Jembatan Kuranji Saksi Bisu Kematian Afif Maulana, Bocah 13 Tahun yang Diduga Tewas Disiksa Polisi

Rabu, 26 Juni 2024 19:51 WIB

Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat tempat ditemukan bocah inisial AM (13 tahun) tewas pada Ahad, 9 Juni 2024. TEMPO/Tiara Juwita

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak berusia 13 tahun bernama Afif Maulana (AM) ditemukan tak bernyawa di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Dia diduga tewas setelah disiksa sejumlah polisi dari anggota Samapta Bhayangkara yang bertugas melerai tawuran pada Ahad, 9 Juni 2024.

Namun, Kepolisian Daerah Sumatera Barat atau Polda Sumbar mengklaim kematian AM di Jembatan Kuranji, Kota Padang, bukan disebabkan oleh penganiayaan oleh polisi. “Saya sebagai Kapolda Sumbar akan bertanggung jawab, jika memang ada anggota yang terlibat dalam penyimpangan ini,” kata Kapolda Sumbar Irjen Suharyono pada Ahad, 23 Juni 2024.

Peneliti dari Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Iftitah Sari mengingatkan bahwa pembuktian tidak ada penyiksaan harus dengan standar penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) internasional.

"Harus kasih bukti bagaimana mereka memperlakukan seseorang selama dalam pemeriksaan atau tahanan, entah dari rekaman atau hasil pemeriksaan fisik, dan lain-lain," kata dia saat dihubungi, Selasa, 25 Juni 2024.

Profil Jembatan Batang Kuranji

Advertising
Advertising

Dikutip dari laman sumbar.pks.id pembangunan jalan by pass termasuk wilayah Jembatan Kuranji dimulai dengan pembebasan lahan pada 1989 dan pembangunan dilakukan pada 1991.

Jembatan tempat ditemukannya Afif, berada di Kilometer 9 By Pass Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Jembatan tersebut berada di tengah kota dan pemukiman padat penduduk. Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Suhendrik Harwan dan Arif Munandra dengan judul Pemgendalian Banjir Batang Kuranji Menggunakan Program HEC-RAS sungai Batang Kuranji memiliki panjang 18,60 KM sungai ini berlabuh di sekitar Bukit barisan antara Kabupaten Solok dan Kota Padang dan bermuara di laut lepas Samudra Hindia.

Saat ini air sungai tersebut sedang surut tampak batu- batu di dasar sungai sebagian telah muncul kepermukaan. Hanya ada sisa sebagian dari sungai yang masih tampak digenangi oleh airnya yang berwarna coklat kehijauan.

Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat tempat ditemukan bocah inisial AM (13 tahun) tewas pada Ahad, 9 Juni 2024. TEMPO/Tiara Juwita

Dulu Tempat Rekreasi Warga Setempat

Dulunya sungai ini juga sering dijadikan tempat rekreasi bagi warga setempat. Sungai ini memiliki panorama yang cukup indah dengan pohon- pohon di sekitarnya. Sungai ini juga seperti memiliki tingkatan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar.

"Sungai ini biasa dijadikan tempat bagi warga sekitar, karna cukup indah, tapi sekarang sudah jarang," ujar Atika Liutami selaku warga sekitar, kepada Tempo.co pada Ravu, 26 Juni 2024.

Atika menuturkan bahwa tempat tersebut sekarang sudah jarang didatangi warga, dan hanya ramai di saat- saat tertentu saja seperti menjelang puasa. "Sekarang biasanya ramai ketika bulan puasa saat melakukan tradisi Balimau," kata dia.

Balimau adalah tradisi masyarakat sekitar saat menyambut bulan suci Ramadhan, yakni dengan mandi beramai- ramai ke sungai untuk membersihkan diri.

AKBP Rully Indra Wijayanto, menuturkan pihaknya telah memperoleh kesaksian dari Adit yang membonceng Afif pada saat kejadian. Adit mengatakan kepada polisi, pada saat pengamanan oleh petugas sempat tercetus kalimat dari korban mengajak saksi untuk melompat ke bawah Jembatan Kuranji. Namun, ajakan tersebut ditolak dan saksi lebih memilih menyerahkan diri.

Warga sekitar mengonfirmasi bahwa di sekitar lokasi kejadian terutama di simpang empat Kuranji sering terjadi tawuran anak sekolah. Menurut pengakuan warga sekitar kejadian tersebut biasa berlangsung di jam 2- 3 dini hari. “Memang sering tawuran, kadang setengah 2 di simpang ini (simpang Kuranji),” ujar Yusuf.

Hingga kini kasus tewasnya Afif belum menemui titik terang lebih lanjut. Pada Rabu 26 Juni 2024 LBH Padang dan Mahasiswa Sumatera Barat (Sumbar) melakukan aksi menuntut keadilan di depan Polda Sumbar atas kematian Afif. Dalam aksi tersebut turut hadir keluarga korban Afif Maulana.

Ayah Afif, Afrinaldi berharap bahwa kasus kematian anaknya mendapatkan keadilan dan mengaku bersedia jika harus dilakukan pembongkaran makam.

"Untuk mendapatkan keadilan saya bersedia makan anak saya dibongkar lagi dan di autopsi lagi," ujar Ayah Afif Maulana, Afrinaldi

Ibu Afif, Anggraini juga menuturkan bahwa hingga saat ini Polda Sumbar belum pernah datang dan meminta keterangan dari pihak keluarga. Ia berharap kasus kematian anaknya dapat menjadi perhatian pihak Kapolri dan menemui titik terang.

Pilihan Editor: Kronologi Bocah 13 Tahun Tewas di Padang Dugaan Dianiaya Polisi hingga Kapolda Sumbar Siap Tanggung Jawab

Berita terkait

KontraS Sebut Ada Upaya Obstuction of Justice dalam Pengusutan Kematian Afif Maulana

50 menit lalu

KontraS Sebut Ada Upaya Obstuction of Justice dalam Pengusutan Kematian Afif Maulana

KontraS menemukan indikasi adanya upaya menghalangi proses investigasi untuk mengungkap kematian Afif Maulana.

Baca Selengkapnya

Besar Gaji dan Tunjangan Kapolda Sumbar, Pemburu Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana

2 jam lalu

Besar Gaji dan Tunjangan Kapolda Sumbar, Pemburu Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana

Berapa besar gaji dan tunjangan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang disorot dalam kasus Afif Maulana?

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Penyiksaan Penyebab Kematian Afif Maulana, Ini Kata Polda Sumbar, LBH Medan, dan Komnas HAM

2 jam lalu

Silang Pendapat Penyiksaan Penyebab Kematian Afif Maulana, Ini Kata Polda Sumbar, LBH Medan, dan Komnas HAM

Kapolda Sumbar Irjen Suharyono membantah adanya penyiksaan oleh anggotanya dalam kasus kematian Afif Maulana. Ini kata LBH Padang dan Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Respons Editorial Koran Tempo soal Kematian Afif Maulana: Tetap Buru yang Viralkan

3 jam lalu

Polda Sumbar Respons Editorial Koran Tempo soal Kematian Afif Maulana: Tetap Buru yang Viralkan

Editorial Koran Tempo berjudul "Kami yang Viralkan Kematian Afif Maulana", mengkritik rencana polisi memburu pengunggah pertama dugaan penyiksaan AM.

Baca Selengkapnya

Usut Penyebab Kematian Afif Maulana, Keluarga Setujui Ekshumasi

4 jam lalu

Usut Penyebab Kematian Afif Maulana, Keluarga Setujui Ekshumasi

Kuasa hukum keluarga korban Afif Maulana meminta agar proses ekshumasi dan forensik berlangsung independen.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar dan Pihak Keluarga Beda Versi Penyebab Kematian Afif Maulana Bocah 13 Tahun

4 jam lalu

Polda Sumbar dan Pihak Keluarga Beda Versi Penyebab Kematian Afif Maulana Bocah 13 Tahun

Penyebab kematian Afif Maulana bocah 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Padang beda versi antara Polda Sumbar dan keluarga.

Baca Selengkapnya

Profil Irjen Suharyono, Kapolda Sumbar yang Mau Cari Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana

5 jam lalu

Profil Irjen Suharyono, Kapolda Sumbar yang Mau Cari Orang yang Viralkan Kasus Afif Maulana

Irjen Suharyono adalah Kapolda Sumbar yang menggantikan Teddy Minahasa. Lulusan Akpol 1992 peraih Adhi Makayasa.

Baca Selengkapnya

LBH Padang dan Keluarga Yakin Afif Maulana Tewas Karena Disiksa, Bukan Melompat dari Jembatan Kuranji

9 jam lalu

LBH Padang dan Keluarga Yakin Afif Maulana Tewas Karena Disiksa, Bukan Melompat dari Jembatan Kuranji

Keluarga Afif Maulana berkeyakinan bahwa bocah 13 tahun itu mengalami penyiksaan oleh polisi dan bukan karena melompat dari Jembatan Kuranji.

Baca Selengkapnya

Cerita Keseharian Afif Maulana, Bocah yang Diduga Tewas Disiksa Polisi

9 jam lalu

Cerita Keseharian Afif Maulana, Bocah yang Diduga Tewas Disiksa Polisi

Afif Maulana diduga tewas akibat penyiksaan oleh polisi. Keluarganya yakin dia tidak terlibat tawuran.

Baca Selengkapnya

Kapolda Sumbar: Tidak Ada Penyiksaan di Polsek Kuranji, Hanya Pelanggaran Prosedur oleh Anggota

12 jam lalu

Kapolda Sumbar: Tidak Ada Penyiksaan di Polsek Kuranji, Hanya Pelanggaran Prosedur oleh Anggota

Kapolda Sumbar mengatakan para anggotanya melakukan tendangan dan pemukulan terhadap 18 orang yang digiring ke Polsek Kuranji. Bukan penyiksaan.

Baca Selengkapnya