Alasan PAN Klaim Ridwan Kamil Ingin Gandeng Bima Arya di Pilkada Jabar
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Kamis, 4 Juli 2024 18:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengklaim Ridwan Kamil atau RK ingin menggandeng mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menjadi wakilnya di pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2024. Eddy mengatakan dia sering mendengar isu tersebut dalam perbincangan politik belakangan ini.
Dia menyebutkan nama Bima Arya menjadi salah satu dari dua kader yang disiapkan PAN untuk disodorkan di Pilgub Jabar.
“Kami sudah putuskan untuk mengusung, mendorong Kang Bima Arya dan Teh Desy Ratnasari untuk cagub (calon gubernur) maupun cawagub (calon wakil gubernur) di Pilkada Jawa Barat," kata Eddy di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024 seperti dikutip Antara.
Dengan adanya kabar mengenai niat Gubernur Jawa Barat 2018-2023 itu, kata dia, PAN memiliki kesempatan melenggang di Jawa Barat. Dia menuturkan hal itu menjadi salah satu fokus PAN karena Jawa Barat merupakan daerah yang strategis bagi peta perpolitikan.
Dia menilai Jawa Barat adalah provinsi dengan pemilih terbesar di Indonesia. Dengan begitu, dia memperkirakan seluruh partai politik pasti akan menurunkan kader-kader terbaiknya di provinsi tersebut.
"Dan kami turunkan kader terbaik kita yang bernama Kang Bima Arya Sugiarto dan Desy Ratnasari," kata Eddy.
Meski demikian, dia mengatakan komunikasi politik dengan partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) terus terjalin dalam menghadapi Pilkada 2024. Menurut dia, KIM telah berkomitmen mendukung calon secara bersama-sama, termasuk untuk di Jawa Barat.
“Ya, kami sudah menggodok nama-nama yang ada di PAN ini sudah cukup lama, jadi saya kira ini yang akan kami dorong," kata Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ini.
Survei Menunjukkan Elektabilitas Ridwan Kamil 45,6 Persen
Adapun Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi survei elektabilitas calon gubernur Jawa Barat tanpa memasukkan nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke dalam pilihan. Hasilnya, nama mantan bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menempati urutan paling atas bila dihadapkan dengan sejumlah nama.
<!--more-->
"Kalau Ridwan Kamil tidak dimasukkan, pendukung Ridwan akan memilih Dedi Mulyadi," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers secara daring pada Kamis, 4 Juli 2024.
Burhanuddin mengatakan, pada simulasi 6 nama calon gubernur, RK menduduki posisi teratas dengan 45,6 persen disusul Dedi dengan 34,7 persen. Lalu, ada nama Dede Yusuf (7,1 persen), Bima Arya (2,5 persen), Ono Surono (1,3 persen), dan Ilham Akbar Habibie (0,8 persen).
Ketika nama RK tidak disodorkan dalam survei, Dedi mampu menempati posisi teratas. Pada simulasi 3 nama, Dedi (67,5 persen) mengungguli Dede Yusuf (17,8 persen) dan Haru Suandharu (1,2 persen). Dedi juga menempati posisi teratas saat dihadapkan dengan Bima dan Ilham. "Dedi mendapatkan 67,6 persen, Bima 8,9 persen, dan Ilham sebesar 7,9 persen," kata dia.
Menurut Burhanuddin, hal ini mengingatkan Golkar mempertimbangkan Ridwan tetap maju di Pilgub Jabar. Memajukan pria yang akrab disapa Kang Emil itu di Pilgub Jakarta akan merugikan partai berlambang pohon beringin itu.
Survei Indikator dilakukan pada 20-27 Juni 2024. Survei ini melihat 1214 responden berusia di atas 17 tahun yang dipilih melalui metode double sampling, yaitu pengambilan secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya. Margin kesalahan diperkirakan 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 98 persen.
HENDRIK YAPUTRA | ANTARA
Pilihan editor: Tanggapan Istana hingga DPR atas Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari oleh DKPP