PDIP Melirik Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk Pilkada Jakarta 2024, Berikut Kebijakannya Selama Jadi Menteri

Minggu, 7 Juli 2024 13:05 WIB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2024. Rapat tersebut membahas kebijakan pengelolaan anggaran pendidikan bagi PTN (Badan Hukum, BLU, dan Satker), dan pembahasan implementasi KIP Kuliah dan Uang Kuliah Tunggal (UKT). TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyampaikan bahwa partainya akan memasukkan nama-nama menteri Kabinet Indonesia Maju dalam bursa Pilkada Jakarta. Salah satu nama yang dilirik PDIP adalah Mendikbudristek Nadiem Makarim.

“Jadi nama-nama yang muncul, bahkan dari menteri-menteri juga kan muncul nama Mas Pram (Pramono Anung). Mungkin kalau tertarik, Pak Nadiem mungkin (dimasukkan),” ujar Puan, pada 5 Juli 2024, seperti tertulis dalam Antara.

Sebelum dilirik oleh PDIP, Nadiem Makarim telah menjabat sebagai Mendikbud Ristek sejak 2019. Selama menjadi menteri, ia telah merilis beberapa kebijakan dalam dunia pendidikan.

Mengubah Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN)

Dikutip kemdikbud.go.id, AN adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah. AN yang mulai diterapkan pada September 2021 ini menilai mutu satuan pendidikan berdasarkan hasil belajar murid mendasar, seperti literasi, numerasi, karakter, kualitas belajar-mengajar, dan iklim satuan pendidikan.

Advertising
Advertising

Pada AN, ada tiga komponen yang diuji, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AN hadir untuk menunjukkan pengembangan kompetensi dan karakter murid. AN diberlakukan tidak menimbulkan konsekuensi bagi siswa, guru, dan kepala sekolah, baik terkait anggaran maupun kelulusan.

Mengusung Merdeka Belajar

Nadiem mengusung konsep Merdeka Belajar sebagai tanggapan kritik terhadap kebijakan di pendidikan.

“Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir dan terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru dulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid,” jelas Nadiem, pada 13 Desember 2019.

Kehadiran Merdeka Belajar lantaran Nadiem menilai seharusnya tidak ada orang meremehkan kemampuan guru dengan tugas yang sulit. Selain itu, ia juga menyatakan, guru harus berkompetensi di level apa pun sebagai penunjang Merdeka Belajar. Dengan program ini, semua guru harus berpikir secara mandiri dan saling menghormati perubahan dalam proses belajar-mengajar.

Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Salah satu bentuk Merdeka Belajar adalah penyederhanaan RPP. Menurut Nadiem, penyederhanaan RPP didedikasikan untuk guru agar meringankan beban administrasi. RPP yang sebelumnya terdiri dari belasan komponen, kini disederhanakan menjadi tiga komponen inti hanya dalam satu halaman. Penyederhanaan RPP dilakukan atas dasar banyak guru kerap menghabiskan waktu menulis RPP yang seharusnya difokuskan mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Pada pembuatan RPP, prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid harus diutamakan.

Tambah Kuota Jalur Prestasi PPDB Zonasi

Nadiem Makarim menambah kuota penerimaan siswa jalur prestasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) berbasis zonasi dari maksimal 15 persen menjadi 30 persen. Nantinya, kuota penerimaan siswa melalui jalur zonasi minimum sebanyak 50 persen, jalur afirmasi (penerima Kartu Indonesia Pintar) ada 15 persen, siswa pindahan 5 persen, dan jalur prestasi 30 persen. Pelonggaran kebijakan ini ditujukan untuk mewujudkan pemerataan dalam sistem zonasi lantaran masih ada daerah yang kesulitan menerapkannya.

Polemik UKT Mahal

Terbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi atau SSBOPT, yang menjadi dasar peningkatan APBN bagi PTN dan PTNBH.

SSBOPT inilah yang jadi sebab dan pertimbangan perguruan tinggi dalam menentukan besaran biaya UKT. Alasannya, penyesuaian SSBOPT dilakukan untuk mempertimbangkan meningkatnya kebutuhan teknologi untuk pembelajaran.

Klaim tak pernah dimuktahirkannya SSBOPT inilah yang mendorong Kemendikbudristek berupaya menaikan biaya UKT. Dalihnya, untuk mendorong perguruan tinggi agar dapat memberikan pembelajaran yang relevan kepada mahasiswa. "Terkait implementasi Permendikbudristek, Dirjen Diktiristek akan mengumumkan detil teknisnya," ujar Nadiem.

Setelah bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Nadiem Makarim, menyatakan membatalkan kenaikan uang kuliah tunggal atau UKT untuk tahun ajaran 2024-2025 di perguruan tinggi negeri, termasuk yang berbadan hukum atau PTNBH.

Nadiem mengklaim, alasan pembatalan UKT di perguruan tinggi ini, ialah setelah mendengar aspirasi mahasiswa, keluarga dan masyarakat. Sehingga, pada pekan lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalukan koordinasi kembali dengan para Rektor guna membahas rencana pembatalan kenaikan UKT ini.

RACHEL FARAHDIBA R | FITRA MOERAT RAMADHAN | HALIDA BUNGA I ANDI ADAM FATURRAHMAN

Pilihan Editor: Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT, Ketua BEM UGM: Tidak Menyelesaikan Akar Masalah

Berita terkait

Rano Karno Lakukan Perawatan Diri Menjelang Debat Perdana Pilkada Jakarta

5 jam lalu

Rano Karno Lakukan Perawatan Diri Menjelang Debat Perdana Pilkada Jakarta

Rano Karno menyebut dirinya percaya diri untuk mengikuti debat perdana Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Cucun Sebut Diketahui Paling Lambat 14 Oktober

6 jam lalu

Soal Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Cucun Sebut Diketahui Paling Lambat 14 Oktober

Cucun mengatakan nama-nama menteri kabinet Prabowo kemungkinan akan diumumkan setelah pelantikan presiden.

Baca Selengkapnya

Ahok Hadiri Deklarasi Dukungan Ahoker untuk Pramono-Rano Karno

6 jam lalu

Ahok Hadiri Deklarasi Dukungan Ahoker untuk Pramono-Rano Karno

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, mendapatkan dukungan dari simpatisan Ahok di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Format Debat Perdana Pilkada Jakarta Akan Terbagi dalam 6 Segmen

6 jam lalu

Format Debat Perdana Pilkada Jakarta Akan Terbagi dalam 6 Segmen

Debat Pilkada Jakarta akan dimulai Ahad mala mulai pukul 19.00

Baca Selengkapnya

Suswono: Materi Debat Sudah Ada, Tinggal Pedalaman

7 jam lalu

Suswono: Materi Debat Sudah Ada, Tinggal Pedalaman

Suswono, mengatakan, sudah memiliki tim untuk mempersiapkan materi debat perdana Pilkada Jakarta pada Ahad 6 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra Soal Harapan PAN Dapat Jatah Menteri Sebanyak-banyaknya di Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Respons Gerindra Soal Harapan PAN Dapat Jatah Menteri Sebanyak-banyaknya di Kabinet Prabowo

Dasco akan bertanya langsung kepada Eko Patrio soal harapan PAN mendapat jatah menteri sebanyak-banyaknya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Bertolak ke IKN, Hadiri Nusantara TNI Fun Run

8 jam lalu

Presiden Jokowi Bertolak ke IKN, Hadiri Nusantara TNI Fun Run

Presiden Jokowi bertolak menuju Ibu Kota Nusantara atau IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Suswono: Kami Tidak Akan Rendahkan Pasangan Lain di Debat Pilkada Jakarta

8 jam lalu

Suswono: Kami Tidak Akan Rendahkan Pasangan Lain di Debat Pilkada Jakarta

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 01, Suswono, mengatakan, tidak akan merendahkan pasangan lain dalam debat perdana Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Megawati Makin Jelas, Olly PDIP: Tinggal Memilih Lokasi

9 jam lalu

Pertemuan Prabowo-Megawati Makin Jelas, Olly PDIP: Tinggal Memilih Lokasi

Saat ditanya akankah pertemuan Prabowo-Megawati digelar sebelum pelantikan Presiden pada 20 Oktober mendatang, Puan menjawab singkat: Secepatnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan Debat Perdana Pilkada Jakarta

9 jam lalu

Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan Debat Perdana Pilkada Jakarta

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Karyoto anggotanya untuk bersikap profesional dan menjaga integritas dalam menghadapi situasi Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya