Tiga Warga Amerika di Kalimantan Tengah Diduga Flu Babi  

Reporter

Editor

Senin, 27 Juli 2009 15:36 WIB

TEMPO Interaktif, Palangkaraya - Tiga warga negara asing, masing-masing D (40) , lalki-laki dari negara bagian Kansas, M (25) , laki-laki, dan A (22), perempuan, dari negara bagian California, yang tengah berada di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah diduga terjangkit virus flu babi.

Ketiganya ini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Murjani, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan kasus flu babi. Direktur rumah sakit, Ratna Yuniarti ketika dihubungi, Senin (27/7) mengatakan, ketiga orang warga negara asing yang diduga asal Amerika ini diduga terkena virus flu babi.

"Namun demikian kami masih belum bisa memastikan apakah mereka postif atau tidak karena saat ini kita sudah mengirim darah dan dahak dan masih menunggu hasil laboratorium yang telah dikirim ke Jakarta," ujarnya.

Ditambahkannya, yang bisa dilakukan pihaknya yakni menempatkan ketiga pasien ini di ruang isolasi dan merawatnya dengan memberikan obat-obatan yang diperlukan sambil menunggu hasil pemeriksaan laboraturium.

Adanya warga AS yang terkena virus N1H1 diungkapkan Kepala RSUD Sultan Imanudin, Pangkalan Bun , Kotawaringin Barat, Suyuti Syamsul. Ia mengatakan, ketiga orang asing ini mengaku berasal dari Amerika. Namun sebelumnya mereka transit di Korea Selatan sebelum masuk Indonesia. Mereka ini ada di Indonesia (Kalimantan Tengah) kurang dari 10 hari.

Pasien D datang ke rumah sakit pada Minggu (26/7) dengan diantar kedua teman yakni M (22) dan A (22) dalam kondisi menderita sakit panas tinggi hingga 39 derajat dan disertai batuk, serta pilek.

Advertising
Advertising

"Karena gejala ini merupakan gejala virus tersebut maka kami segera mempersiapkan ruang khusus dengan mengosongkan ruang UGD untuk dilakukan pemeriksaan"

Sekitar pukul l9.00 WIB, D langsung dibawa ke Sampit dengan menggunakan mobil ambulan rumah sakit. Sementara kedua temannya dengan mobil biasa. "Jadi saya tegaskan di sini yang suspec flu babi hanya satu orang yakni D sementara dua temannya M dan A karena satu rombongan kita bawa sekalian untuk diperiksa di Sampit," ujarnya.

Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Don Leiden mengatakan pihaknya saat ini selain terus melakukan pemeriksaan dan menunggu hasil laboratorium, dan selain itu juga akan memberitahukan kasus ini ke Kedutaan asal ketiga warga asing ini.

Menurut Don Laiden, untuk mengantisipasi masuknya flu babi ke Kalteng, ada dua rumah sakit yang menjadi rujukan yakni RSUD. Dorrys Sylvanus Palangkaraya, dan RSUD Murjani, Sampit di Kotawaringin Timur.

Namun demikian jelas Don Leiden, mengingat luasnya wilayah Kalteng yang hampir 1,5 kali pulau jawa, Pemerintah membagi rumah sakit per regional, yakni untuk wilayah barat yang meliputi Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara dipusatkan di RSUD Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Kemudian untuk wilayah timur yang meliputi Kotawaringin Tmur, Seruyan dan Katingan dipusatkan di RSUD Sampit, Kotawaringin Timur.

Untuk Palangkaraya dan Gunung Mas dipusatkan di RSUD Palangkaraya, dan untuk wilyah Barito yang meliputi Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur dan Murung Raya dipusatkan di RSUD Barito Selatan. "Untuk pintu masuk virus ini ke Kalteng antara lain Pangkalan Bun, Pulang Pisau dan Kapuas serta semua bandara yang ada di Kalteng. "tegas Don Leiden.

KARANA WW

Berita terkait

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

28 November 2023

Inggris Laporkan Virus Mirip Flu Babi Terdeteksi pada Manusia

Inggris telah mendeteksi kasus pertama virus flu pada manusia yang serupa dengan virus flu babi.

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

15 Oktober 2023

Beragam Jenis Penyakit Flu Mulai Flu Burung, Flu Unta sampai Flu Babi, Mana Paling Berbahaya?

Sejak puluhan tahun, flu mengalami perkembangan dengan berbagai varian, seperti flu burung, flu babi, flu Singapura, flu tomat, dan flu unta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

8 Mei 2023

Terpopuler: Hujan Kritik Jokowi Ambil Alih Perbaikan Jalan Rusak, Singapura Kembali Impor Babi dari Batam

Berita-berita ekonomi dan bisnis sepanjang Ahad kemarin, 7 Mei 2023 dimulai dari Presiden Jokowi meninjau jalan-jalan rusak di Lampung.

Baca Selengkapnya

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

17 Desember 2022

Beragam Jenis Flu, Kenali Flu Unta sampai Flu Tomat

UK Health Security Agency (UKHSA) mengimbau para penonton Piala Dunia 2022 Qatar untuk mewaspadai tanda-tanda terinfeksi flu unta. Ini ragam flu.

Baca Selengkapnya

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

31 Agustus 2022

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

Sebelum Flu Tomat mengejutkan dunia, 3 jenis flu ini pernah menggegerkan masyarakat dan wajib Anda waspadai: flu burung, flu Singapura dan flu babi.

Baca Selengkapnya

4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

27 Juli 2022

4 Penyakit yang Pernah Ditetapkan Darurat Kesehatan Global

WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Penetapan ini bukanlah kali pertama.

Baca Selengkapnya

Cara Menghindari Flu

8 November 2021

Cara Menghindari Flu

Untuk orang tua vaksinasi influenza ini kurang efektif, namun bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit flu.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza

8 November 2021

Fakta-fakta tentang Flu Burung, Flu Babi, dan Influenza

Flu babi menyebar dengan cepat dari satu negara ke negara lain, tapi orang muda dan orang tua telah kebal terhadapnya.

Baca Selengkapnya

Miliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah

29 Juli 2021

Miliarder Cina Peternak Babi Dihukum 18 Tahun Karena Kritik Pemerintah

Miliarder Cina dihukum 18 tahun penjara karena berani mengkritik kebijakan pemerintah terkait penanganan flu babi.

Baca Selengkapnya

Mendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik

11 Januari 2021

Mendag Lutfi Ungkap Peliknya Persoalan Kedelai dan Penyebab Harga Naik

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan tidak mudah mengatasi persoalan kacang kedelai.

Baca Selengkapnya