Ombudsman Sebut Korban PPDB Enggan Lapor karena Rentan Alami Intimidasi

Jumat, 5 Juli 2024 14:49 WIB

Anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais saat diwawancara di kantor Ombudsman RI, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024. TEMPO/Afron Mandala Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Ombudsman RI Indraza Marzuki Rais mengungkap korban dugaan penyimpangan dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB 2024 rentan mengalami intimidasi. Dia menyebut bahwa intimidasi tersebut diduga dilakukan oleh dinas pendidikan hingga orang tua murid lain.

"Biasanya intimidasi dilakukan bukan oleh pihak sekolah, tapi bisa dilakukan oleh dinas ataupun orang-orang yang tadinya masuk lalu dianulir," kata Indraza saat menggelar konferensi pers di kantor Ombudsman, Jakarta, Jumat, 5 Juli 2024.

Indraza mencontohkan intimidasi terhadap siswa pernah terjadi pada tahun lalu di Jogja dan berkenaan dengan pungutan liar. Dalam kasus itu, kata dia, anak dari pelapor mendapatkan intimidasii dari guru hingga petugas dinas pendidikan usai Ombudsman turun tangan.

Lebih lanjut, Indraza mengungkap bahwa kondisi tersebut menyebabkan mayoritas orang tua siswa enggan membuat laporan secara serius saat menemukan. Dia menyebut kebanyakan laporan orang tua siswa ke Ombudsman soal PPDB hanya sampai pada tahap konsultasi.

Indraza menerangkan ada kekhawatiran orang tua atas dampak pelaporan terhadap anaknya yang mendaftar sekolah. Para orang tua, jelas Indraza, tidak mau anak mereka mengalami intimidasi akibat pelaporan Ombudsman tersebut.

"Ketika laporan masuk, anak mereka-lah yang di-bully atau diteror," ujarnya.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Indraza tetap menjamin bahwa Ombudsman akan melindungi identitas pelapor supaya kasus serupa tidak terjadi. Dia juga mengingatkan pada pelapor untuk tidak mempublikasikan pelaporan itu ke khalayak untuk menghindari intimidasi.

Tak sampai di situ, Indraza juga menyayangkan masih banyak orang yang mengintimidasi dan menekan para pelapor yang jujur mengungkap permasalahan PPDB. Oleh sebab itu, kata dia, Ombudsman akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) jika ada ancaman yang membahayakan pelapor.

"Kadang-kadang kami menegakkan aturan yang benar, tapi banyak orang yang enggak suka, terutama yang tersinggung orang yang punya kuasa," ucapnya.

Pilihan Editor: Ombudsman Ungkap Berbagai Masalah PPDB 2024 di 10 Provinsi, dari Diskriminasi hingga Manipulasi

Berita terkait

Kejanggalan TWK Penyebab 58 Pegawai KPK Dipecat Tiga Tahun Lalu

4 hari lalu

Kejanggalan TWK Penyebab 58 Pegawai KPK Dipecat Tiga Tahun Lalu

Berbagai kejanggalan mengenai tes wawasan kebangsaan (TWK) terungkap. Modus untuk menyingkirkan 58 pegawai KPK berintegritas, Novel Baswedan dkk.

Baca Selengkapnya

Makin Sering Aksi Premanisme Bubarkan Paksa Diskusi, SETARA Institute: Teror Kebebasan Sipil

7 hari lalu

Makin Sering Aksi Premanisme Bubarkan Paksa Diskusi, SETARA Institute: Teror Kebebasan Sipil

Berkali aksi premanisme bubarkan paksa kegiatan diskusi dan teatrikal . SETARA Institue mengecaam sebagai teror terhadap kebebasan sipil

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

8 hari lalu

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

Korban dugaan kekerasan bos perusahaan Brandoville Studios menyerahkan bukti baru ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

Gas Melon Langka di Batam, Ombudsman Kepri Temukan Banyak Penyelewengan di Lapangan

11 hari lalu

Gas Melon Langka di Batam, Ombudsman Kepri Temukan Banyak Penyelewengan di Lapangan

Ombudsman perwakilan Kepri menemukan dugaan pelanggaran proses penjualan LPG 3 kg yang dilakukan agen dan pangkalan di Kota Batam.

Baca Selengkapnya

Maladministrasi Seleksi PPPK Langkat 2023. Ombudsman Sumut Sebut Pantia Bikin Seleksi Tambahan

11 hari lalu

Maladministrasi Seleksi PPPK Langkat 2023. Ombudsman Sumut Sebut Pantia Bikin Seleksi Tambahan

Ombudsman Sumut mengatakan seleksi tambahan itu tidak tercantum dalam pengumuman seleksi PPPK Kabupaten Langkat.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Sebut Aktivitas PT MEG di Pulau Rempang Ilegal

15 hari lalu

Komnas HAM Sebut Aktivitas PT MEG di Pulau Rempang Ilegal

Komnas HAM menyoroti terjadinya kembali intimidasi dan kekerasan oleh petugas PT MEG terhadap warga Rempang yang menolak PSN Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya

Warga Rempang Kembali Alami Intimidasi dan Kekerasan, Amnesty International Minta PSN Rempang Eco City Distop

17 hari lalu

Warga Rempang Kembali Alami Intimidasi dan Kekerasan, Amnesty International Minta PSN Rempang Eco City Distop

Warga Melayu Rempang kembali mengalami intimidasi dan kekerasan karena menolak Proyek Startegis Nasional Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

19 hari lalu

Guru Honorer Korban Percaloan di Kabupaten Langkat Mencari Keadilan

Ratusan guru honorer korban percalona di Kabupaten Langkat masih terus menuntut haknya.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Jutaan CPNS Terganggu, Ombudsman Minta Pemerintah Jelaskan Persoalan E-Meterai ke Publik

27 hari lalu

Pendaftaran Jutaan CPNS Terganggu, Ombudsman Minta Pemerintah Jelaskan Persoalan E-Meterai ke Publik

Anggota Ombudsman RI, Robert Na Endi Jaweng, minta pemerintah beri penjelasan publik persoalan e-meterai yang menyebabkan pendaftaran CPNS terganggu.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sistem E-meterai

27 hari lalu

Ombudsman Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sistem E-meterai

Ombudsman meminta pemerintah untuk meninjau ulang dan memperbaiki sistem pengadaan, distribusi, dan pembelian e-meterai.

Baca Selengkapnya