FAO Tetapkan Agroforestri Salak Indonesia Sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Senin, 23 September 2024 11:26 WIB

Petani salak di Bali mengumpulkan hasil panennya. Badan Pangan Dunia (FAO) menetapkan sistem budidaya salak bali atau Agroforestri sebagai warisan pertanian dunia. Dok. Kementan

INFO NASIONAL - Food and Agriculture Organization (FAO) menetapkan sistem budidaya salak Bali atau agroforestri sebagai warisan pertanian dunia. Ketetapan ini dilakukan oleh kelompok penasehat ilmiah Globally Important Agricultural Heritage System (GIAHS) saat menggelar pertemuan pada Kamis, 19 September 2024.

Dalam keterangannya, FAO menjelaskan salak bali memiliki arti penting bagi pertanian global, di mana sistem tanamnya menunjukkan penghidupan dan keanekaragaman hayati serta praktik pengetahuan yang berkelanjutan.

Organisasi pangan dan pertanian dunia itu menilai lanskap pertanaman salak bali juga menakjubkan serta memiliki nilai-nilai kebudayaan dan praktik-praktik ketahanan pangan. Sistem tersebut memiliki arti yang sangat penting pada kelestarian dan mata pencaharian.

Sebagai informasi, setiap bagian dari pohon salak bali kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan sehingga menjadikan tanaman tersebut sebagai tanaman tanpa limbah. Hal ini menunjukkan efisiensi sumber daya yang sangat tinggi dan menjadi salah satu alasan mengapa sistem ini dinilai sangat berkelanjutan oleh FAO.

Sebagaimana diketahui, masyarakat Bali juga mengintegrasikan sistem agroforestri dengan tanaman mangga, pisang, dan tanaman obat sehingga mampu memperluas diversifikasi tanaman.

Advertising
Advertising

FAO menilai agroforestri di Bali mampu mengintegrasikan budidaya buah salak yang dikenal juga sebagai snake fruit karena kulitnya yang menyerupai kulit ular dengan beragam tanaman. Sistem ini dikembangkan masyarakat adat Bali dengan menggunakan sistem subak tradisional dalam pengelolaan air.

Hebatnya, sistem ini mampu menunjukkan keamanan pangan serta menjaga nilai-nilai sosial dan warisan budaya lokal dan bahkan mampu memiliki tingkat keberlanjutan yang sangat baik untuk generasi mendatang.

Terkait hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono mengatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang paling strategis karena berkaitan dengan berbagai aspek. Termasuk berkaitan dengan sejarah dan sistem budidaya yang dilakukan sejak lama.

"Pertanian kita memiliki ragam komoditas yang kalau kita kembangkan mampu memiliki aspek lain seperti peningkatan ekonomi, daya saing dan yang pasti warisan sejarah yang terus dijaga," katanya.

Sebagai informasi, FAO juga menetapkan sistem budidaya kolam ikan karper di Australia dan sistem agroforestri kakao di Sao Tome dan Principe sebagai sistem warisan pertanian penting dunia. Dengan tambahan terbaru ini, maka daftar sistem warisan pertanian global FAO kini terdiri dari 89 sistem di 28 negara di seluruh dunia. (*)

Berita terkait

Susi Kecewa Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut dan Agroforestri Salak di Bali Jadi Warisan Dunia di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Susi Kecewa Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut dan Agroforestri Salak di Bali Jadi Warisan Dunia di Top 3 Tekno

Topik tentang Susi Pudjiastuti kecewa atas kebijakan Presiden Jokowi membuka kembali keran ekspor pasir laut menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

2 hari lalu

Agroforestri Salak di Bali Ditetapkan sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Dunia

Agroforestri Salak di Bali adalah yang pertama dari Indonesia, ditetapkan dalam pertemuan Kelompok Penasehat Ilmiah pada Kamis, 19 September 2024.

Baca Selengkapnya

Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

3 hari lalu

Agroforestri Salak Indonesia Menerima Pengakuan Sistem Warisan Pertanian GIAHS dari FAO

Budidaya salak di Bali dengan sistem budidaya kolam ikan karper di Austria dan sistem agroforestri Kakao di Sao Tome dan Principe dapat penghargaan.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

23 hari lalu

Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

Presiden Jokowi menerima penghargaan tertinggi bidang pangan, yakni Agricola Medal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO)

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

24 hari lalu

Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menyerahkan langsung penghargaan Agricola Medal kepada Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

BNPB: Pedoman Indonesia Tak Jauh Beda dengan FAO soal Penanganan Kebakaran Hutan

46 hari lalu

BNPB: Pedoman Indonesia Tak Jauh Beda dengan FAO soal Penanganan Kebakaran Hutan

BNPB menyatakan bahwa pedoman Indonesia soal penanganan kebakaran hutan tak jauh beda dengan yang dikeluarkan FAO.

Baca Selengkapnya

Hadapi Krisis Iklim, FAO Revisi Pedoman Pengelolaan Risiko Kebakaran Hutan

48 hari lalu

Hadapi Krisis Iklim, FAO Revisi Pedoman Pengelolaan Risiko Kebakaran Hutan

FAO menerbitkan pedoman baru yang bisa dipakai negara-negara untuk mengelola risiko kebakaran hutan yang kian tinggi akibat krisis iklim.

Baca Selengkapnya

FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

54 hari lalu

FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

FAO menyerukan upaya regional yang mendesak untuk memerangi peningkatan kasus Avian Influenza (AI)

Baca Selengkapnya

AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

58 hari lalu

AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

Hasil dari investasi berkelanjutan diharapkan dapat menjadi alat penting memajukan rantai nilai pertanian dan investasi di seluruh Asia Tenggara

Baca Selengkapnya

Kementan, FAO dan USAID Memulai Program Penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Sukabumi

59 hari lalu

Kementan, FAO dan USAID Memulai Program Penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Sukabumi

Program penerapan Standar Pelayanan Minimal Zoonosis Prioritas di Sukabumi ditujukan untuk meningkatkan praktik manajemen kesehatan hewan dan manusia

Baca Selengkapnya