Pria Asal Blitar Laporkan Dua Pelaku Perdagangan Orang, Korban Diperdagangkan di Kamboja

Reporter

Hanaa Septiana

Editor

Erwin Prima

Jumat, 21 Juni 2024 00:13 WIB

Ilustrasi Perdagangan orang atau Human trafficking. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Blitar, Jawa Timur, melaporkan dua orang yang diduga terlibat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Pelapor juga merupakan korban TPPO yang terbuai dengan rayuan kedua pelaku.

Kuasa hukum korban, Habibus Shalihin, mengatakan bahwa dua orang terlapor merupakan pria asal Blitar dan Madura. “Pelaku yang orang Madura ini tinggal di Malaysia,” kata Habibus kepada Tempo, Kamis, 20 Juni 2024.

Habibus menjelaskan bahwa kasus ini bermula saat korban ditawari salah seorang pelaku untuk bekerja di Polandia sebagai staf IT pada 2023. Korban yang masih berusia 22 tahun itu pun terbuai dengan gaji dan kehidupan yang dijanjikan pelaku.

“Nyatanya, korban tidak pernah pergi ke Polandia, malah dikirim bekerja sebagai pekerja konstruksi di Malaysia,” kata Habibus.

Selang setahun, korban kembali dihubungi pelaku untuk bekerja ke luar negeri. Kali ini, pelaku menjanjikan pekerjaan di Singapura. Korban kembali terbujuk dengan rayuan pelaku.

Advertising
Advertising

“Korban kembali tertipu, dia justru diperdagangkan ke sebuah tempat eks kasino di perbatasan Kamboja-Thailand sebagai scammer yang dipaksa menipu target lewat media sosial,” ucap Kepala Advokasi LBH Surabaya itu.

Tak hanya itu, paspor korban juga ditahan dan gajinya dipotong oleh pemberi kerja dengan berbagia alasan. Bahkan, korban tidak penah mendapat upah sepeser pun selama bekerja.

Korban pun mencari cara agar bisa melapor, termasuk berkomunikasi lewat media sosial untuk menghubungi KBRI setempat ketika ada kesempatan memegang telepon genggam.

“Pemberi kerja juga sempat mengancam akan memintai tebusan kepada keluarga korban jika dirinya ingin pulang ke Indonesia,” papar Habibus.

Setelah susah payah berusaha keluar dan melapor, korban berhasil pulang ke Indonesia pada bulan Juni 2024 atau dua bulan setelah bekerja. Korban berhasil keluar dengan pendampingan dari KBRI dan Yayasan Integritas Justisia Madani Indonesia (IJMI).

Dengan adanya kasus ini, Habibus berharap agar polisi bisa membongkar jaringan kasus TPPO. Terlebih, kasus ini tidak hanya sekali ditemukan sejak jaringan online scamming marak pada 2020 hingga sekarang.

“Dalam tempat kerja korban selama di Kamboja, masih ada banyak orang yang butuh pertolongan untuk pulang. Mereka tidak berdaya untuk meminta bantuan,” ujar Habibus.

Dirinya juga berharap agar kedua pelaku segera ditangkap dan dimintai keterangan. Sebab, kedua pelaku juga mengetahui jaringan besar di balik TPPO itu.

Pilihan Editor: Timwas Haji Ingin Mengevaluasi Penyelenggaraan Haji 2024

Berita terkait

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

14 jam lalu

Kemlu: Kematian WNI di Kamboja Berhubungan dengan Bisnis Judi Online

Kementerian Luar Negeri menyebut korban dan pelaku dalam kasus kematian di Kamboja terlibat dalam bisnis judi online.

Baca Selengkapnya

Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

16 jam lalu

Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan 1 WNI di Kamboja Tewas Dikeroyok

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya kasus WNI meninggal di Kamboja akibat kekerasan yang diduga dilakukan sesama WNI

Baca Selengkapnya

Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

4 hari lalu

Kamboja Tangkap Jurnalis Investigasi yang Ungkap Perdagangan Manusia dan Penipuan Online

Polisi militer Kamboja menangkap Mech Dara, seorang reporter pemenang penghargaan yang dikenal karena menyelidiki korupsi lokal, perdagangan manusia

Baca Selengkapnya

JAC Prihatin Jurnalis Kamboja yang Biasa Meliput Isu Online Scam Ditangkap Polisi Militer

4 hari lalu

JAC Prihatin Jurnalis Kamboja yang Biasa Meliput Isu Online Scam Ditangkap Polisi Militer

Journalists Against Corruption (JAC) menyatakan kekhawatiran atas penangkapan Mech Dara, jurnalis Kamboja yang ditangkap polisi militer.

Baca Selengkapnya

Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

9 hari lalu

Fans IShowSpeed Lompat Pagar saat Siaran Langsung, Museum Kamboja Minta Pemuda Bersikap Sopan

Museum Nasional Kamboja menyesalkan perilaku buruk sekelompok pemuda yang menerobos gerbang dan melompati pagar saat IShowSpeed siaran langsung.

Baca Selengkapnya

Banyak Pekerja Migran Ilegal Modus Liburan, Imigrasi Soekarno-Hatta Perketat Pemeriksaan Penumpang

10 hari lalu

Banyak Pekerja Migran Ilegal Modus Liburan, Imigrasi Soekarno-Hatta Perketat Pemeriksaan Penumpang

PMI non-prosedural rentan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang dan tindak pidana perdagangan manusia. Pemeriksaan imigrasi diperketat.

Baca Selengkapnya

Cegah TPPO, Imigrasi Soekarno-Hatta Perketat Pemeriksaan Pekerja Migran

10 hari lalu

Cegah TPPO, Imigrasi Soekarno-Hatta Perketat Pemeriksaan Pekerja Migran

Temuan tim Imigrasi Soekarno-Hatta menyebutkan sejumlah pekerja migran ilegal mengaku berlibur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pria di Sumbar Kelola Judi Online Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Bagian dari Jaringan Kamboja

10 hari lalu

Pria di Sumbar Kelola Judi Online Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Bagian dari Jaringan Kamboja

Fajri Anugrah yang awalnya pemain kemudian ditawari jadi pengelola judi online. Dikendalikan dari rumah dan terhubung dengan jaringan Kamboja.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap Pemilik Situs Judi Online Asal Sumatera Barat

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap Pemilik Situs Judi Online Asal Sumatera Barat

Fajri memiliki dan mengelola situs judi online, serta bekerja untuk orang Kamboja.

Baca Selengkapnya