Romo Magnis Sebut Demokrasi Habis Jika Tak ada Partai Oposisi

Kamis, 20 Juni 2024 07:00 WIB

Profesor Filsafat STF Driyarkara Franz Magnis-Suseno menjadi saksi ahli saat sidang lanjutan sengketa hasil pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Sidang tersebut beragenda mendengarkan keterangan saksi dan saksi ahli yang dihadirkan oleh pemohon Tim Hukum pasangan Ganjar-Mahfud. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Filsuf sekaligus rohaniwan Franz Magnis Suseno alias Romo Magnis mengingatkan pentingnya partai oposisi untuk kemaslahatan demokrasi. Ia khawatir, jika pemerintahan saat ini didukung oleh hampir semua partai maka lembaga eksekutif dapat berbuat seenaknya.

“Demokrasi tanpa partai kiri, sebetulnya enggak masuk akal,” kata Romo Magnis dalam sebuah diskusi publik bertajuk Hukum Sebagai Senjata Politik, di Aula Graha STR, Jakarta Selatan, pada Rabu, 19 Juni 2024.

Ia mewanti agar partai-partai tidak mau dibeli oleh pemerintah. Meskipun ia juga tak menampik bahwa pemerintah memerlukan dukungan tersebut. Sebagai contoh, Romo Magnis menyebut pada pemilihan presiden di tahun 2014, Joko Widodo atau Jokowi mendapat dukungan hampir sekitar 40 persen suara.

Pada prinsipnya, kata Romo Magnis, dukungan dari partai tersebut tak menjadi masalah. Namun, ia khawatir jika terjadi praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). “Partai itu praktis masing-masing mendapatkan sesuatu yang menjanjikan atau dapat tempat tersendiri, entah kementerian, atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan lain-lain,” kata dia.

Selain KKN, Romo Magnis khawatir terjadi perubahan dari prinsip rule of law menjadi rule by law. Dalam pengertiannya, rule by law memandang bahwa pemerintah berada di atas hukum itu sendiri sehingga mereka dapat semena-mena.

Advertising
Advertising

Dampaknya, suara-suara dari masyarakat tidak lagi didengar, padahal partai-partai itu bertugas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Sekarang misalnya, kita masih punya (waktu) beberapa bulan tapi mereka cepat-cepat memasukkan (draft) Undang-Undang yang sebetulnya masih problematik dan tidak dibicarakan, itu tidak beres,” ucapnya.

Jika kondisi itu terus dilakukan, maka demokrasi di Indonesia akan habis. Lalu, praktik KKN terus merajalela. "Itu berarti demokrasi menurut saya akan habis. Kalau suatu pemerintah didukung oleh hampir seluruh partai, lalu eksekutif berarti bisa berbuat apa saja," kata dia.

Berita terkait

Profil RSPPN Panglima Besar Soedirman Tempat Prabowo Lakukan Operasi Besar

5 menit lalu

Profil RSPPN Panglima Besar Soedirman Tempat Prabowo Lakukan Operasi Besar

Presiden terpilih Prabowo mengungkapkan dirinya telah menjalani operasi besar pekan lalu di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara. Ini profil RSPPN.

Baca Selengkapnya

Respons Ketua Komisi I DPR soal Prabowo Operasi Cedera Kaki di RS Dalam Negeri

43 menit lalu

Respons Ketua Komisi I DPR soal Prabowo Operasi Cedera Kaki di RS Dalam Negeri

Prabowo mengungkapkan dirinya baru saja menjalani operasi cedera kaki akibat kecelakaan terjun payung saat bertugas di TNI.

Baca Selengkapnya

Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

50 menit lalu

Profil Kapolri Pertama, Raden Said Soekanto dan Banyak Momen Bersejarah di Awal Kemerdekaan

Jenderal Pol Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan Kapolri pertama pada 1945-1959. Ia menolak penggabungan Polri dan TNI jadi ABRI.

Baca Selengkapnya

Sejarah Family Office di Dunia, Ada Hartono Bersaudara yang Kelola Aset Ratusan Triliun

57 menit lalu

Sejarah Family Office di Dunia, Ada Hartono Bersaudara yang Kelola Aset Ratusan Triliun

Melansir laman SWF Institute, Hartono Family Office yang memiki kantor keluarga yang berlokasi di Jakarta. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Bilang Belum Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilgub Jakarta

3 jam lalu

Sandiaga Bilang Belum Ada Cawe-cawe Jokowi di Pilgub Jakarta

Jokowi disebut-sebut menawarkan Kaesang Pangarep untuk bertarung di pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Telah Jalani Operasi Besar, Ini Fakta-faktanya

4 jam lalu

Prabowo Telah Jalani Operasi Besar, Ini Fakta-faktanya

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya telah menjalani operasi besar. Operasi apa, sakit apa?

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

4 jam lalu

Jokowi Bakal Bentuk Tim Family Office, Target Kelola Dana hingga Rp 8 Ribu Triliun

Pemerintah Jokowi meyakini ada daya tarik tersendiri dari pengelolaan dana berbasis keluarga ini di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PDN Diaudit, Begini Deretan Respons Anak Buahnya

4 jam lalu

Jokowi Minta PDN Diaudit, Begini Deretan Respons Anak Buahnya

Presiden Jokowi meminta BPKP untuk mengaudit tata kelola PDN.

Baca Selengkapnya

HUT Bhayangkara ke-79, Jokowi Minta Polri Layani Masyarakat Sepenuh Hati

5 jam lalu

HUT Bhayangkara ke-79, Jokowi Minta Polri Layani Masyarakat Sepenuh Hati

Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Prabowo diundang menghadiri puncak Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 di Lapangan Monas.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Rumah Pensiun Jokowi Segera Dibangun di Colomadu Seluas 12 Ribu Meter Persegi

5 jam lalu

Fakta-fakta Rumah Pensiun Jokowi Segera Dibangun di Colomadu Seluas 12 Ribu Meter Persegi

Rumah pensiun Jokowi Seluas 12 ribu meter persegi siap dibangun di Jalan Adi Sucipto, Desa Blulukan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya