdurrahman. Panggilan "Gus Dur" menjadi bagian dari keseharian dan identitasnya di mata masyarakat.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih akrab dipanggil "Ahok," adalah tokoh politik yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Walaupun nama aslinya adalah Basuki Tjahaja Purnama, masyarakat lebih mengenalnya dengan panggilan "Ahok," yang berasal dari keluarganya. Sejak memasuki dunia politik, nama tersebut semakin melekat dan menjadi bagian integral dari identitas publiknya. Ahok dikenal dengan pendekatan yang tegas dan kontroversial, yang membuat namanya menjadi perbincangan hangat di masyarakat.

Alfiansyah (Komeng)
Komeng, seorang komedian terkenal sekaligus anggota DPD RI Jawa Barat, memiliki nama asli Alfiansyah. Meskipun nama aslinya kurang dikenal, ia lebih populer dengan nama panggung "Komeng." Nama ini telah menjadi identitasnya sejak awal karirnya sebagai pelawak. Memilih nama "Komeng" membantu memberikan kesan yang mudah diingat dan menarik perhatian publik.

Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengabulkan permohonan komedian Komeng untuk ganti nama. Penggantian nama ini dilakukan Komeng untuk keperluan pencalonan di DPD RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang.

Pemilik nama lengkap Alfiansyah Bustami itu menambahkan nama panggungnya "Komeng" pada bagian akhir namanya menjadi "Alfiansyah Bustami Komeng". "Dikabulkan oleh hakim, menambahkan nama Komeng di belakangnya," kata Humas PN Kelas IA Cibinong, Amran S Herman, seperti dikutip dari Antara, Jum'at, 11 Agustus 2023.

Fauzi Bowo (Foke)
Fauzi Bowo, yang dikenal dengan panggilan akrab "Foke," adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yang memimpin dari tahun 2007 hingga 2012. Meskipun nama aslinya adalah Fauzi Bowo, masyarakat lebih mengenalnya dengan nama "Foke," yang merupakan singkatan dari namanya.

Nama-nama panggilan yang digunakan oleh tokoh-tokoh ini menunjukkan bagaimana strategi branding dan identitas pribadi dapat berperan penting dalam politik dan masyarakat.

MICHELLE GABRIELA | DELFI ANA HARAHAP | SHARISYA KUSUMA AMANDA | BALQIS PRIMASARI | EIBEN HEIZAR

Pilihan Editor: Alasan KPU Izinkan Rano Karno Pakai Nama Si Doel Saat Kampanye dan di Kertas Suara

Berita terkait

Food Estate Merauke: Rebutan Proyek Jokowi versus Prabowo

35 menit lalu

Food Estate Merauke: Rebutan Proyek Jokowi versus Prabowo

Dalam proyek food estate di Merauke, Papua Selatan, Jokowi dan Prabowo Subianto bersaing mewujudkannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Alasan Ajak Fahri Hamzah ke Peresmian Smelter di NTB

56 menit lalu

Jokowi Ungkap Alasan Ajak Fahri Hamzah ke Peresmian Smelter di NTB

Di acara peresmian smelter itu, Ketum Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan politikus Fahri Hamzah akan masuk partai beringin.

Baca Selengkapnya

Realisasi Penyaluran Anggaran Pilkada Serentak Tembus Rp 37,4 Triliun, Wamenkeu: Kita Sudah Sangat Siap

1 jam lalu

Realisasi Penyaluran Anggaran Pilkada Serentak Tembus Rp 37,4 Triliun, Wamenkeu: Kita Sudah Sangat Siap

Kementerian keuangan mancatat realisasi penyaluran anggaran pilkada serentak telah mencapai Rp 37,4 triliun dari alokasi anggaran Rp 37.52 triliun.

Baca Selengkapnya

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

1 jam lalu

Kata Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Soal Rencana Pembentukan Angkatan Siber

Hadi Tjahjanto mengatakan angkatan siber ibarat pasukan yang disiapkan menghadapi perang pikiran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Bahlil Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport

1 jam lalu

Jokowi Minta Bahlil Segera Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Jokowi perintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia segera merampungkan negosiasi penambahan 10 persen saham PT Freeport

Baca Selengkapnya

Jokowi Yakin Pemerintah Prabowo Teruskan Hilirisasi Mineral

1 jam lalu

Jokowi Yakin Pemerintah Prabowo Teruskan Hilirisasi Mineral

Presiden Jokowi yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan meneruskan kebijakan penghiliran mineral yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Warisan Utang Jokowi untuk Prabowo, Lampaui Warisan Utang SBY?

2 jam lalu

Mengintip Warisan Utang Jokowi untuk Prabowo, Lampaui Warisan Utang SBY?

Warisan utang Jokowi ke Prabowo mencapai Rp 8.502 triliun per 31 Juli 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan warisan utang SBY ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggaran untuk IKN hingga Agustus Tembus Rp 18,9 Triliun; Lowongan Kerja di Freeport Indonesia dan BSI

2 jam lalu

Terkini: Anggaran untuk IKN hingga Agustus Tembus Rp 18,9 Triliun; Lowongan Kerja di Freeport Indonesia dan BSI

Hingga akhir Agustus 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara telah mencapai Rp 18,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi - Prabowo Adu Kebut di Food Estate Merauke

3 jam lalu

Saat Jokowi - Prabowo Adu Kebut di Food Estate Merauke

Lumbung pangan cetak sawah sudah digagas oleh Prabowo jauh sebelum dia menjadi Presiden terpilih tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Bicara Kalijodo Peninggalan Ahok, Dulu Direlokasi Kini Terbengkalai

3 jam lalu

Pramono Anung Bicara Kalijodo Peninggalan Ahok, Dulu Direlokasi Kini Terbengkalai

Pramono Anung berjanji akan membenahi lagi kawasan RTH-RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara yang dulu pernah ditata oleh Ahok.

Baca Selengkapnya