Grace Natalie Jelaskan Maksud Jokowi soal Turbulensi Politik di Masa Transisi

Rabu, 26 Juni 2024 17:22 WIB

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Grace Natalie menjelaskan maksud dari pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengenai turbulensi politik menjelang transisi pemerintahan ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Grace mengatakan pernyataan Jokowi tidak spesifik merujuk pada isu politik tertentu. “Namun di tengah ketidakpastian isu global, saat transisi pemerintahan – sebaiknya kita meminimalisir hal-hal yang bisa memicu ketidakstabilan,” kata Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia kepada Tempo melalui pesan singkat pada Rabu, 26 Juni 2024.

Mantan jurnalis ini mengingatkan jangan sampai hanya karena pernyataan yang kurang pas waktu, tempat, dan konteksnya, jadi menimbulkan isu dan persepsi negatif. “Isu politik dan ekonomi saling mempengaruhi,” kata Grace.

Jokowi mewaspadai soal turbulensi politik itu ketika memberi arahan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 24 Juni 2024. Kepala negara meminta secara khusus agar stabilitas politik tetap terjaga menjelang pergantian pemerintahan. Alasannya, dunia internasional akan selalu melihat gejolak politik yang terjadi.

"Harus menjadi perhatian yaitu stabilitas politik. Ini penting agar jangan sampai ada turbulensi politik, agar transisi dari pemerintah sekarang ke pemerintahan berikut ini mulus dan baik," kata Jokowi.

"Hati-hati mengenai isu-isu yang setiap hari ada, sampaikan isu yang positif, hal-hal positif sehingga pasar menjadi yakin, pasar optimis terhadap fundamental ekonomi kita yang berada pada posisi yang baik."

Advertising
Advertising

Pemerintahan Jokowi akan berakhir pada 20 Oktober mendatang. Dia akan digantikan oleh Prabowo Subianto, yang memenangkan pemilihan presiden 2024 berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi.

Dalam proses pergantian pemerintahan, Prabowo tidak membentuk secara khusus tim transisi. Berbeda ketika transisi pemerintahan dari Susilo Bambang Yudhoyono ke Jokowi pada 2014 lalu. Setelah memenangkan pemilihan presiden 2014, Jokowi yang berpasangan Jusuf Kalla membentuk tim transisi.

Adapun Prabowo hanya membentuk tim gugus tugas sinkronisasi, yang diisi internal Partai Gerindra. Gugus tugas itu dipimpin oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menjabat wakil ketua tim gugus tugas. Lalu anggota gugus tugas di antaranya Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, dan Prasetyo Hadi.

Komitmen Prabowo Menjaga Fiskal

Pemerintahan Presiden Jokowi dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran bertemu di Jakarta pada Senin, 24 Juni 2024, untuk membahas kondisi fundamental ekonomi terkini dan Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Tim Prabowo dan Pemerintah mengumumkan anggaran Program Makan Bergizi gratis pada tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun. Airlangga jugan menyampaikan APBN 2025 akan tetap dijaga dalam Range defisit di APBN 2,29 hingga 2,82 persen PDB.

Staf Khusus Presiden Grace Natalie mengatakan Program Makan Bergizi Gratis yang akan dijalankan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan mempengaruhi fiskal pemerintah. Program Makan Bergizi Gratis tersebut, kata Grace, merupakan bentuk nyata keberlanjutan program kemasyarakatan Presiden Jokowi pada era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Dalam 10 tahun pemerintahannya, Pak Jokowi sudah melakukan berbagai program yang benar-benar nyata manfaatnya di masyarakat. Pemerintahan Pak Prabowo-Gibran juga akan melanjutkan program-program kemasyarakatan, terutama Program Makan Bergizi," kata Grace.


Pilihan Editor:
PKS Sebut Tak Berseberangan dengan Prabowo meski Usung Anies di Pilgub Jakarta

Berita terkait

Sandiaga Bilang Belum Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilgub Jakarta

48 menit lalu

Sandiaga Bilang Belum Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilgub Jakarta

Jokowi disebut-sebut menawarkan Kaesang Pangarep untuk bertarung di pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Telah Jalani Operasi Besar, Ini Fakta-faktanya

1 jam lalu

Prabowo Telah Jalani Operasi Besar, Ini Fakta-faktanya

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya telah menjalani operasi besar. Operasi apa, sakit apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

1 jam lalu

Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

Pemerintah Jokowi meyakini ada daya tarik tersendiri dari pengelolaan dana berbasis keluarga ini di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PDN Diaudit, Begini Deretan Respons Anak Buahnya

2 jam lalu

Jokowi Minta PDN Diaudit, Begini Deretan Respons Anak Buahnya

Presiden Jokowi meminta BPKP untuk mengaudit tata kelola PDN.

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-79, Jokowi Minta Polri Layani Masyarakat Sepenuh Hati

3 jam lalu

HUT Bhayangkara ke-79, Jokowi Minta Polri Layani Masyarakat Sepenuh Hati

Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Prabowo diundang menghadiri puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 di Lapangan Monas.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Rumah Pensiun Jokowi Segera Dibangun di Colomadu Seluas 12 Ribu Meter Persegi

3 jam lalu

Fakta-fakta Rumah Pensiun Jokowi Segera Dibangun di Colomadu Seluas 12 Ribu Meter Persegi

Rumah pensiun Jokowi Seluas 12 ribu meter persegi siap dibangun di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kata Sandiaga dan Luhut soal Potensi Family Office di Indonesia

3 jam lalu

Kata Sandiaga dan Luhut soal Potensi Family Office di Indonesia

Presiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri dan kepala lembaga untuk membahas potensi family office. Apa kata Sandiaga dan Luhut terkait hal itu?

Baca Selengkapnya

Jokowi Panggil Menteri Bahas Family Office, Apa Itu?

3 jam lalu

Jokowi Panggil Menteri Bahas Family Office, Apa Itu?

Presiden Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga untuk membahas potensi skema investasi family office

Baca Selengkapnya

Pembahasan Family Office Dilanjutkan, Kini Jokowi Panggil Sandiaga, Wamenkeu, Bos OJK hingga Kepala BKPP

3 jam lalu

Pembahasan Family Office Dilanjutkan, Kini Jokowi Panggil Sandiaga, Wamenkeu, Bos OJK hingga Kepala BKPP

Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga pada hari ini membahas usulan family office.

Baca Selengkapnya

Jokowi Panggil Sejumlah Menteri Bahas Usulan Luhut Bentuk Family Office

5 jam lalu

Jokowi Panggil Sejumlah Menteri Bahas Usulan Luhut Bentuk Family Office

Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Jokowi sudah menyetujui pembentukan family office di Indonesia.

Baca Selengkapnya