PDIP Pilih Tak Buru-buru Tentukan Calon Gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Reporter
Cicilia Ocha
Editor
Juli Hantoro
Selasa, 23 Juli 2024 16:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan pihaknya tidak mau terburu-buru dalam menentukan bakal calon gubernur (cagub) yang akan diusung di Pilkada Jakarta 2024.
Merespon tentang keputusan Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta 2024. Seno menegaskan, Jakarta merupakan daerah yang sangat strategis dan menjadi etalase kepemimpinan nasional.
"Jakarta ini daerah yang sangat strategis. Secara nasional, menjadi etalase kepemimpinan politik dan ekonomi. Maka tentu kami harus berhati-hati." ucap Aryo melalui pesan singkat kepada Tempo, Selasa, 23 Juli 2024.
Politikus muda ini menjelaskan, PDIP memiliki tanggung jawab konstitusional untuk menjalankan fungsi kaderisasi dengan mendorong kader-kader internal berkontestasi di berbagai jabatan publik.
Ia mengungkapkan, PDIP merespons positif jika banyak nama tokoh yang muncul sebagai bakal calon gubernur. "Artinya demokrasi kita sehat. Kritisisme masyarakat Jakarta hidup dan punya banyak pilihan calon pemimpin." katanya.
Aryo mengatakan, rakyat Jakarta masih merindukan sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan Ahok untuk kembali memimpin di wilayah bekas ibu kota negara tersebut. Ia merujuk pada hasil sigi sejumlah lembaga yang menunjukan elektabilitas Ahok masih tinggi.
"Beliau relatif jarang bicara tentang politik beberapa tahun terakhir dibandingkan kandidat-kandidat yang lain, tetapi namanya sangat kompetitif secara elektoral," ujar Aryo
Ia menilai, masih ada memori kolektif masyarakat Jakarta terhadap kepemimpinan Ahok yang tegas dan antikorupsi saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2014-2017. "Ini artinya ada memori kolektif dari masyarakat Jakarta tentang kepemimpinan teknokratik yang tegas dan antikorupsi sebagaimana yang diteladankan oleh Pak Ahok semasa menjadi gubernur," kata dia.
Ahok merupakan salah satu bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta yang masuk dalam radar PDI Perjuangan. Saat ini, mantan Komisaris Utama PT Pertamina itu menjadi pengurus partai berlambang banteng moncong putih itu. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pernah mengatakan bahwa partainya memberi penugasan khusus ke Ahok, tapi tidak dipastikan penugasan itu adalah menjadi calon gubernur di pilkada serentak 2024.
Sesuai hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada 16 Juli lalu, elektabilitas Ahok berada di urutan kedua di antara sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta, yaitu mencapai 20 persen. Tingkat keterpilihan Ahok hanya kalah dari Anies Rasyid Baswedan yang mencapai 29,8 persen.
Adapun Anies sudah mendapat dukungan tiga partai politik untuk kembali bertarung di Pilkada Jakarta, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai NasDem. Ketiga partai ini tergabung dalam Koalisi Perubahan –koalisi pengusung Anies dan Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden 2024.
Aryo Seno Bagaskoro mengatakan partainya masih memiliki cukup waktu memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta. Sebab pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum akan dimulai pada akhir Agustus mendatang.
"Prinsipnya, pemilu adalah hajatan kedaulatan rakyat, bukan ajang konsensus elite. Jadi harus dipertanggungjawabkan dengan hati-hati oleh semua partai politik. Kami berada di posisi itu untuk menentukan timing yang tepat dalam mengumumkan calon," kata dia.
Pilihan Editor: Tim Anies Baswedan Sebut Kebebasan Memilih Cawagub Dimaknai Keleluasaan Bangun Koalisi