3 Srikandi Bertarung di Pilkada Jatim 2024, Apa Jurus Khofifah, Risma, dan Luluk Nur Hamidah?
Reporter
Hendrik Khoirul Muhid
Editor
S. Dian Andryanto
Jumat, 30 Agustus 2024 20:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2024 menghadirkan pertarungan antara tiga perempuan. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini, dan Luluk Nur Hamidan. Ketiganya sudah mendaftar untuk bertempur di pemilihan kepala daerah Jawa Timur atau Pilkada Jatim 2024.
Menariknya, dua dari tiga wanita ini merupakan bekas menteri pembantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bekas jabatan yang mereka emban pun sama, yakni Menteri Sosial. Pun, keduanya sama-sama memutuskan meninggalkan jabatan di kementerian itu untuk berpartisipasi di Pilgub Jatim.
Lantas seperti apakah sosok ketiga perempuan yang bakal bertarung di Pilkada Jatim ini dan partai apa saja yang mengusungnya?
1. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa merupakan Gubernur Jatim periode sebelumnya yang menjabat 13 Februari 2019-13 Februari 2024 bersama wakilnya, Emil Elistianto Dardak. Pada Pilkada Jatim 2024 ini, keduanya maju lagi sebagai pasangan calon atau paslon kembali.
Diusung 14 partai, yakni PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN, dan Partai Garuda, kandidat petahana ini mendaftar sebagai pasangan calon gubernur – wakil gubernur Jatim pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Dilansir dari publikasi eprints.umm.ac.id, Khofifah lahir di Surabaya pada 19 Mei 1965. Istri mendiang Indar Parawansa ini mengawali karier politik sebagai kader PPP saat berusia 27 tahun. Kala itu ia terpilih menjadi anggota DPR RI untuk masa jabatan 1992-1997.
Di akhir masa jabatannya, ia kembali terpilih, tetapi hanya bertahan dua tahun sampai 1998 lantaran peralihan kekuasaan reformasi. Saat pemilu pertama pada 1999, ia memutuskan hengkang dari PPP dan masuk ke PKB.
Bersama PKB, Khofifah kembali menjadi wakil rakyat dari lembaga legislatif. Namun, hal itu tidak bertahan lama lantaran ia diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan ke-5 dalam kabinet Persatuan Indonesia.
Pada Pilpres 2014, Khofifah menjadi juru bicara tim sukses Joko Widodo – Jusuf Kalla (JK). Setelah Jokowi – JK menang, ia ditunjuk sebagai Menteri Sosial periode 2014-2019. Ia lalu mundur dari kementerian lantaran berpartisipasi dalam Pilgub Jatim 2018.
2. Tri Rismaharini
Tri Rismaharini, akrab disapa Risma, adalah Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju yang menjabat sejak 23 Desember 2020. Dia mundur dari jabatan tersebut baru-baru ini setelah diusung PDIP, Hanura dan Partai Ummat untuk maju di Pilgub Jatim.
Risma disandingkan dengan Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), Wakil Ketua DPD Golkar Jatim. Berseberangan dengan partai Golkar, Gus Hans diketahui cuti dari kepengurusan. Keduanya sudah mendaftar pada Kamis malam, 29 Agustus 2024.
Risma lahir di Kediri, 20 November 1961. Politikus PDIP ini diketahui sebagai mantan Wali Kota Surabaya dua periode, 2010-2020. Jabatan ini menjadikannya sebagai wanita pertama pemimpin Surabaya dan wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui Pilkada era reformasi.
Kala itu Risma menang bersama pasangannya, Bambang Dwi Hartono, yang merupakan Wali Kota Surabaya sebelumnya. Namun di tengah masa jabatan, Bambang undur diri pada 14 Juni 2013 karena maju sebagai calon gubernur pada Pilkada Jatim 2013. Risma lalu didampingi oleh Whisnu Sakti Buana.
Whisnu kembali maju sebagai wakil Risma pada Pilkada Serentak 2015 di bawah naungan PDIP. Pasangan petahana ini kembali menang. Namun, belum usai masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya periode kedua, pada 2020 Risma dipercaya Presiden Jokowi untuk mengisi posisi Menteri Sosial.
Kala itu, dia menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus korupsi dana Bansos Covid-19. Dia pun akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya di Kota Pahlawan. Kini, Risma mengundurkan diri dari jabatan Menteri Sosial untuk ikut Pilgub Jatim 2024, sama seperti Khofifah kala ikut Pilgub Jatim 2019 lalu.
3. Luluk Nur Hamidah
Luluk Nur Hamidah merupakan anggota DPR periode 2019-2024 dari Dapil Jawa Tengah IV, yang mencakup Kabupaten Sragen, Karanganyar, dan Wonogiri. Dia diusung PKB dan disandingkan dengan Lukmanul Hakim untuk maju di Pilgub Jatim 2024. Paslon ini menjadi kandidat terakhir yang mendaftar ke KPU pada Kamis malam.
Luluk-Lukman menjadi satu-satunya calon kepala daerah yang diantar langsung oleh Ketua Umum PKB, Cak Imin, saat mendaftar. Tentang ini, Cak Imin mengatakan bahwa dirinya ingin mengantar untuk membawa perubahan. “Saya mengantar dan membawa pemimpin baru untuk perubahan dan perbaikan di Jawa Timur,” kata Cak Imin.
Luluk dan Lukman hanya diusung oleh PKB yang sedari awal bisa mengusung pasangan calonnya sendiri. Keduanya adalah kader PKB yang gagal dalam Pemilihan Legislatif 2024. Luluk maju caleg DPR RI dari daerah pemilihan Jateng IV meliputi Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen. Sementara, Lukman maju dari dapil X Gresik dan Lamongan.
Luluk merupakan politikus kelahiran 25 Juni 1971 yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri PKB untuk periode yang sama. Sebelum memasuki dunia politik, Luluk pernah menjadi dosen di Universitas Nasional dan Universitas Nahdlatul Ulama. Ia juga tercatat sebagai pengurus di Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PP LKK NU) dan KNPI.
Nama Luluk pernah menarik perhatian publik. Salah satunya, ketika ia vokal menyebut Pemilu 2024 sebagai pemilu paling brutal yang pernah diikutinya sejak reformasi. Luluk juga mendukung wacana hak angket bersama untuk mendalami dugaan kecurangan Pemilu 2024 dan menunjukkan kepedulian terhadap isu keterwakilan perempuan dalam politik.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | MYESHA FATINA RACHMAN I SAPTO YUNUS | ANDIKA DWI | HANAA SEPTIANA | MELYNDA DWI PUSPITA | NIA HEPPY LESTARI
Pilihan Editor: Diantar Cak Imin Luluk-Lukman Resmi daftar Pilgub Jatim