Kebijakan Heru Budi Hartono Mulai Bedampak Bagi Warga
Jumat, 5 Juli 2024 11:25 WIB
INFO NASIONAL - Berbagai kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mulai dirasakan warga meski belum genap memimpin Jakarta selama dua tahun. Tidak hanya penataan infrastruktur, tetapi kebijakan anggaran yang berdampak pada pengentasan kemiskinan juga berkontribusi bagi peningkatan perekonomian masyarakat.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina mengatakan, kinerja Heru selama hampir dua tahun di Jakarta cukup baik, mengingat di tengah kesibukan Heru sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI.
"Hubungan yang lancar dengan pemerintah pusat juga merupakan salah satu prestasi penting yang patut diapresiasi," ujar Elva, Rabu, 3 Juli 2024.
Elva mengatakan, Heru telah melakukan banyak hal untuk warga Jakarta. Seperti kebijakan yang berdampak langsung dengan melanjutkan pembangunan kereta LRT yang sempat tersendat selama lima tahun, dan melanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).
"Ini adalah langkah-langkah konkret yang menunjukkan komitmen beliau dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatasi masalah banjir di Jakarta," ujarnya.
Elva juga memuji keinginan Heru dalam mengatasi kemiskinan. Bahkan, Pemerintah DKI mengalokasikan dana Rp18,96 triliun untuk program pengentasan kemiskinan.
Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu rencana aksi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Upaya ini dilakukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan untuk menyongsong 2030 mendatang.
Program pengentasan kemiskinan tersebut meliputi subsidi transportasi umum dan bantuan makanan tambahan bagi anak-anak. Pemerintah juga memberikan dukungan finansial untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan warga kurang mampu, melalui Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) dan lain sebagainya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta hingga Maret 2024, tingkat kemiskinan Jakarta sebesar 4,3 persen dengan jumlah penduduk miskin 464.930 orang.
Angka ini telah berkurang 12.900 orang, ekuivalen 0,14 persen dibanding Maret 2023. Tren penurunan angka kemiskinan terjadi dalam tiga tahun terakhir, dengan rincian sebesar 4,69 persen pada Maret 2022, 4,44 persen pada Maret 2023 dan 4,3 persen pada Maret 2024.
"Data BPS terbaru per Maret 2024, angka kemiskinan menurun walaupun masih belum serendah sebelum pandemi. Hal ini membuktikan Pak Heru mempunyai komitmen kuat untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan," kata Elva.
Tidak hanya pintar mengelola pemerintahan, kata dia, seorang pemimpin juga harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan mitra kerjanya, salah satunya adalah DPRD DKI Jakarta. Elva melihat, Heru cukup komunikatif dengan para anggota dewan.
"Beliau sering mengadakan rapat koordinasi dan diskusi terbuka dengan anggota dewan untuk membahas berbagai isu penting, seperti penanganan banjir, kemacetan di Jakarta, dan sebagainya. Komunikasi yang terbuka ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif," ujarnya. (*)