Pilgub Sumut 2024, Pengamat Nilai Edy Rahmayadi Bisa Saingi Bobby Nasution

Minggu, 14 Juli 2024 07:59 WIB

Wali Kota Medan Bobby Nasution usai menjalani Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) bakal calon gubernur Sumatera Utara di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senen, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan Bobby lulus dalam UKK calon gubernur Sumatera Utara. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menilai soal pemilihan gubernur Sumatera Utara atau Pilgub Sumut menjadi salah satu ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang menjadi pusat perhatian.

"Sumatera Utara (Sumut) ini salah satu dari beberapa Pilgub yang menjadi ajang pergulatan politik paling panas," kata Karyono melalui pesan tertulis kepada Tempo pada Ahad, 14 Juli 2024.

Karyono mengatakan hal itu lantaran menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Bobby Nasution telah mendapat dukungan partai koalisi yang mendominasi jumlah kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. Sementara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak mungkin mengusung pasangan calon kepala daerah sendirian karena harus berkoalisi.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang sempat menyinggung turut mendukung Bobby Nasution untuk maju sebagai bacagub Sumut pada Senin, 7 Juli 2024. Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat mengatakan partainya mendukung Bobby. Namun, pernyataannya diralat sendiri di hari yang sama, sikap DPP PKS menegaskan belum memastikan apakah partai memberikan dukungan kepada Wali Kota Medan tersebut.

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP dan DPW PKS sempat bertemu di kantor PKS Sumut, Kota Medan pada 10 Juli 2024. Mereka membahas peluang koalisi Pilkada 2024. Dalam pertemuan itu, kedua partai politik tersebut belum mengumumkan dan menentukan mendukung siapa.

Advertising
Advertising

Karyono menilai jika PDIP dan PKS berkoalisi, maka bisa mengusung pasangan cagub dan cawagub yang potensial berhadapan melawan Bobby. "Tapi yang berpotensi menjadi masalah adalah perebutan posisi cawagub antara PDIP dan PKS jika yang diusung sebagai cagub adalah Edy Rahmayadi," kata dia.

Nama Edy Rahmayadi menjadi salah satu kandidat yang digadang-gadang melawan mantu Jokowi. Edy merupakan mantan Gubernur Sumatra Utara yang mendekati Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bobby dan Eddy sama-sama telah menjalani uji kelayakan dan kepatuhan (UKK) oleh DPP PKB. Namun belakangan PKB menyatakan dukungan kepada Bobby.

"Kemungkinan sosok Edy Rahmayadi menjadi pilihan PDIP untuk menandingi Bobby yang didukung oleh koalisi besar KIM," kata Karyono.

Karyono menilai sosok Edy lebih tepat menandingi Bobby di Pilgub Sumut daripada kader PDIP, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. "Meski Ahok populer di masyarakat tapi kurang tepat jika diusung di Pilgub Sumut. Pasalnya karakteristik masyarakat Sumut secara sosiologis belum menerima figur Ahok," ujarnya.

Dia mengatakan Bobby memang didukung banyak partai. Namun dalam kontestasi Pilkada, koalisi gemuk tidak selalu linier dengan kemenangan karena pengaruh figur kandidat lebih menjadi pertimbangan dibandingkan dengan partai.

"Meski demikian probabilitas kemenangan Bobby pebih besar karena selain dukungan mesin partai dan berbagai relawan. Ada kemungkinan penggunaan instrumen kekuasaan bergerak di belakang layar," kata Karyono.

Menurut Karyono, selain Sumut, daerah panas lain dalam Pilkada Serentak 2024 adalah Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Bali. Alasan penilaian itu karena berkorelasi dengan agenda elit politik nasional.

"Hal itu disebabkan tidak hanya sekedar perebutan kekuasaan lokal tapi ada sejumlah faktor yakni adanya kandidat yang memiliki hubungan keluarga dengan orang nomor satu di negeri ini (Presiden Joko Widodo)," kata Karyono.

Menurut Karyono, selain lima provinsi tersebut beririsan dengan persaingan politik nasional, hal lain dilatarbelakangi oleh residu politik Pemilu presiden dan Pileg 2024 serta ada gengsi politik turut mewarnai pemilihan kepala daerah 2024.

Pilihan Editor: Djarot PDIP soal Koalisi Gemuk Bobby Nasution: Biarkan Semut Melawan Gajah

Berita terkait

Ketua KPK Kejar Kaesang-Bobby Soal Gratifikasi Jet Pribadi, Jokowi Pasrah ke Penegak Hukum

5 jam lalu

Ketua KPK Kejar Kaesang-Bobby Soal Gratifikasi Jet Pribadi, Jokowi Pasrah ke Penegak Hukum

Ketua KPK Nawawi Pomolango memastikan akan mengejar Kaesang-Bobby soal gratifikasi jet pribadi.

Baca Selengkapnya

Kaesang dan Bobby Belum Melapor, KPK Tetap Proses Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

6 jam lalu

Kaesang dan Bobby Belum Melapor, KPK Tetap Proses Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

KPK menyatakan tetap memproses laporan dugaan gratifikasi jet pribadi Kaesang dan Bobby Nasution meski keduanya belum melapor dugaan penerimaan.

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengurusan Izin Tambang di Maluku Utara

7 jam lalu

KPK Dalami Dugaan Korupsi Pengurusan Izin Tambang di Maluku Utara

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periksa dua saksi dugaan korupsi izin tambang yang menyeret bekas Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba

Baca Selengkapnya

Kejar Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby, Ketua KPK: Lebih Cepat Lebih Bagus

8 jam lalu

Kejar Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby, Ketua KPK: Lebih Cepat Lebih Bagus

Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan akan mengejar dugaan gratifikasi jet pribadi yang diterima Kaesang dan Bobby. KPK akan panggil keduanya.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Internal KPK Menangani Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby Nasution

9 jam lalu

Beda Sikap Internal KPK Menangani Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby Nasution

Juru Bicara KPK mempersilakan Kaesang dan Bobby Nasution mengklarifikasi penerimaan dugaan gratifikasi jet pribadi. Apa kata Nurul Ghufron?

Baca Selengkapnya

Mengapa Direktorat Gratifikasi KPK Batal Mengusut Fasilitas Jet Pribadi Kaesang dan Bobby?

12 jam lalu

Mengapa Direktorat Gratifikasi KPK Batal Mengusut Fasilitas Jet Pribadi Kaesang dan Bobby?

Semula urusan gratifikasi jet pribadi Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution akan ditangani Direktorat Gratifikasi KPK.

Baca Selengkapnya

Ketua KPK Pastikan Kaesang Pangarep dan Boby Nasution Dipanggil

20 jam lalu

Ketua KPK Pastikan Kaesang Pangarep dan Boby Nasution Dipanggil

Ketua Sementara KPK memastikan proses hukum terhadap Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution akan tetap berjalan.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby Masih Diproses di Direktorat PLPM KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang dan Bobby Masih Diproses di Direktorat PLPM KPK

Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan KPK masih memproses pengaduan dugaan gratifikasi fasilitas jet pribadi yang diterima Kaesang dan Bobby.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

2 hari lalu

KPK Periksa Direktur PT Rohijireh Mulia di Kasus Korupsi Abdul Gani Kasuba

Pemeriksaan ini untuk mendalami dugaan pencucian uang yang dilakukan Abdul Gani Kasuba

Baca Selengkapnya

Batal Diperiksa KPK Terkait Jet Pribadi, Bobby Nasution: Sudah Disampaikan yang Punya Pesawatnya Siapa

2 hari lalu

Batal Diperiksa KPK Terkait Jet Pribadi, Bobby Nasution: Sudah Disampaikan yang Punya Pesawatnya Siapa

Direktorat Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menjadwalkan bakal memeriksa Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait penggunaan jet pribadi. Belakangan, rencana ini batal dan kasusnya dialihkan ke Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) KPK.

Baca Selengkapnya