PAN Tolak Wacana Presiden Kembali Dipilih MPR

Rabu, 3 Juli 2024 16:09 WIB

Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat Parta PAN menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional yang ke 4: Menang Bersama di Kantor DPP PAN, Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2024. Rakernas tersebut dihadiri Pengurus DPP PAN, DPW dan DPD PAN se Indonesia, Ortom PAN, serta Fraksi PAN DPR RI. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN, Zulkifli Hasan menolak rencana amandemen kelima terhadap Undang-Undang Dasar atau UUD 1945 oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR.

Menurut Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, tidak ada urgensi yang mengharuskan amandemen UUD 1945 dilakukan saat ini. Apabila situasi hari ini dinilai terjadi kemunduran demokrasi, kata dia, tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan amandemen.

"Tidak harus kita mengubah pemilihan presiden dikembalikan kepada MPR," kata Zulhas usai ditemui pimpinan MPR di kantor DPP PAN, Rabu, 3 Juli 2024.

Adapun rencana amandemen kelima ini, mulanya mengemuka manakala Ketua MPR, Bambang Soesatyo melakukan kegiatan silaturahmi kebangsaan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menemui sejumlah tokoh negara dan partai politik.

Dalam pertemuan dengan Amien Rais, pimpinan MPR membahas peluang amandemen kelima UUD 1945, khususnya untuk mengubah tata cara pemiihan Presiden dan Wakil Presiden.

Advertising
Advertising

Amien Rais sebagai bekas Ketua MPR mengakui kenaifan dirinya saat bertugas dulu, yaitu melucuti kewenangan MPR untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden.

Menurut dia, saat itu, pelucutan terhadap kewenangan MPR dilakukan dengan mempertimbangkan pembatasan terhadap praktik politik uang yang potensial terjadi dalam perhelatan kontestasi elektoral.

Namun kini, Ketua Majelis Syura Partai Ummat tersebut mendorong agar dilakukan perubahan konstitusi, di mana MPR memiliki kembali kewenangannya untuk memilih Presiden.

Sebab, ia mengklaim bahwa praktik demokrasi yang dilakukan sejauh ini terus mengalami kemunduran. “Kalau mau dikembalikan dipilih MPR mengapa tidak,” ujar Amien.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PAN, Viba Yoga Mauladi, mengatakan wacana mengembalikan kewenangan MPR untuk memilih dan memberhetikan Presiden lewat amandemen, sama saja dengan membunuh demokrasi. "Kenapa harus dilakukan kalau hanya menyebabkan kemunduran," kata Viva.

Selaras dengan PAN, partai di Koalisi Indonesia Maju lainnya, salah satunya Demokrat juga menolak rencana ini.

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng, mengatakan mengembalikan kewenangan MPR untuk memilih dan memberhentikan Presiden sama saja melakukan penyanderaan.

"Tentunya ini menjadi upaya menyandera Presiden. Sikap kami tetap, menolak," kata Andi.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut melanjutkan, rencana mengembalikan kewenangan MPR seperti dahulu sama saja dengan membuat kemunduran terhadap prinsip demokrasi yang telah dianut lebih dari dua dekade.

Sebab, dalam negara demokrasi, rakyat memiliki hak dan kewenangan penuh untuk memilih calon pemimpinnya, sebagaimana yang dilakukan pada Pemilu 2004 silam, atau saat pasangan SBY-Jusuf Kalla memenangi kontestasi elektoral pertama.

"Jika MPR Kembali punya kewenangan memilih dan memberhentikan Presiden. Ini sama saja dengan kita mengebiri hak demokrasi rakyat," ujar dia.

Pilihan editor: Pengamat Ungkap Kemungkinan Terburuk Jika PKS Paksakan Anies-Shohibul Iman

Berita terkait

Momen Bamsoet Pekik Takbir saat Kunjungi Kantor DPP PKS

14 jam lalu

Momen Bamsoet Pekik Takbir saat Kunjungi Kantor DPP PKS

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengunjungi Kantor DPP PKS. Bamsoet sempat memekikkan takbir begitu tiba di kantor partai itu.

Baca Selengkapnya

Zulhas akan Fasilitasi Pertemuan UMKM dan Perbankan

18 jam lalu

Zulhas akan Fasilitasi Pertemuan UMKM dan Perbankan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan akan mempertemukan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan perbankan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Janjikan IKM Padang Tembus Pasar Ekspor

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Janjikan IKM Padang Tembus Pasar Ekspor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan cari solusi supaya IKM Kota Padang bisa tembus pasar ekspor.

Baca Selengkapnya

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Pembubaran Konstituante dan Pembentukan MPRS dan DPAS, Begini Bunyinya

3 hari lalu

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Pembubaran Konstituante dan Pembentukan MPRS dan DPAS, Begini Bunyinya

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah keputusan penting dalam sejarah Indonesia pasca kemerdekaan. Isinya mencakup beberapa poin utama ini.

Baca Selengkapnya

Kata PSI, PAN, dan Pengamat soal Puan PDIP Pertimbangkan Kaesang untuk Pilkada Jateng

3 hari lalu

Kata PSI, PAN, dan Pengamat soal Puan PDIP Pertimbangkan Kaesang untuk Pilkada Jateng

Puan PDIP mengatakan, partainya mempertimbangkan Kaesang untuk Pilkada Jateng. PSI, PAN, dan pengamat politik bilang begini.

Baca Selengkapnya

Prabowo Gelar Kelas Kepemimpinan, Siapa Saja Pesertanya?

5 hari lalu

Prabowo Gelar Kelas Kepemimpinan, Siapa Saja Pesertanya?

Prabowo Subianto menggelar kelas kepemimpinan di Kementerian Pertahanan. Untuk mempersiapkan pembantu di kabinetnya?

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Peran MPR Perlu Diperkuat Lewat Amendemen UUD 1945

6 hari lalu

Alasan PDIP Sebut Peran MPR Perlu Diperkuat Lewat Amendemen UUD 1945

Said Abdullah menuturkan, dalam wacana amendemen UUD 1945, yang perlu dipertegas adalah kebutuhan Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Penyetaraan Harga Alkes dan Obat, Muhaimin Sebut Lebih Penting Tambah Dokter

6 hari lalu

Jokowi Minta Penyetaraan Harga Alkes dan Obat, Muhaimin Sebut Lebih Penting Tambah Dokter

Menurut Muhaimin Iskandar, optimalisasi rekrutmen dokter seharusnya menjadi prioritas pemerintah saat ini.

Baca Selengkapnya

Paling Luas di Antara 7 Presiden, Berikut Sederet Fakta Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar

8 hari lalu

Paling Luas di Antara 7 Presiden, Berikut Sederet Fakta Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar

Proses pembangunan rumah pensiun Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Karanganyar sudah dimulai. Berikut sederet fakta yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Zulhas Akui Dapat Ilmu Politik dari Jokowi, Yakin Bawa PAN ke Urutan 4 di Pemilu 2029

9 hari lalu

Zulhas Akui Dapat Ilmu Politik dari Jokowi, Yakin Bawa PAN ke Urutan 4 di Pemilu 2029

Ketua Umum PAN Zulhas mengaku mendapat ilmu dan resep rahasia dari Jokowi untuk meningkatkan elektoral partai itu di Pemilu 2029.

Baca Selengkapnya