Ratusan Pedagang Geruduk Kantor Bupati Purwakarta  

Reporter

Editor

Senin, 3 Agustus 2009 12:26 WIB

pedagang pasar/TEMPO/ Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Purwakarta - Ratusan pedagang pasar Rebo dan pasar Simpang, Purwakarta, Jawa Barat, menggeruduk kantor pemerintah kabupaten setempat, Senin (3/8), mereka menagih janji bupati dalam proses perpindahan kedua pasar tersebut ke pasar modern Gembong.

Mereka mulai aksi dari pasar Rebo menggunakan ratusan sepeda motor dan sejumlah kendaraan roda empat ke kantor bupati. Mula-mula para pedagang mendatangi kantor developer pemasaran Pt. Surya Handa Perkasa di jalan Martadinata, tetapi kantor tersebut tutup. Antrian kendaraan, sempat memacetkan lalu-lintas jalan protokol tersebut.

Tak berhasil menemui manajemen Pt.SHP, para pedagang seterusnya mendatangi kantor pemerintah kabupaten yang hanya berjarak 500 meter dari kantor SHP yang terletak di jalan Gandanegara. "Bupati Dedi Mulyadi ingkar janji," kata Ahmad Fahyudin, Ketua Ikatan Warga Pasar Simpang.

Sesuai janji bupati, pembangunan pasar Simpang dan pasar Rebo akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. "Nyatanya malah diberikan developer," kata Ahmad. "Dan, developer telah mematok harga selangit," kata Zaenal Arifin, Ketua Ikatan Warga Pasar Rebo.

Dedy, seorang pedagang Tempe, di pasar Simpang yang ikut berdemo, mengaku kesal dengan sikap inkar pemda dan developer. "Katanya kami baru akan menyicil setelah bangunan pasar baru berdiri selama enam bulan," kata Dedi.

Tapi, nyatanya, dibangun juga belum, pihak developer sudah meminta uang muka dan cicilan. "Kami juga dberi tenggat akhir mendaftar hari ini, Senin (3/8)," kata Dedy. Ia merinci, untuk kios ukuran 1,5 X 1,5 meter dihargai Rp 75 juta dengan cicilan sehari Rp 15 ribu per hari selama tujuh tahun cicilan. Sedangkan yang ukuran 1,5 X 2 meter dicicl Rp.24 ribu per hari. "Itu sangat memberatkan," kata Ujang, pedagang barang keringan.

Asep, mengaku siap membangun pasar Rebo dengan dana dari kocek para pedagang sendiri. "Tidak usah oleh developer," kata Asep. Kecuali kalau developer memberikan harga ringan. Kalau keukeuh mahal, "Kami menolak rencana relokasi itu," kata Asep.

Saat ini, para pedagang masih bertahan di depan pintu gerbang yang dijaga ketat oleh pulhan personil kepolisian dan Satuan polisi Pamong Praja. Mereka menginginkan bertemu dengan Bupati Dedi.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

15 Maret 2021

3 Fase Kenaikan Permintaan yang Bakal Pengaruhi Harga Pangan Saat Ramadan

Setidaknya terdapat tiga fase kenaikan permintaan selama momen Ramadan dan Idul Fitri yang bakal mempengaruhi pergerakan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

9 Mei 2020

Ridwan Kamil Minta Pedagang Tradisional Pakai Pasar Digital

Ridwan Kamil dan Mendag meluncurkan pasar tradisional mengantisipasi penyebaran corona.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

23 Oktober 2018

Sandiaga Uno Keluar Masuk Pasar, Pedagang: Sandi Hanya Nyinyir

Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid minta cawapres Sandiaga Uno memberikan konsep konkret bagaimana cara menstabilkan harga pangan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

24 April 2017

Penjelasan Wapres Jusuf Kalla Soal Banyaknya Pengusaha Keturunan Cina

Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada beberapa alasan jumlah pengusaha keturunan Cina terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

1 Agustus 2016

Kisah Cindy, Mahasiswi Penjual Jengkol untuk Mengisi Liburan  

Kali ini ia merasa sangat sayang jika melewatkan masa panen raya di tengah harga jengkol yang melangit.

Baca Selengkapnya

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

29 April 2016

Didampingi Risma, Megawati Akan Kunjungi Sentra Ikan Bulak

Risma mengultimatum Camat Bulak agar segera memasukkan pedagang ikan ke Sentra Ikan Bulak yang sepi sejak diresmikan pada Desember 2012.

Baca Selengkapnya

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

12 Agustus 2015

Dagang di Jembatan, Penjual Getuk Cantik Pulang Naik Taksi  

Setelah selesai berjualan, wanita cantik penjual getuk di jembatan, Ninih, pulang naik taksi ke kontrakannya.

Baca Selengkapnya

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

12 Agustus 2015

Ninih Penjual Getuk Cantik Raib dari Layar TV, Apa Kabarnya?

Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pasar Klewer  

2 Januari 2015

Pasar Klewer  

Pasar Klewer terletak di sebelah barat Keraton Kasunanan Surakarta, sehingga menempati posisi yang ideal.

Baca Selengkapnya

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

20 Agustus 2013

Jakarta Selatan Punya Rumah Potong Unggas Modern

Relokasi juga akan dilakukan terhadap para pemotong ayam tradisional di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mulai tahun depan. Mulus-mulus saja.

Baca Selengkapnya