TEMPO Interaktif, Purwakarta - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan melakukan penertiban keberadaan guru berstatus tidak tetap yang mengajar di bangku SD hingga SLTA. Penertiban dilakukan karena ditengarai banyak nama guru yang dobel dan menerima honor dua kali di sekolah yang berbeda.
Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta, kepada Tempo, Selasa (21/7), mengatakan penertiban dilakukan agar diperoleh data nama dan jumlah guru tidak tetap yang pasti.
"Selama ini kami tak pernah mendapatkan data (nama dan jumlah guru tidak tetap) itu secara pasti," kata Dedi. "Bahkan, sudah beberapa kali minta ke Dinas selalu tidak respons."
Penertiban, kata Dedi, akan dilakukan melalui audit oleh inspektorat. "Saya sudah perintahkan, mungkin timnya kini sudah mulai bergerak," ujar Dedi.
Kekisruhan data nama dan jumlah guru tidak tetap di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga disebabkan pendataannya dilakukan secara manual. "Sehingga terjadi tumpang tindih," kata Dedi.
Ke depan, jika tim inspektorat sudah selesai melaksanakan tugas penertiban itu, data base para guru tidak tetap yang diangkat oleh para kepala sekolah masing-masing tersebut, akan dilakukan melalui peranti teknologi informasi.
"Sehingga tak mungkin lagi ada guru yang namanya dobel dan dapat honor dobel pula," ungkap Dedi. "Harus terjadi rasionalisasi."
Menurut Dedi, kisruh data guru tidak tetap tersebut berdampak pada terus membangkaknya nilai anggaran APBD yang dikeluarkan buat guru tidak tetap itu.
Tahun anggaran sekarang, jumlah alokasi honor guru tidak tetap yang ditanggung APBD mencapai Rp 6 miliar. Jika terus dibiarkan, akan terus membengkak. Celakanya, bupati sejak tahun 2006 dilarang mengeluarkan SK pemberian honor buat guru tidak tetap itu.
Dedi Effendi, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Purwakarta, saat diminta konfirmasinya, tak menampik adanya tumpang tindih soal keberadaan guru tidak tetap itu. "Sebab, Dinas hanya menerima laporan jumlah per sekolahnya saja, tidak dengan nama-namanya," kata Dedi.
Dia menyambut baik instruksi bupati kepada inspektorat untuk mengaudit keberadaan guru tidak tetap tersebut. "Baguslah," kata Dedi.
Ia mengatakan jumlah guru tidak tetap di Kabupaten Purwakarta saat ini tercatat 4.900 orang. Mereka mengajar mulai dari SD/madrasah hingga sekolah tingkat atas. Setiap bulan, mereka mendapatkan honor antara Rp 150 hingga Rp 250 ribu.
NANANG SUTISNA
Berita terkait
4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024
2 hari lalu
Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?
Baca SelengkapnyaPendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
21 hari lalu
PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka
25 hari lalu
Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.
Baca SelengkapnyaSamsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus
32 hari lalu
Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.
Baca SelengkapnyaSeleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK
44 hari lalu
Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.
Baca SelengkapnyaMau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?
55 hari lalu
Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS
Baca SelengkapnyaBeda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya
55 hari lalu
PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.
Baca SelengkapnyaMarak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah
55 hari lalu
Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.
Baca SelengkapnyaRespons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?
55 hari lalu
FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaReaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS
55 hari lalu
Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.
Baca Selengkapnya