Mulyanto Beri Syarat Dukung Peluncuran BBM Jenis Baru
Selasa, 23 Juli 2024 14:59 WIB
INFO NASIONAL - Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menyambut baik rencana pemerintah yang akan meluncurkan BBM jenis baru yang rendah sulfur pada Agustus 2024. BBM rendah sulfur dinilai baik bagi lingkungan hidup (eco-friendly) dan dapat menurunkan angka polusi udara, terutama di perkotaan.
"Langkah tersebut bagus-bagus saja selama tidak dimaksudkan sebagai pengganti BBM bersubsidi yang sekarang ada," ungkap Mulyanto melalui pesan singkatnya kepada Parlementaria, di Jakarta, Senin, 22 Juli 2024.
Politisi dari Fraksi PKS itu menilai upaya Pertamina atau badan usaha lain dalam melakukan aksi korporasi dengan memproduksi dan mendistribusikan BBM jenis baru yang lebih ecofriendly tersebut merupakan langkah baik, dan sesuai regulasi yang ada. Masyarakat pun jadi memiliki banyak pilihan dalam penggunaan BBM ramah lingkungan.
"BBM seperti itu mestinya masuk dalam kategori BBM jenis umum seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite atau Pertamina Dex. Karena BBM tersebut diperjualbelikan secara umum mengikuti mekanisme pasar," ujar dia.
Sedangkan Solar atau Pertalite dikategorikan sebagai BBM bersubsidi, sehingga tidak diperjualbelikan secara umum, tetapi didistribusikan secara khusus melalui pasar yang teregulasi.
Mulyanto menyebut saat ini Komisi VII menunggu info detil terkait BBM rendah sulfur tersebut. Misalnya, terkait berapa kandungan sulfurnya, berapa harganya, apakah seratus persen produk domestik atau impor, berapa tingkat TKDN (tingkat komponen dalam negerinya), dan lain-lain.
"Tapi kalau BBM rendah sulfur di atas dimaksudkan untuk mengganti BBM bersubsidi, maka itu bukan lagi aksi korporasi. Karena terkait dengan banyak hal di luar kewenangan korporasi, tetapi sudah masuk ranah kebijakan Pemerintah," tambah Pak Mul, begitu ia biasa disapa.
Untuk diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana meluncurkan BBM jenis baru pada bulan Agustus 2024. Diperkirakan BBM tersebut kandungan sulfurnya sesuai dengan standar Euro 4, yakni sebesar 50 ppm, berbeda dengan bahan bakar yang ada sekarang yang kandungan sulfurnya cukup tinggi mencapai 2.500 ppm.(*)