Pengamat Ungkap Peluang Koalisi PKS-PDIP Dukung Anies untuk Lawan Kubu Pemerintah di Pilgub Jakarta
Reporter
Savero Aristia Wienanto
Editor
Ninis Chairunnisa
Kamis, 13 Juni 2024 06:19 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, angkat bicara ihwal peluang koalisi antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengusung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jakarta 2024.
Ujang mengakui bahwa PKS dan PDIP memiliki banyak perbedaan, terutama yang berhubungan dengan ideologi. Dia juga menyebut bahwa sulit mempertemukan kedua partai itu dalam satu koalisi di tingkat nasional. Namun, dia menyebut keadaan bisa berbeda jika mereka bertemu pada level daerah.
"Di politik nasionalnya agak susah, seperti minyak dan air. Tapi, dalam pilkada mereka bisa ketemu," kata Ujang dalam pesannya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Rabu, 12 Juni 2024.
Ujang menerangkan, PKS dan PDIP kerap berkoalisi untuk di tingkat daerah. Dalam kondisi tersebut, kedua partai itu bisa mengesampingkan ideologi yang dianut. "Dalam konteks itu, ideologi menjadi cair. Ideologi hanya sekadar di atas kertas," ujarnya.
Berkenaan dengan ideologi, Ujang menjabarkan, meski berbeda, baik PKS maupun PDIP pada dasarnya tetap mengacu pada Pancasila. Di sisi lain, kata dia, kedua partai itu tetap mengedepankan pragmatisme dalam berpolitik. Artinya, kepentingan yang sama dapat menyatukan PKS dan PDIP. Dia berpendapat jika keduanya setuju mengusung Anies, maka koalisi tentu akan terjadi.
Ujang turut mengungkit PDIP yang pernah menjadi lawan bagi Anies. Namun, jika PDIP merasa Anies dapat mewakili kepentingan partai, maka koalisi dengan PKS memungkinkan terjadi. Jika benar koalisi, kesepakatan yang harus dibuat oleh PDIP dan PKS dapat mencakup strategi untuk melawan kubu pemerintah yang kini diwakili oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dia juga menyatakan bahwa berbagai kemungkinan lain juga masih dapat terjadi. "Jadi saya lihat peluangnya 50:50. Mungkin berkoalisi atau berseteru," kata Ujang.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa atau DPW PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas sebelumnya mengumumkan dukungan kepada mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta. "Kami menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan untuk calon sebagai gubernur DKI jakarta periode 2024-2029," kata Hasbiallah di kantor DPW PKB Jakarta, Rabu, 12 Juni 2024.
Terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto menjawab pertanyaan soal peluang partainya mengusung Anies Baswedan untuk Pilgub Jakarta 2024. Utut memberi pujian kepada mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu saat membicarakan kemungkinan tersebut.
Awalnya, Utut mengatakan tujuan setiap Pilkada adalah untuk menang. Maka dari itu, PDIP perlu menimbang-nimbang banyak faktor. “Nanti ditimbang-timbang, Pak Anies itu seperti apa, popularitas pasti, elektabilitasnya seperti apa, merepotkan ideologi kami tidak? Intinya itu,” kata Utut di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 12 Juni 2024.
SULTAN ABDURAHMAN
Pilihan Editor: PKB Jakarta Dukung Duet Anies-Kaesang di Pilkada, DPP Pertimbangkan Ida Fauziah