Bamsoet Ajak Putri Otonomi Indonesia 2024 Majukan Daerah
Selasa, 11 Juni 2024 19:11 WIB
INFO NASIONAL – Para finalis Putri Otonomi Indonesia 2024 menemui Ketua MPR Bambang Soesatyo pada Selasa, 11 Juni 2024. Bamsoet, sapaan akrabnya, memberi apresiasi terhadap penyelenggaraan acara tersebut.
Grand Final Putri Otonomi Indonesia 2024 sukses digelar pada Sabtu, 8 Juni 2024, di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Raphaella Chayla Shaka Asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meraih gelar Putri Otonomi Indonesia 2024.
Sedangkan pada posisi runner-up terdapat tiga nama dari berbagai daerah. Runner-up 1 diraih oleh Rosanna M. James dari Kabupaten Minahasa Utara. Runner-up 2 untuk Laili Soimaturrohmah dari Kabupaten Trenggalek. Sedangkan Runner-up 3 Niken Gesdianlie dari Kabupaten Dharmasraya.
Adapun, Ananda Dwi Putri dari Kabupaten Serdang Bedagai terpilih menjadi juara favorit. Tak ketinggalan, gelar Duta Empat Pilar diberikan kepada Devi Wava Waviq dari Kabupaten Jember.
Melihat para juara muda ini, Bamsoet menyebut bahwa para finalis dari kalangan milenial merupakan salah satu kekuatan sosial bangsa Indonesia. “Perempuan dan milenial adalah dua elemen penting dalam membangun masa depan bangsa," ujarnya.
Mantan Ketua DPR RI ke-20 ini juga menambahkan bahwa gelar yang disematkan kepada para finalis bukan sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab besar yang harus diemban dengan penuh dedikasi.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet juga menjelaskan berbagai gelar duta yang diberikan kepada finalis, seperti Duta Olahraga yang diraih oleh Luqyana Anjaryava dari Kabupaten Serang, Duta Investasi oleh Marshanda Annisa H. dari Kabupaten Tulang Bawang, dan Duta Energi Terbarukan oleh Tsalsa Putri Thahira dari Kabupaten Bandung.
Clarissa Vania dari Kabupaten Kuansing didaulat sebagai Duta Rupiah, Lisa Maulida dari Kabupaten Deli Serdang sebagai Duta Bangga Memakai Produk Indonesia, dan Sela Septiana dari Kabupaten Empat Lawang sebagai Duta Keluarga Berencana.
Tak ketinggalan, gelar Duta Anti Narkoba disandang oleh Anja N. Hariyanto dari Kabupaten Sleman, Duta Lingkungan Hidup oleh Melvania Gifa dari Kabupaten Bogor, serta Duta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif oleh Anak Agung Istri Ananda Pramesti dari Kabupaten Klungkung.
Bamsoet menekankan bahwa di balik gelar-gelar tersebut, terdapat tanggung jawab untuk mengimplementasikan berbagai program yang dapat memajukan daerah masing-masing. Para finalis diharapkan bisa menjadi duta yang membanggakan daerahnya sekaligus mengangkat nama Indonesia di kancah internasional. Mereka diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia bahwa perempuan Indonesia adalah agen perdamaian dan pembawa perubahan positif.
Bamsoet juga mengajak para finalis untuk mendukung program pemberdayaan desa melalui konsep DEWA (Desa Wisata Agro), DEWI (Desa Wisata Industri), dan DEDI (Desa Digital). Konsep ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi desa dengan mengembangkan pariwisata, industri, dan digitalisasi desa.
"Slogan tinggal di desa, rezeki kota, bisnisnya mendunia diharapkan dapat menjadi tren yang mampu menurunkan laju urbanisasi. Generasi muda diharapkan kembali ke desa untuk membangun daerah mereka dan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada," ujar Bamsoet.
Bamsoet juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp 71 triliun, naik 1,42 persen dibandingkan tahun 2023. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, sehingga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan. (*)