BSSN Sebut Hanya 2 Persen Data yang Terserang Ransomware Terback Up
Reporter
Aisyah Amira Wakang
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 27 Juni 2024 19:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN Hinsa Siburian menjelaskan masalah utama dari serangan siber Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang ada di Surabaya. Insiden ini diketahui sejak 20 Juni 2024, akibat serangan Ransomware.
"Mohon maaf Pak Menteri, permasalahan utama adalah tata kelola, ini hasil pengecekan kita dan tidak adanya back up," kata Hinsa dalam rapat bersama Komisi I DPR RI dan Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, di Jakarta pada Kamis, 27 Juni 2024.
Sayangnya, dalam kasus serangan siber kali ini Kementerian Kominfo tak melakukan back up data. BSSN menyebut hanya dua persen data di PDNS yang diback up oleh Kemenkominfo.
"Hanya dua persen dari data yang ada di Surabaya. Makanya itu tidak dikatakan Disaster Recovery Center (DRC). Hanya tempat penyimpanan data," kata Hinsa menjawab pertanyaan dari Ketua Komisi I Meutya Hafid.
Hinsa menjelaskan seharusnya Kementerian Kominfo sudah menyiapkan cadangan data secara menyeluruh di PDN pusat yang ada di Batam. Dalam kasus ini misalnya, data dari PDNS 2 yang ada di Surabaya maupun PDNS 1 di Serpong seharusnya terback up ke PDN pusat.
Prosedur itu, kata Hinsa, sudah termaktub dalam Peraturan BSSN Nomor 4 Tahun 2021 Pasal 35 ayat 2e, yaitu melakukan back up informasi dan perangkat lunak yang berada di Pusat Data Nasional secara berkala.
"Analoginya sebenernya hampir sama seperti mati listrik, (kita) hidupkan genset," kata dia.
Sebagai informasi, selain PDNS di Surabaya yang lumpuh karena serangan Ransomware, dua pusat data di lokasi lain, yakni Serpong dan Batam masih aktif. BSSN, Kominfo, dan Telkom telah mengisolasi koneksi dari tiap-tiap PDNS itu sejak serangan Ransomware terjadi.
Akibat serangan Ransomware ini, sebanyak total 282 tenant layanan pemerintahan terdampak. Pemerintah mengklaim, kini sebanyak lima tenant sudah berhasil dipulihkan. Dari ratusan tenant yang lumpuh itu, pemerintah menargetkan memulihkan sekitar 18 tenant hingga akhir Juni 2024.
Pilihan Editor: Menkopolhukam Dalami Serangan Ransomware ke PDNS, Sebut BSSN Selidiki Dampak Lanjutan