Panglima TNI : Pengamanan VVIP Otomatis Ditingkatkan

Reporter

Editor

Minggu, 9 Agustus 2009 12:40 WIB

Panglima TNI/TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasca penggerebekan rumah di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, pangamanan di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditingkatkan. Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Djoko Santoso mengatakan hal itu secara otomatis dilakukan sebagai penyesuaian terhadap perkembangan situasi. “Itu otomatislah, “ kata Djoko dalam acara lomba lari 10 kilometer dalam rangka hari ulang tahun TNI ke-64 di Lapangan Silang Monas Jakarta, Minggu (9/8).

Dalam penggerebegan di Jati Asih ditemukan ratusan kilo bahan peledak pembuat bom yang rencananya bom itu akan disasarkan ke kediaman pribadi SBY pada 14 hari setelah 1 Agustus.

Menurut Djoko dalam situasi seperti ini otomatis akan ada penyesuaian-penyesuaian langkah pengamanan. Baik untuk VVIP atau RI1 dan RI 2 maupun pengamanan pada umumnya. “Jadi akan dilihat dari situasi yang dihadapi, yang pasti kami selalu waspada.”

Mengenai berapa jumlah anggota pasukan pengamanan yang ditambahkan pasca kejadian kemarin, Djoko tidak mau menjelaskan. “”Saya tidak akan jelaskan nanti orang tahu,” ujarnya.

TNI, lanjut dia, juga melakukan sistem pendeteksian sebagai rangkaian pengamanan yang dilakukan. Pendeteksian dilakukan melalui satuan komando teritorial dan satuan intelijen. Untuk pencegahannya, lanjut Djoko, pihaknya melibatkan masyarakat. “Misalnya dengan Tentara Manunggal Membangun Desa dan memberikan pemahaman tentang ancaman teror dan bagaimana menghadapinya,” ujar Djoko.

TITIS SETIANINGTYAS

Berita terkait

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

22 Mei 2017

Kopassus Buka Ekspedisi NKRI 2017, Pendaftaran Secara Daring  

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat kembali membuka pendaftaran calon peserta Ekspedisi NKRI 2017.

Baca Selengkapnya

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

5 Oktober 2016

Konflik Papua, Ray Rangkuti Minta Peran TNI Dibatasi  

Seharusnya TNI tidak dapat turun tangan dalam mengatasi konflik di tanah tersebut.

Baca Selengkapnya

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

25 April 2016

Ini Kata Kapolri tentang Penyelesaian Pelanggaran HAM Papua  

Ada dua cara penyelesaian: pertama, dengan pendekatan politis; dan kedua, dengan pendekatan hukum.

Baca Selengkapnya

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

9 Februari 2016

BIN Sebut 20 Penembakan di Papua Selama 2015  

Pemerintah menegaskan bahwa tindakan tegas tetap harus ada.

Baca Selengkapnya

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

28 Desember 2015

Penyerangan Polsek Sinak, TNI AD Tingkatkan Kewaspadaan  

TNI Angkatan Darat juga menyiagakan intelijen untuk pencegahan dini serangan lanjutan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

7 September 2015

Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?

Menurut Komnas HAM, hampir setiap minggu terjadi kasus kekerasan di Papua.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

4 September 2015

Mahasiswa Berdemo Tuntut Jokowi Tarik Militer dari Papua  

Para mahasiswa yang berdemo mengingatkan Jokowi kalau jumlah rakyat Papua yang terbunuh sejak 1 Mei 1963 mencapai 500 ribu jiwa.

Baca Selengkapnya

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

28 Agustus 2015

TNI Tembak Warga di Timika, Ini Kronologi Versi Warga  

Penembakan itu dilakukan dua pemuda mabuk yang belakangan diketahui anggota TNI di Mimika

Baca Selengkapnya

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

14 Agustus 2015

Anak-anak Papua Akan Disekolahkan di Bandung  

Staf Khusus Presiden Jokowi untuk urusan Papua ingin memboyong anak-anak Papua belajar sampai sarjana di Bandung.

Baca Selengkapnya

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

30 Mei 2015

KSAD: Kodam Baru di Papua Selesai Januari 2016

Nama Kodam baru di Papua belum ditentukan. Penetapan nama diserahkan pada masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya