Bamsoet Dorong Optimalisasi Perdagangan Karbon Indonesia
Kamis, 4 Juli 2024 19:13 WIB
INFO NASIONAL - Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan bahwa Indonesia perlu belajar dari Thailand yang terus melakukan terobosan dalam memaksimalkan potensi pendapatan kredit karbon. Pada akhir 2023 dan awal 2024, Thailand berhasil mengajak Swiss untuk mengesahkan program perlindungan iklim melalui penggunaan kendaraan listrik pada angkutan umum yang dioperasikan oleh perusahaan energi terbarukan, Energy Absolute.
Langkah itu berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara di Wilayah Metropolitan Bangkok. Bamsoet menjelaskan, program e-Bus Bangkok yang dimiliki Energy Absolute dan didukung KliK Foundation Swiss, merupakan program resmi pertama berdasarkan Pasal 6 Perjanjian Paris di seluruh Asia dan yang kedua di dunia.
"EA berhasil menjual sekitar 1.916 kredit karbon kepada KliK Foundation Swiss yang mewakili importir bahan bakar fosil. Dengan membeli Internationally Transferred Mitigation Outcomes (ITMOs) yang dihasilkan, KliK Foundation membuktikan bahwa program kredit karbon layak secara finansial," ujar Bamsoet usai menerima Direksi Energy Absolute di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Energy Absolute, termasuk Founder and CEO Somphote Ahunai, Founder and Deputy CEO Amorn, dan Share Holder Advisor Prophol. Juga hadir CEO CERO Carbon Credit Vares, dan Executive Chairman Beyong Securities Public Company Chaipat.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum dan Keamanan ini mengatakan bahwa Energy Absolute, yang berdiri sejak 2006, telah menjadi perusahaan energi terbarukan terbesar di Thailand. Memiliki sekitar 64 anak perusahaan, yang sebagian besar di sektor energi, EA juga memelopori dan memperluas infrastruktur transportasi berkelanjutan, e-mobilitas, dan pengisian daya kendaraan listrik.
"Berbekal pengalamannya di Thailand, EA akan berinvestasi di Indonesia untuk mengembangkan potensi kredit karbon, dengan menyiapkan berbagai kendaraan listrik seperti Mine Bus, Mine MT30, dan Mine Truck. Pada akhir bulan Juli ini, direncanakan berbagai kendaraan tersebut sudah masuk ke pasar Indonesia," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menjelaskan, masifnya dukungan pemerintah Thailand menjadikan ekosistem dunia usaha yang berhubungan dengan kredit karbon terus meningkat. Selain dibuktikan dengan Energy Absolute, juga dibuktikan dengan kehadiran aplikasi CERO Carbon Wallet by VEKIN, sebuah aplikasi gamifikasi hijau yang bisa diunduh di berbagai tipe smartphone, didukung teknologi AI Carbon Auditor by Satellite yang pertama dan satu-satunya di dunia.
Menurut Bamsoet, setiap aktivitas ramah lingkungan yang dilakukan dan diunggah ke CERO, warga akan mendapatkan imbalan keekonomian berupa token karbon. Sehingga dapat memotivasi warga untuk melakukan berbagai tindakan ramah lingkungan, seperti memilih tangga daripada menggunakan lift, hingga penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi.
"Kehadiran EA dan CERO menunjukkan bahwa pasar karbon dalam skala besar dapat secara signifikan mengurangi biaya dekarbonisasi perekonomian. Sebuah tindakan penting untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim, yang harus segera dilakukan oleh Indonesia," ujar Bamsoet.(*)