Pegiat Pendidikan Ingatkan Penghapusan Jurusan di SMA Bisa Jadi Bumerang

Rabu, 24 Juli 2024 08:44 WIB

Peniadaan jurusan di SMA membuat siswa tidak fokus. Sudah diterapkan di beberapa negara, tapi dengan infrastruktur yang memadai.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang pendidikan SMA. Kebijakan ini sudah mulai diterapkan pada tahun ajaran 2024/2025.

Kemendikbud mengklaim sekitar 90-95 persen satuan pendidikan di tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK mulai menerapkan program Kurikulum Merdeka tersebut. Kebijakan ini tak hanya berdampak bagi murid tapi persiapan sekolah dan guru.

Pengamat Pendidikan Edi Subkhan mengatakan guru memiliki peran penting untuk mengarahkan siswanya dalam memilih mata pelajaran. Misalnya, ketika siswa ingin melanjutkan kuliah ke program studi seni musik, guru dapat menyarankan siswa pada mata pelajaran yang menunjang. Menu mata pelajaran itu, tentu berbeda untuk studi lanjutan psikologi.

Edi khawatir ketika guru tidak bisa mengarahkan siswanya kebijakan ini bisa menjadi bumerang. "Siswa justru milih mata pelajaran yang tidak berkontribusi memberi bekal studi lanjutnya," tuturnya kepada Tempo, Senin, 22 Juli 2024.

Sekolah, kata dia, perlu mengantisipasi ketersediaan mata pelajaran yang mendukung studi lanjut atau karir siswa. Termasuk rencana sekolah ke depan ketika ada potensi kelas-kelas kecil lantaran hanya sedikit siswa yang mengambil mata pelajaran tersebut atau bahkan tidak ada.

Advertising
Advertising

Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi, Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu berujar, pemerintah harus memikirkan jumlah minimal jam mengajar guru dalam satu pekan. Kebijakan itu sendiri menuntut guru untuk memenuhi jumlah jam mengajar minimal mereka. Ketika tak dipenuhi, sertifikasi dan tunjangannya tersendat.

Sementara itu, pemerhati anak Holy Ichda Wahyuni mengatakan sekolah juga perlu menyiapkan fasilitas penunjang belajar dengan suasana yang kondusif. "Tes penunjang sangat perlu untuk membantu siswa menemukan minat, bakat, atau kecenderungan mereka," ucapnya.

Selain itu, sekolah dapat memberikan pilihan ekstrakurikuler yang variatif. Menurut dosen di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya itu, selain pembelajaran di kelas, keikutsertaan siswa dalam ekstrakurikuler atau kelompok-kelompok belajar bisa membantunya menemukan minat dan bakat mereka.

Baik Edi dan Holy sepakat jika kebijakan ini membebaskan siswa memilih mata pelajaran mereka sesuai minat dan bakat mereka. Serta menghapus stereotipe siswa IPA lebih unggul dibandingkan IPS atau Bahasa.

Pilihan editor: Kata Bambang Pacul Soal Usulan Elite PDIP agar Andika Perkasa Maju di Pilgub Jateng

Berita terkait

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

2 hari lalu

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

Sebanyak 1.500 responden terlibat dalam survei untuk mengukur persepsi publik terhadap program Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

2 hari lalu

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

Pemecahan Kemendikbudristek belum tentu membuat tata kelola pendidikan efektif.

Baca Selengkapnya

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

3 hari lalu

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

Program INOVASI memperoleh Penghargaan Apresiasi Mitra Literasi dan Numerasi dari Kemendikbud

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Wujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

4 hari lalu

Kemendikbudristek Wujudkan Lingkungan Pendidikan yang Aman dan Inklusif

Kemendikbudristek wujudkan pendidikan aman dan nyaman bagi peserta didik.

Baca Selengkapnya

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

7 hari lalu

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

Pelamar seleksi PPPK Guru 2024 harus melakukan verifikasi dan validasi ijazah dahulu sebelum mendaftar. Ini cara verval ijazah lewat info GTK.

Baca Selengkapnya

PT Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Penempatan Karawang

8 hari lalu

PT Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Penempatan Karawang

PT Honda Prospect Motor membuka lowongan kerja untuk lulusan SMA sederajat. Adapun posisi yang dibutuhkan adalah Cleaning Service dan akan ditempatkan di Karawang.

Baca Selengkapnya

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

8 hari lalu

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

Ketua KPAI telah berulang kali melaporkan temuan eksploitasi pekerja anak dalam program PKL ke Kemendikbud, tapi kasusnya masih terus berulang.

Baca Selengkapnya

Cegah Jual Beli Gelar Guru Besar, Asosiasi Profesor Indonesia Sebut Perlu Komisi Etik Akademik di Perguruan Tinggi

9 hari lalu

Cegah Jual Beli Gelar Guru Besar, Asosiasi Profesor Indonesia Sebut Perlu Komisi Etik Akademik di Perguruan Tinggi

Lewat Permendikbud terbaru, kampus memiliki otonomi untuk mengatur jenjang karier dosen hingga promoso guru besar.

Baca Selengkapnya

JPPI Anggap Kesejahteraan Guru Minim karena Tata Kelola yang Ruwet

10 hari lalu

JPPI Anggap Kesejahteraan Guru Minim karena Tata Kelola yang Ruwet

Dengan tata kelola yang ruwet ini, menurut Ubaid, kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan guru akhirnya tidak terumuskan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Atur Penghasilan Dosen agar di Atas Upah Minimum dan Jamin Kesejahteraan

13 hari lalu

Kemendikbudristek Atur Penghasilan Dosen agar di Atas Upah Minimum dan Jamin Kesejahteraan

Kemendikbudristek menerbitkan Permendikbudristek No 44 Tahun 2024 yang memberikan kepastian hukum untuk gaji dosen, di mana besarannya tidak boleh di bawah upah minimum.

Baca Selengkapnya